Chapt.7

27 9 5
                                    

Selesai makan malam dengan sedikit perbincangan yang di dominasi Rosa. Ashila cepat - cepat izin untuk pamit ke kamarnya dengan alasan ingin mengerjakan tugas sekolah.

Niatnya cepat - cepat ke kamar adalah untuk menghindari Keenan, tapi sekarang Keenan justru menyusul di belakang. Ashila mempercepat sedikit langkahnya.

"Heh," panggil Keenan.

Ashila pura - pura tidak mendengar. Ia tetap saja berjalan.

"Jangan lari, lo itu pake gaun tidur, warna putih, tipis lagi. Atau jangan bilang kalo lo sengaja kaya gitu?" Kata Keenan.

Ashila berhenti. Apa yang Keenan ucapkan ada benarnya juga, ia saat ini sedang mengenakan gaun tidur putih tipis yang pendeknya di atas lutut. Benar saja saat ia sedikit berlari menaiki tangga gaun itu ikut terangkat walau cuma sedikit.

"Ngga kok, ih ngapain amat,"

Kembali lagi ke Ashila semula, yang bila berhadapan dengan Keenan akan sok stay calm walau sebenarnya ia agak takut.

Ashila kembali berjalan, namun saat sudah sampai di depan pintu kamarnya yang ternyata berhadapan dengan kamar Keenan, Keenan kembali memanggilnya.

"Apa lagi?"

"Kenapa lo disini? Di rumah gue?" Tanya Keenan.

"Kan lo udah denger sendiri dari tante Rosa kalau gue ini nginep di sini,"

Iyasih. Kata Keenan pada dirinya sendiri.

"Berapa lama?"

"Kepo,"

Jawaban yang Ashila lontarkan membuat Keenan sedikit geram hingga akhirnya pria itu memojokkan Ashila, lagi.

"Eh-eh mau ngapain lo?" Tanya Ashila cemas.

"Ternyata lo kalo malem lucu ya? Apa lagi pake baju kaya gini, makin suka deh gue,"

Ucapan Keenan membuat Ashila merinding. Ternyata Keenan lebih seram kalau sedang dirumah seperti ini.

"Lo ini udah gila apa gimana sih? Udah ah minggir, gue mau masuk," kata Ashila sambil mendorong dada Keenan.

Keenan menyingkir sedikit, namun saat Ashila hendak melangkahkan kakinya, Keenan menarik tangan Ashila dan membuat Ashila kembali menghadap Keenan, kini jaraknya lebih dekat, kening mereka bersentuhan.

"Pintarnya mama gue pilihin kamar buat lo di depan kamar gue, oiya mulai besok lo berangkat bareng gue. Dan jangan lupain fakta kalau kita pacaran," ucap Keenan berbisik.

Setelah mengucapkan itu Keenan menjauhkan wajahnya lalu meninggalkan Ashila yang masih diam saat ini.

"Wih, udah gila beneran tuh anak, kasian tante Rosa, tante Rosa baik tapi punya anak  kaya gitu," kata Ashila bermonolog sambil mengusap dadanya.

Jujur saja dia juga gugup saat berada di posisi seperti tadi dengan Keenan. Siapa sih yang gak deg-degan kalau berada sedekat itu dengan Keenan, bedanya bukan deg-degan baper yang Ashila rasakan, justru deg-degan ngeri kalau - kalau Keenan mah berbuat sesuatu padanya.

***

Pagi berbeda di rumah Keenan, Ashila yang sudah siap dengan seragam sekolahnya langsung turun ke bawah untuk sarapan karena tante Rosa sudah memanggilnya tadi.

Sesampainya di meja makan, ternyata di situ sudah terdapat Keenan yang sedang memainkan handphone sambil sesekali meminum susu berwarna pink. Ashila menahan untuk tidak tertawa saat ini. Karena di wajah Keenan terdapat bekas susu yang membentuk di sudut bibir Keenan.

"Kavi, kamu tuh ya dari dulu kelakuan masih aja gini. Coba kalau makan minum tuh hape nya taruh, malu dong sama Ashila" kata Rosa

"Shila sini duduk, tante udah bikinin nasi goreng resepnya dari mama kamu, ayo makan cepat, itu susunya juga diminum ya?"

My Lovely EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang