"Mama? Udah pulang? Aaah seneng banget," kata Ashila sambil lalu berlari memeluk mamanya.
"Lebay kamumah," goda mamanya.
Ashila hanya memasang wajah kesal, tapi tidak melepas pelukannya.
Mereka semua, Ashila, Keenan, dan kedua orang tua mereka sedang berkumpul di ruang tamu. Para orang tua mengobrol tentang bisnis yang tidak Ashila mengerti.
Ashila hanya tersenyum sesekali saat diajak bicara, lalu kembali memasang wajah bosan. Sementara itu Keenan berusaha menahan tawanya melihat Ashila. Menyadari reaksi Keenan, Ashila langsung menatap Keenan tajam.
"Jadi, yang tadi itu kalian lagi ngapain?" Goda Papa Ashila.
Ashila langsung gelagapan, ia menatap Keenan seakan menyuruh Keenan menjelaskan kesalahpahaman akibat ulah Keenan. Sementara itu Keena tersenyum miring.
"Itu om, tadi pas masak Ashila keliatan cantik, jadi Keenan peluk,"
Jawaban Keenan membuat para orang tua tertawa sementara Ashila merasa sangat malu.
"Bisa aja kamu," kata papa Ashila.
"Tapi Ashila, mama cuma pulang hari ini, malem udah berangkat lagi, kita cuma mau ngambil beberapa berkas sekalian liat kamu,"
"Yahh mama," rengek Ashila.
"Jadi, Rosa, ngga papa kan kalau Ashila nginep lagi disini?" Kata Iren.
"Ngga papa dong, aku malah seneng banget ada Ashila, jadi ada temennya,"
"Yaudah kalo gitu syukurlah, Shila, papa berangkat sekarang ya soalnya mau ngurus beberapa hal dulu di kantor,"
Walau dengan berat hati Ashila mengangguki dan mengantar kedua orangtuanya ke gerbang. Ashila masuk kembali ke rumah Keenan dengan wajah muram.
Keenan yang sedari tadi memperhatikan Ashila sebenarnya bingung mau berbuat apa. Ingin dia menjaili Ashila tapi kemungkinan besar Ashila tidak merespon karena sedang badmood, ingin juga menghibur Ashila tapi hal itu tidak cocok untuk dirinya.
"Heh," panggil Keenan
Ashila sadar kalau Keenan sedang memanggilnya, tapi ia mengabaikan Keenan karena sedang malas berdebat dengannya sekarang.
"Lo budek apa ya? Gue panggil juga, ayo!" Kata Keenan sambil menarik Ashila ke kamarnya.
Ashila terkejut sekalogus takut karena Keenan membawanya ke kamar Keenan. Hal yang pertama Ashila lihat saat masuk Kamar Keena adalah tv yang sangat besar.
"Lo? Ngapain ngajak gue ke kamar lo?" Curiga Ashila, Keenan hanya tersenyum miring sambil menutup pintu kamarnya.
Ashila semakin takut karena Keenan tak hanya menutup, tapi mengunci pintu kamarnya.
"Gue tanya lo mau apa?" Tanya Ashila
"Mau..mau..menurut lo, hal apa yang biasa dilakuin saat cewe dan cowo berada dalam satu ruangan," goda Keenan.
Ashila makin menciut, ia menatap Keenan tak percaya. Ditambah lagi Keenan sekarang sedang berjalan ke arahnya. Saat sudah sampai tepat di depan Ashila, Keenan langsung menepuk jidat Ashila dan tertawa.
"Mikir apa lo? Gue cuma mau ngajak main PS," kata Keenan
Ashila menghela nafas lega.
"Lagian gue ngga tergoda sama lo," kata Keenan sambil memperhatikan tubuh Ashila. Ashila langsung menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
Keenan lalu menyetel PS nya dan mulai memilih permainan, ia mengalihkan pandangannya ke Ashila dan Ashila masih dian dikasurnya.
"Heh, lo bisa main PS kan?" Kata Keenan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Enemy
Teen FictionDia cowok paling brengsek yang pernah aku tahu. - Ashila Andini Suryaatmidja Dia cewek terberani yang pernah ku kenal. - Keenan Kavitala Pamungkas Copyright©2017 by Nich_Written