Chapter 06

379 66 2
                                    


"Bukankah di hari itu aku telah berjanji untuk menolongmu? Kau percaya kan padaku, jadi bertahanlah."


                          #######

Berita kematian So hyun sebagai pewaris tunggal HaeSang Group tadi malam menjadi buah bibir para khalayak ramai hingga viral dan jadi trending topic terhangat yang terus diperbincangkan. Hal itu juga berimbas pada turunnya saham HaeSang meski tidak sedrastis dulu saat kepergian Nam joon dan Hee sun.

In yeon terus menatap Jin young dengan pandangan kecewa. Semalam ia tidak bisa tidur dan terjaga hingga pagi buta menanti kepulangan serta kabar dari anaknya. Sepulang dari rumah So hyun, pria itu mengurung diri di kamar tanpa mengatakan sepatah kata pun, membuat In yeon cemas bukan main. Sejujurnya ia ingin menanyakan keadaan So hyun apa Young berhasil menggagalkan rencana Tuan Kim, dan jawaban yang In yeon dapat bukan dari mulut Jin young melainkan berita dari tv maupun surat kabar pagi tadi.

"Ibu tidak akan memaksamu untuk menceritakan apa yang terjadi semalam. Walaupun ibu sangat penasaran sekarang, sampai membuatmu murung seperti ini," buka In yeon, setelah hampir satu jam mereka saling diam.

"Dia sendiri yang meminta Dokter Baek membunuhnya," ucap Jin young pelan.

"A-apa?!" Matanya melebar seakan tidak percaya. Bagaimana bisa nonanya meminta hal itu pada seseorang yang sudah dianggap sebagai musuh.

"Jadi, ..."

Jin young akhirnya menceritakan apa yang sudah terjadi semalam pada ibunya tanpa ada yang ditutup tutupi.

○○○

Upacara pemakaman akan dilaksanakan satu jam lagi, banyak pelayat yang datang berpakaian hitam di salah satu gedung yang diperuntukan bagi kalangan menengah atas yang sering digunakan untuk pemakaman para keluarga kaya. Umumnya yang datang berasal dari rekan bisnis maupun pejabat tinggi Korea, ada juga sebagian mereka yang datang jauh-jauh dari luar negeri menyempatkan diri untuk sekedar mengucapkan bela sungkawa. Tampak dari luar gedung, banyak bertabur karangan bunga dengan berbagai ucapan. Terpampang jelas foto besar berdiameter 4×3 meter tepat di atas peti mati yang berisikan tubuh yang telah terbujur kaku tersebut.

Ji Hyeon tak henti-hentinya menangisi kepergian So hyun, Ji Hyeon tak menyangka akan secepat ini So hyun pergi meninggalkan dunia hingga ia jatuh pingsan.

Jangan tanya Min hyuk, mungkin dialah orang yang paling terpukul saat ini. Ia sengaja mengunjungi So hyun pagi ini, namun yang didapatnya adalah kabar meninggalnya So hyun.
Di isinilah dia sekarang, mematung di samping peti jenazah So hyun. Lihatlah gadis kecil yang sering dijahilinya dulu begitu anggun dan sangat cantik dengan balutan gaun putih polos serta rambut gelombang terurai. Wajah naturalnya seolah memancarkan cahaya bagi siapa yang melihatnya.

Di belakang pria tinggi itu ada So Hee dan kedua orang tuanya, mereka sama terkejutnya dengan Min hyuk. Yang bisa mereka lakukan hanyalah menyemangati Min hyuk agar tak terlalu terpuruk, bagaimanapun juga hidup harus tetap berjalan sampai waktu menjemput tiba.

------

Dengan langkah tergesa, Jin young menerobos masuk membelah kawanan orang-orang yang didominasi berpakaian pasien. Seakan tidak peduli pada satpam yang meneriaki dirinya agar berhenti, bahkan motornya pun ia biarkan begitu saja. Matanya menelusuri tiap sudut mencari seseorang bernama Baek jeong Ho. Tidak ada tanda-tanda keberadaan orang yang dicarinya, sampai akhirnya ia memutuskan untuk menemui resepsionis Rumah Sakit HaeSang.

Kwon Yeri, nama yang tertera di nametag yang ia kenakan. Yeri menunduk ketakutan melihat ekspresi Jin young. Bagaimana tidak, Young datang secara tiba-tiba sambil menggebrak keras meja resepsionis, saking kerasnya beberapa bendapun bergetar bergeser dari tempatnya.

I am Here, With You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang