Chapter 22

243 33 1
                                    

◾️◽️

Jin young langsung merebahkan diri di kasur kesayangannya. Rasanya sudah sangat lama ia tak merasakan nyamannya berada di ranjang sendiri. Matanya bergerak menatap langit-langit kamar, detik berikutnya ia terlonjak memperhatikan jam dinding dan segera turun ke lantai bawah.

"Kau mau ke mana?"

Young membalikkan badan menghadap ibunya yang sedang duduk santai di sofa. Ia tersenyum mendekati sang ibu lalu berjongkok di depan In yeon.

"Aku bosan di rumah ..."

"Jangan bilang kau ingin pergi ke luar? Astaga Young! Kita baru sampai dari rumah sakit dan kau mau langsung keluar rumah!" sela In yeon yang sudah tahu maksud putranya.

"Ayolah, Bu, aku sudah lama tak menghirup udara segar di luar. Memangnya apa yang bisa kulakukan di dalam rumah? Setelah ini juga Ibu akan berangkat kerja, bukan? Aku akan sangat kesepian."

"Ya ya ya! Aku hanya akan berkeliling kompleks. Setelah itu ke taman itu saja, masak tidak boleh," pinta Jin young memasang puppy eye andalannya.

In yeon mendelik kesal mendengar rengekan Jin young. Kenapa anaknya itu suka sekali bertingkah kekanakan, mana yang katanya lelaki sejati? Ibu satu anak itu menghela napas panjang. Mau tak mau ia akhirnya mengalah, sebab ada benarnya juga perkataan Jin young.

"Yasudah kalau itu maumu. Keadaanmu juga sepertinya sudah baik-baik saja. Tapi ingat, jangan membuat masalah apalagi sampai berurusan dengan orang-orang aneh. Ibu tidak ingin melihatmu terluka lagi," jawabnya pasrah.

"Iya Ibuku sayang. Aku pasti akan baik-baik saja. Anakmu ini kan pemberani!" terang Jin young menyombongkan diri.

"Cih, pemberani apanya? Dengan serangga saja kau takut!"

"Hufft ....," Jin young mendengus, melipat tangannya.

"Pergilah!"

"Apa?" Young melirik sang ibu dengan alis terangkat.

"Kau boleh pergi sekarang. Tunggu apa lagi?" jelas In yeon.

Young terkekeh pelan, mengambil duduk tepat di samping ibunya. "Berhubung ibu telah mengizinkanku, aku akan mengantar ibu hari ini.Cha... bersiaplah, aku tunggu di teras."

"Kau memang pandai membuat ibumu senang. Jin young, kau sungguh luar biasa!" puji In yeon, memainkan pipi putranya lantas berdiri dari sofa empuknya. Bersiap menuju kamar pribadinya.

"Ibu baru tahu?!" Jin young menyahut setengah berteriak. Mengelus-ngelus pipinya yang sempat jadi mainan ibunya.

                      __________

Suara bising knalpot motor menyapa gendang telinga Sun Woo, yang kebetulan sedang menyirami tanaman di depan rumahnya. Ia segera berbalik menatap seseorang yang tengah menunggangi kuda besi hitam, yang di belakangnya terdapat sosok yang familiar. senyummya mengembang menyambut kedatangan mereka.

"Pagi, Paman!" sapa Jin young pada Sun Woo.

Pria itu segera mematikan derum mesin kendaraannya. Membantu sang ibu melepas helm bermotif angry bird itu dari kepala In yeon.

"Pagi ..., wah kau sudah sembuh Jin young. Tumben sekali kau mengantar ibumu ke mari?"

Jin young tergelak, mendengar sahutan Sun Woo.
"Ah itu, aku sudah lama ingin melakukannya. Kalau saja aku tak masuk rumah sakit, pasti sudah sejak dulu aku mengantar jemput ibu. Iya kan bu?" katanya mengerlingkan sebelah matanya menatap In yeon yang berdiri di samping kanannya.

I am Here, With You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang