Chapter 19

243 40 2
                                    

◾️

Helaan napas panjang kembali terdengar dari keduanya, entah sudah yang keberapa kali. Jeong Ho dan Nam gyun masih saling diam dengan pandangan lurus, mengamati banyaknya gedung-gedung pencakar langit di sekitaran Rumah Sakit HaeSang. Mereka memilih Rooftop, tempat biasa mereka meluangkan waktu untuk berbicara.

"So hyun ... dia terluka karenaku."

Nam gyun akhirnya membuka suara, setelah keheningan yang melanda. Jeong Ho telah tahu, Nam gyun adalah penyebab So hyun dilarikan ke rumah sakit hari ini.

"Aku sudah membuatnya celaka dan aku menyesal, sangat menyesal dengan semua yang kulakukan padanya," lirihnya sekali lagi seraya mengusap kasar wajahnya.

Jeong Ho tersenyum tipis, ia senang mengetahui pria itu telah sadar, namun di sisi lain ada perasaan sedih yang sulit diungkapkannya, "kau memang harus menyesal. Tidak hanya kau, akupun juga sama. Kita berdua sungguh sangat kejam."

"Gadis itu kembali membuatku sadar. Aku terlalu berambisi karena selalu jadi nomor dua, karena keserakahanku ... hyung dan kakak ipar pergi, ditambah sekarang Ji Hyeon," ungkap Nam gyun bergetar menahan perih karena perasaan bersalah yang mulai menghantui dirinya. Pria itu tidak lagi menunjukkan sisi bengisnya, yang Jeong Ho lihat hari ini Nam gyun betul-betul nampak menyedihkan.

"Apa rencanamu setelah ini?" tanya Jeong Ho menengadahkan kepala menatap birunya langit sore ini. Sangat menentramkan, menurutnya. Sementara Nam gyun, pria itu melakukan hal yang sama namun dengan mata tertutup.

"Entahlah, aku sendiripun tak tahu. Mungkin yang bisa kulakukan hanyalah mencoba memperbaiki keadaan yang sudah rusak. Menyusun kembali puzzle yang sempat tercecer menjadi utuh lagi."

"Sayangnya puzzle yang akan kau susun tidak akan sama lagi Nam gyun."

Seketika Nam gyun membuka matanya lebar-lebar, tidak mengerti ucapan dokter berkacamata itu. Jeong Ho tersenyum penuh arti, masih dengan memperhatikan langit senja. Sang surya sedikit demi sedikit mulai terbenam ditemani jejak warna awan jingga yang menghangatkan.

"Semua telah berubah. Mengikuti jalan takdir yang berbeda pula, apa yang harus aku lakukan? Aku telah berdosa banyak terhadap nona!"

"Apa yang kau katakan?" Nam gyun semakin tidak paham arah pembicaraan Jeong Ho.

"So hyun, dia tidak sedang baik-baik saja,"
ujar Jeong Ho pelan. "Aku telah membuatnya sekarat Kim Nam Gyun! Karena kedua tanganku, nona kembali harus merasakan penderitaan!" sambungnya meremas kuat kedua tangannya, menatap sosok pria yang masih terdiam di depannya. Pada akhirnya pertahanan Jeong Ho tumbang, ia menangis menelurkan banyak butiran cairan yang lolos dari matanya.

"Andai saja ... seandainya dulu aku tidak mengikutimu. Menurut semua perintahmu, gadis itu tidak perlu menderita sampai sejauh ini. Karena obat-obatan yang kuberikan dulu, nona harus menderita penyakit itu. Tuan Kim, apa yang bisa kuperbuat untuk menyembuhkan nona?!" teriaknya frustrasi, Jeong Ho seakan sudah sangat putus asa. Jeong Ho melempar sebuah map putih ke arah Nam gyun yang disimpannya dari saku jas kebesarannya.
Tangan Nam gyun terulur, mengambil map berlogo rumah sakit itu dengan perasaan was-was.

"Kau bercanda? Tidak mungkin ini terjadi!"
Nam gyun menggeleng tidak percaya dengan hasil lab yang baru saja dibacanya.

"Tumor otak ganas. Terakhir kali aku memeriksa ia positif mengidap penyakit itu dan sekarang sudah menyebar menjadi kanker."

Bagai dihantam ribuan pasak, hati Nam gyun mencelos mengetahui fakta baru yang didapatinya. Ia ingin untuk tidak percaya, namun hasil lab itu menunjukkan yang sebenarnya.

"t-ti...dak mungkin!"

Lutut Min hyuk serasa tak bertulang, tubuhnya melemas seakan tak kuasa lagi menahan beban tubuhnya. Pria itu terduduk di lantai membekap mulutnya menahan tangis yang siap pecah sekarang juga. Keputusannya untuk mengikuti mereka berdua ternyata berujung pada kenyataan yang begitu menyakitkan.
Hatinya perih, mengetahui kondisi So hyun. Sudah cukup gadis itu menderita selama ini, kenapa lagi-lagi hal lain harus menimpanya?

I am Here, With You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang