Dua orang gadis kini tengah bersantai di kamar tidur. Satu gadis memegang ponsel berwarna pink dan yang satu sibuk dengan novel fanfiction yang baru saja ia beli tadi. Keduanya terlihat sibuk dengan aktivitas masing-masing.
"um, yonnie.... Apa kau pernah merasakan namanya jatuh cinta?" tanya joohyun
Yoon hee hanya diam dan sesekali ia membalik halaman buku yang ada di tangannya. Ia tak mengindahkan pertanyaan joohyun sama sekali.
"aku baru pertama kali merasakannya.. Rasanya aneh, tapi menarik. Jantungmu akan berdebar kencang saat kau berada di sisinya. Kau tidak akan bisa mengontrol atau menahan perasaanmu... Kau merasa ingin terus didekatnya setiap hari, jam, bahkan setiap detiknya" kata joohyun mulai mencurahkan isi hatinya.
Mungkin mata yoon hee terlihat membaca, namun sebenarnya ia memperhatikan dan mendengarkan apa saja yang diucapkan oleh joohyun.
"oh iya.. Selama aku berteman denganmu, kau belum pernah menceritakan satu namja yang menarik perhatianmu.. Wae? Kau tidak percaya diri? Atau jangan-jangan namja yang kita sukai sama? Hahaha semoga saja tidak" ujar joohyun
Yoon hee sedikit tertohok mendengar perkataan joohyun.
"setelah aku pikir-pikir, kau dekat dengan Baekhyun.... Apa kau menyimpan perasaan padanya?" lanjut joohyun melemparkan pertanyaan.
"a-aniyo.. Aku sudah punya orang yang aku sukai" jawab yoon hee sembari menutup novelnya dan duduk mendekati joohyun.
Yoon hee mengambil sebuah bantal berbentuk hello kitty besar dan menaruhnya diatas paha, kemudian ia memeluk bantal besar itu.
"nugu? Aku kenal dengannya? Ceritakan tentangnya, jebal.. " tanya joohyun secepat mungkin karena penasaran.
"uhm~ dia seseorang yang baik. Dulu kami selalu bersama sama seperti ada lem diantara kita.. Aku selalu menyukai senyumnya, cara berjalan, penampilannya, aku suka semua tentangnya. Aku selalu berandai andai jika suatu saat nanti kita berdua berada di altar, mengucapkan janji suci.. Namun sayangnya..." perkataan yoon hee menggantung hingga membuat joohyun mempunyai rasa penasaran yang amat sangat besar.
"sayangnya? Mwo? Wae?" tanya joohyun penasaran.
"sayangnya... Dia tidak suka padaku, dia suka pada orang lain.. Orang lain yang sangat cantik, baik hati, pintar dan sempurna. Aku tak kan pernah bisa menandingi orang itu" kata yoon hee
Yoon hee memasang senyum palsu di depan joohyun. Sedangkan joohyun hanya mengkrucutkan bibirnya seperti anak kecil.
"ah, wae? Harusnya kau bilang saja pada wanita itu bahwa dia namja milikmu! Rebut kembali namja yang kau sukai, babo!" umpat joohyun kesal.
"kya! Siapa yang mengajarimu hal seperti itu, huh?... Cinta itu akan datang dengan sendirinya, bukan rebut-merebut... Cinta tak bisa dipaksakan, jadi kalau dia tidak menyukaiku ya sudah, apa boleh buat" yoon hee menanggapi joohyun.
Joohyun benar-benar kagum pada yoon hee. Caranya berpikir dewasa dalam kondisi apapun. Bahkan pendiriannya sejak dulu masih sama, salah satu orang yang memotivasinya adalah yoon hee. Gadis kuat dan bermental baja. Joo hyun masih ingat dengan sangat jelas bahwa selama joohyun bertaman dengan yoon hee, dia hanya menangis 1x. Itupun hanya karena nilainya jelek hanya 50, sebab ia tidak belajar.
"lain kali kalau kau bertemu dengan gadis yang merebut namjamu itu, bilang padaku! Aku akan membuatnya kapok" joohyun mencoba menenangkan hati yoon hee.
"gwenchana hyunnie, aku takkan melukai orang yang baik pada orang yang ku sayang" balas yoon hee dengan senyuman kecut.
Yah, aku takkan melukai sahabatku sendiri. Mianhae joohyun. Batin yoon hee
**
Butiran es mulai menutupi sebagian Korea dan daerah sub tropis lainnya. Benda putih itu sangat indah jika seperti ini, namun akan sangat mengerikan jika saat deras atau bahkan badai. Dinginnya akan melampaui batas suhu yang ada di thermometer.
"ini salju pertama kan, markeu?" tanya yoon hee pada Sehun yang tengah berjalan disisinya
Namja itu mengangguk. Ia berhenti sejenak, kemudian ia mengadahkan wajahnya ke arah langit dan membiarkan salju salju itu mengenai wajah tampannya. Yoon hee yang melihatnya juga ikut berhenti, menatapi namja yang sedang menikmati salju pertama. Sesekali yoon hee mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto Sehun secara diam-diam.
"Bunny-ya, sini sebentar" panggil yoon hee sambil melambai lambaikan tangannya
Sehun langsung menghentikan aktivitasnya itu dan berjalan mendekat ke arah yoon hee.
"mwo?" tanyanya dengan nada yang khas.
"say aaa" balas yoon hee langsung menekan tombol kamera di ponselnya.
"kya! Ulangi, wajahku benar-benar tidak karuan" ujar Sehun protes.
Pemotretan pun diulang, Sehun dan yoon hee menunjukkan pose pose yang aneh namun lucu. Keduanya saling tetawa saat melihat gambar masing-masing.
Tiba-tiba saja Sehun mengalungkan syal berwarna putih miliknya di leher yoon hee. Sontak itu membuatnya terkejut.
"aku bisa melihat tubuhmu yang gemetaran dari belakang" sahut Sehun
"kau kedinginan? Huh?" tanya Sehun
"n-nde?" jawab yoon hee gugup.
"pakai saja dulu, kau bisa mengembalikkannya kapanpun kau mau. Tidak dikembalikan juga tidak apa apa sih yoon" sahut Sehun
Sehun menggandeng yoon hee, hal itu mengacu jantung yoon hee untuk berdegup lebih kencang dari biasanya. Namja itu berjalan sedikit didepan yoon hee.
"mmm... ini wangi perfume Bunny, aku suka" kata yoon hee yang merasa mencium bau sesuatu dari syal milik Sehun.
YOON HEE POV
Tiba-tiba saja dia berhenti, aku pun turut menghentikan langkahku. Untung saja aku tidak menabraknya. Ia masih menatap kedepan.
"Bunny-ya, waeyo?" tanyaku
"saranghae.... " katanya
"n-nde?" aku memastikan perkataannya. Barang kali aku salah dengar.
~~