CHAPTER 16

1.9K 157 0
                                    

waktu berlalu dengan cepat. Hari libur adalah hari kejayaan bagi semua orang. Kini Joohyun dan yoon hee pergi kesebuah mall untuk menghabiskan waktu bersama sama.

Mereka sama sama menenteng sebuah tas belanjaan yang tidak bisa dibilang sedikit. Terlebih joohyun, dia tipe orang yang mudah terpengaruh oleh ucapan sales dan barang yang menurutnya cantik. Berbeda dengan Yoon hee yang belanja sedikit namun terlalu pemilih.

"hyunnie...! Bagaimana menurutmu?" tanya yoon hee yang keluar dari fitting rooms.

"bagus yoon. Warnanya sangat cocok denganmu" sahut joohyun dengan cepat.

Sebenarnya joohyun sudah duduk di kursi ini selama 1 jam, menunggu yoon hee yang terus mencoba baju. Setelah menunggu lama, akhirnya yoon hee membeli salah satu baju yang ia coba. Baju yang memperlihatkan bahunya yang mulus.

"kau membeli baju banyak sekali, apa kau itu stok untuk kencan bersama Sehun?" ujar yoon hee sambil mengecek barang belanjaannya.

Joohyun hanya tersenyum kecut mendengar lontaran kata dari yoon hee. Joohyun seketika menghentikan langkahnya dan membuat yoon hee menubruknya.

"kya! Jangan berhenti seenaknya saja seperti itu!" umpat yoon hee

"aku dan Sehun tidak pernah berkencan lagi yoon..." ujar joohyun sedih.

"wa.. Wae? Kau bertengkar dengannya? Apa dia membuatmu menangis? Akan kuberi pelajaran dia!" kata yoon hee sebal saat mendengarnya.

Joohyun tersenyum menatap yoon hee. Ia tidak tahu kapan akan menyampaikan sesuatu yang ingin ia katakan sejak dulu.

"tidak yoon.... Aku dan dia tidak pernah sejalan. Dia-" kata joohyun

"sudahlah hyunnie, kau jangan bercanda.. Ayo pergi makan. Aku ingin ramen, akan aku tunjukkan kedai ramen yang paling enak" kata yoon hee yang tidak mau mendengar alasan kenapa joohyun dan Sehun tidak sejalan. Alhasil yoon hee berjalan mendahului joohyun dan pergi ke kedai ramen yang yoon hee katakan.

5 menit kemudian pesanan mereka datang. 2 ramen, 1 milkshake vanilla, 1 lemon tea, dan juga beberapa makanan kecil yang memenuhi meja mereka.

"disini sangat enak joo.. Kau pasti akan menyukainya" sahut yoon hee sambil menyumpit mie dan memasukkannya kedalam mulutnya.

"uhm.. Sehun pernah mengajaku kemari" kata joohyun

"tentu, aku yang mengenalkan tempat ini padanya" balas yoon hee sambil melahap makanan yang ada, berpura-pura tegar. Jauh di dalam hatinya, yoon hee masih berharap seorang pria yang sama. Dialah Oh Sehun, orang yang mampu mengisi kekosongan hati yoon hee sampai sekarang. Namun sayangnya perasaan itu harus ia hentikan, demi sahabatnya bahagia.

Tiba-tiba saja dr. Lee datang dan menyapa kedua orang tersebut. Mereka sedikit berbincang bincang. Kini yoon hee sedikit akrab dengan dr lee karena gadis itu sesekali datang menemui joohyun di rumah sakit.

"kenapa kau ada disini?" tanya joohyun

"pertanyaan macam apa itu? Tentu saja aku datang untuk makan. Lagi pula kedai ini dekat dengan rumahku" balas dr. Lee tertawa

*****

Sehun benar benar frustrasi dengan tumpukan dokumen ini. Ia sudah duduk disini selama 3 jam dan baru menyelesaikan 1/4 dari dokumen yang ada. Bahkan ia juga sudah melewatkan jam makan siang karena ini.

Drrtt drrtt

Sehun melirik ponsel yang berada tak jauh dari tempatnya. Ia langsung mengangkat telepon setelah ia tahu siapa yang menelpon.

"yoboseyo?"

"mianhae Sehun-ah kemarin aku menjanjikanmu bahwa hari ini aku akan membawa bekal untukmu, tapi sayangnya aku tidak bisa. Ada pasien yang membutuhkanku saat ini. Tapi kau tidak usah khawatir, aku sudah meminta tolong pada seseorang" ujar joohyun

"siapa? Apa bibi Oh?" tanya Sehun

"aniyo.. Nanti juga kau akan tahu. Sudah dulu ya, bye"

Joohyun memutuskan telepon itu secara sepihak. Ia membiarkan Sehun penasaran, namun untungnya saja Sehun tidak terlalu memikirkan tentang makan siang. Kini yang ada di pikirannya hanyalah dokumen dokumen dan dokumen.

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Sehun langsung menyuruhnya masuk tanpa melihat siapa yang masuk. Perlahan orang itu mendekat ke arah Sehun dan menaruh sebuah bekal di atas meja Sehun.

"gomawo,. Sekarang kau bisa meninggalkan ruangan ini" sahut Sehun tanpa mengindahkannya.
Orang tersebut menurut dan pergi keluar. Tiba-tiba saja jaejong masuk tanpa mengetuk pintu.

"presdir tidak makan bersama?" tanya jaejong

"aniyo. Aku sudah dibawakan bekal oleh seseorang" balas Sehun yang masih menatap mengerjakan kertas kertas tersebut.

"presdir, tadi saya bertemu dengan nona kim yang waktu itu datang kemari bersama presdir" sahut jaejong

"benarkah? Dimana dan kapan?" tanya Sehun menyelidik. Ia masih tidak mengindahkan jaejong.
Jaejong menghela nafasnya. Apa tuan muda belum tahu? Batinnya.

"baru saja keluar dari ruangan ini" sahut jaejong

Sehun menghentikan aktivitasnya sejenak. Mungkinkah orang yang mengantarkan bekal ini? Batinnya. Sehun membelalakan matanya, langsung menatap jaejong.

"orang yang mengantar bekal ini?" tanya Sehun yang dibalas anggukan dari jaejong.

"kupikir anda sudah tahu mak-"

Sehun pun langsung keluar tanpa memperdulikan jaejong. Matanya mencari cari sosok yoon hee. Ia berlari kesana kemari namun hasilnya nihil.

"kau mencariku?" tanya yoon hee dari belakang.
Sehun langsung berbalik dan melihat yoon hee yang berdiri sambil memasang wajah polosnya. Ia langsung menghamburkan pelukan ke arah yoon hee. Sedangkan yoon hee, ia masih diam saja dan tidak berbuat apa apa. Membiarkan namja ini memeluknya sementara.

"kenapa kau tidak bilang kalau kau kesini?"

"kupikir joohyun sudah mengatakannya padamu kalau aku akan datang kemari" sahut yoon hee

Disini suasana sangat hening. Sedari tadi yoon hee hanya duduk dan memandangi sudut sudut ruangan yang terlihat elegan.

"sampai kapan aku harus duduk disini?" tanya yoon hee sambil menatap pria yang duduk tak jauh darinya.

"tunggu sebentar lagi sampai aku menyelesaikannya" kata Sehun

Yoon hee menghela nafasnya gusar. Yang benar saja, ia sudah menunggu Sehun selama 1 jam disini. Ia bosan. Yoon hee berjalan mendekati Sehun dan berdiri disampingnya. Ia sedikit membungkuk dan melihat apa yang Sehun kerjakan selama ini.

"ini yang kau kerjakan?" tanya yoon hee terdengar meremehkannya.

Sehun mengangguk sambil memasang wajah aegyo-nya. Yoon hee mulai mengambil beberapa dokumen dan membantu Sehun menyelesaikannya. 10 menit kemudian pekerjaan itu selesai semuanya. Pekerjaan yang mampu menyita jam istirahat Sehun .

"wuah, kau bekerja seperti sebuah mesin yoon. Aku terkesima melihatmu" sahut Sehun memuji yoon hee yang secara tidak langsung membantunya

"sudahkan? Ayo makan, traktir aku" sahut yoon hee sambil keluar dari ruangan ini.

Sehun hanya mengekor gadis di depannya ini. Sesekali ia tersenyum senyum sendiri.

"KYA! Tunggu yoon,," teriak Sehun sambil sedikit berlari mengejar yoon hee yang hampir terlihat jauh darinya.

~~~~~

Abstrak? Ya sudah, abaikan saja ^^

Love For Ooh Sehun 💕 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang