CHAPTER 7

1.7K 157 4
                                    

AUTHOR POV

Perlahan-lahan Sehun menerjapkan matanya. Membuat bola indah itu terbuka kembali. Sesekali ia meringis kesakitan dan memegangi kepalanya.

Cklekk

Terdengar suara pintu terbuka, terlihat Xiumin dan Kai masuk melalui pintu itu sambil membawa Oleh-oleh. Ia sedikit kaget dan dengan cepat Xiumin memanggil seseorang.

Seorang pria paruh baya dengan balutan jas berwarna putih tengah memeriksa keadaan Sehun.

"tidak ada yang perlu di khawatirkan.. Kau mungkin hanya terkejut. Em~ mungkin kepalamu saat ini pusing, tapi kalau kau rajin meminum obat sampai habis, aku yakin kau akan lekas sembuh dan bisa pergi kemana mana bersama gadis tongkatmu" kata dokter itu sebelum meninggalkan ruangan bernuansa putih itu.

"dimana yoonie?" tanya Sehun

"dia baik-baik saja. Semalaman ia menjagamu disini, ia terus meruntuki dirinya. Ia pikir kecelakaan ini akibat ulahnya.. Sejak kemarin aku terus membujuknya pulang, namun ia terus menolak" sahut Kai.

"jadi, dia tadi disini?" tanya Sehun

Mereka mengangguk secara bersamaan sebagai jawaban 'iya' untuk pertanyaan Sehun.

"Ya Tuhan, uri aegi... Kau tidak apa-apa?" sahut nyonya dan tuan Oh yang datang selang beberapa waktu.

"nae gwenchana eomma.. Hanya sedikit pusing saja" jawab Sehun.

5 hari Sehun menginap dirumah sakit ini. Rasanya bosan terus menerus memakan makanan rumah sakit yang sama setiap harinya. Keseharian Sehun pun hanya membaca novel setiap waktu. Tumpukan novel yang sengaja di taruh di atas meja oleh seseorang. Entah siapa yang memberikan novel itu, Sehun sangat berterima kasih. Selain mengembangkan imajinasinya, novel yang diberikan padanya itu termasuk limited edision. Belum tentu ada di pasaran. Apalagi novel tersebut karya Unknown, novelis kesukaannya.

"apakah yoon hee datang kemarin? Aku tak pernah melihatnya" kata Sehun saat mereka berada di dalam mobil.

"entahlah. Wae?" balas tuan Oh

"dia selalu datang di saat kau tertidur pulas, chagi. Ia menjagamu di saat kami semua tertidur" nyonya Oh menyambung pembicaraan itu.

Sesampainya dirumah, Sehun membaringkan tubuhnya dengan Perlahan-lahan ke kasurnya yang empuk. Ia meraih ponsel yang tak jauh dari dirinya. Ia menelfon yoon hee, lebih tepatnya video call. Beberapa waktu kemudian yoon hee mengangkatnya. Bertemulah kedua wajah itu meski tidak secara langsung.

"kya! Kau sudah pulang, huh? Kenapa tidak bilang padaku? Aku bisa menjemputmu tadi" sahut yoon hee saat melihat background kamar Sehun.

"haha... Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?" tanya Sehun.
Yoon hee mengangguk. Video call itu berlangsung sangat lama dan berakhir dengan salah satunya yang tertidur. Siapa lagi kalau bukan yoon hee.

*****

Matahari mulai menyinari kota Seoul, sinar-sinar itu bahkan mulai masuk melalui cela di jendela Sehun sehingga namja putih itu terbangun.

Hari ini ia memutuskan untuk langsung kembali kuliah. Ia bosan jika harus berbaring di kasur selama 3 hari. Ia tidak mau ketinggalan banyak mata pelajaran. Sehun pun bersiap-siap dan bergegas pergi meskipun eommanya melarang dan menyuruhnya untuk tetap istirahat setidaknya 1 hari lagi.

Sesampainya di sana, ia bertemu dengan teman-temannya. Matanya mulai mencari sosok yang ingin ia lihat. Yoon hee. Seharian ini ia tidak melihat batang hidung gadis itu.

Hari selanjutnya dan selanjutnya, Sehun tetap belum melihat batang hidung yoon hee. Rasanya sepi tanpa kehadirannya. Segera ia menekan beberapa nomor di papan panggilan dan menekan ikon berwarna hijau. Tak lama kemudian, terdengar suara yang ia rindukan.

Love For Ooh Sehun 💕 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang