CHAPTER 14

1.7K 162 3
                                    

Joohyun sedikit menambahkan garam di masakannya. Ia mengaduk dan mencicipinya sedikit. rasanya sudah pas. Kemudian ia mulai menghidangkan makanan di atas meja makan yang sudah di tunggu oleh seseorang. Sehun. Dia menunggu joohyun masak selama 1 jam. Sebenarnya ia bisa masak sendiri dan rasanya juga tidak terlalu parah. Namun, entah kenapa joohyun selalu datang dan memasak untuknya. Joohyun mencoba melakukan apa yang dilakukan yoon hee selama ini.

"mari makan" sahut joohyun sambil memegang garpunya.

Sehun tersenyum dan mengacak ujung rambut joohyun sehingga membuat joohyun merasa kesal dan merapikan rambutnya kembali.

"apa kau tau? Yoon hee sudah kembali. Tadi dia menemuiku di rumah sakit" joohyun mencoba memecah keheningan diantara mereka.

"kemarin aku juga sudah bertemu saat makan malam" Sehun mencoba menjawab sedatar mungkin.

Joohyun menghentikan aktivitasnya. Menatap Sehun yang masih mengunyah makanannya.

"makan malam? Kapan?" selidik joohyun

"beberapa hari yang lalu" jawab pria itu sambil tersenyum.

Selesai makan, Sehun membantu joohyun untuk membersihkan ruang makan ini. Kemudian joohyun berpamitan pulang.

Keesokan harinya terlihat Sehun yang sedang disibukkan oleh beberapa materi yang akan ia presentasikan di depan kliennya nanti. Memang tidak banyak klien untuk hari ini, hanya 1 orang saja. Dan ia akan bertemu dengannya 30 menit lagi. Kalau ia sampai kehilangan proyek ini, tamatlah riwayatnya.

"presdir, kau sudah siap? Kalau sudah mari kita berangkat sekarang. Bukankah kita tidak mau terlambat karena terjebak macet?" kata jae jong selaku sekretaris Sehun.

"ne, sebentar lagi" kata Sehun

30 menit kemudian.

Betapa cepatnya waktu berlalu sampai sampai Sehun kehabisan waktu hanya untuk mengerjakan presentasi ini. Baru saja ia akan melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya, tiba-tiba saja jae jong menahannya.

"ah wae? Kita bisa terlambat dan klien tidak akan mau menjalin hubungan dengan perusahaan kita" sahut Sehun

"kurasa itu tidak perlu tuan. Klien mengganti tempat pertemuan di sini, dekat gedung ada sebuh taman, nah disitulah tempatnya" kata jae jong.

Sehun dan jaejong segera melesat pergi ke taman perusahaan yang jae jong maksud. Hanya ada beberapa karyawan disini yang sedang beristirahat, setidaknya melepas penat mereka.

"disini?" tanya Sehun bingung

"ne, silahkan duduk di tempat yang sudah kami persiapkan" kata jae jong menuntun Sehun ke sebuah meja yang kosong.

Dalam hati Sehun , ia sangat gugup untuk presentasi kali ini. Kalau benar-benar gagal, jabatannya akan diturunkan oleh appanya sendiri.

Seseorang yang penting kini sedang di kawal memasuki perusahaan Tuan Group. Ia berjalan dengan anggun mengikuti arahan dari salah satu pegawai disana.

"silahkan lewat sini nyonya" kata salah satu pengawal.

Sehun pun bersiap dan ia sedikit terkejut dengan kehadiran yoon hee. Apa yoon hee ingin mengatakan sesuatu sampai sampai ia harus mendatanginya?

Yoon hee berjalan semakin dekat. Jae jong pun  membungkukkan badannya 90 derajat di saat yoon hee tiba.

"silahkan duduk disini nyonya" katanya mempersilakan yoon hee duduk.

"jadi dia klien yang harus aku layani?" bisik Sehun pada Jae jong. Sekretaris itu hanya mengangguk.

Sehun menelan ludahnya dengan kasar. Kenapa harus yoon hee? Batinnya.

"tidak usah perkenalan, langsung ke intinya saja presdir Oh" kata yoon hee

Tanpa babibu, Sehun mulai menerangkan presentasi yang ia buat tadi. Setengah slide telah ia lewati dengan mudah. Ia mengesampingkan perasaan gengsi yang ia punya. Untuk beberapa jam kedepan, mereka harus bersikap profesional.

"jadi aku akan memulainya disini" kata Sehun menunjuk sebuah lahan kosong di laptop miliknya.

"rencananya akan di buat sebuah perbelanjaan yang besar" kata Sehun penuh dengan kepercayaan diri di depan yoon hee.

Yoon hee menyimak dan terlihat ia sedikit kurang setuju dengan presentasi yang dibuat oleh Sehun .
'didekat lahan itu ada sebuah panti asuhan. Apakah dia akan menggusurnya?' batin yoon hee

"sebuah perbelanjaan? Apakah maksudmu seperti mall? Bagaimana dengan rumah di dekatnya? " tanya yoon hee

"nde. 65% wanita memenuhi kota ini. Bukankah itu termasuk dalam target pasar? Kita bisa mendapatkan customer yang banyak. Untuk rumah rumah yang menghalangi, mungkin akan digusur" kata Sehun.

"kenapa kau tidak mengajukan membuat sebuah panti asuhan atau yang sejenisnya? Jangan hanya memikirkan uang, kau juga harus memperhatikan lingkungan sekitar. Kalau 65% prosentase yang kau katakan dari 100% yang ada, maka aku akan mengatakan kalau ada 30% anak yatim piatu sedang mempertaruhkam nyawanya di luar sana. Kehujanan, kedinginan, atau mungkin mereka takut kehilangan rumahnya karena gusuranmu itu presdir Oh" ujar yoon hee

Sehun kalah telak. Ia pikir semua yeoja termasuk yoon hee akan menyukai sebuah perbelanjaan baju atau yang lainnya.

"i-itu pihak kami tidak berpikir sampai sana. Kami tidak tahu kalau ada panti asuhan di dekatnya" sahutnya.

"maka pikirkanlah mulai dari sekarang. Sebelum kau mau membuat sebuah gedung, kau harus melakukan survei. Apakah dampak yang terjadi, bagaimana dengan lingkungan disekitarnya, dan hal hal kecil yang tidak kau sadari" yoon hee panjang lebar menjelaskan.

Untuk beberapa waktu mereka berdebat untuk proyek ini. Sehun tetap ingin mempertahankan presentasinya yang susah payah ia buat. Alhasil ia mengalah dan menjalin hubungan proyek dengan perusahaan THE MOST yang dipimpin oleh yoon hee. Negosiasi yang mereka lakukan telah mencapai puncak (kesepakatan).

"yoon, kau kapan ada waktu senggang?" tanya Sehun menyempatkan membicarakan hal diluar bisnis.

"wae?" sahut yoon hee

"besok minggu, akan ada pembukaan galeri di xxxx. Aku mendapat undangan untuk menghadirinya, temani aku pergi ne?" kata Sehun sambil meneguk kopi yang sudah dihidangkan sejak tadi.

Yoon hee terdiam dan memikirkannya.

"um" akhirnya yoon hee hanya berdehem sebagai jawaban iya.

"aku akan menjemputmu jam 9 pagi, ne? Kau harus bersiap siap. Jangan sampai aku harus menunggumu berdandan dan akhirnya aku terlambat" kata mark.

"memangnya kau pernah?"

"nde. Gara gara joohyun aku jadi terlambat" terlihat Sehun kesal jika harus mengingat masa lalu.

...Joohyun? Apa yang kau harapkan Yoon? Dia tidak mungkin menyukaimu. Lihatlah, sampai saat ini saja dia masih bercerita tentang dia. Itu artinya hanya ada dia di pikiran Sehun. Lupakanlah perasaanmu, buang sejauh mungkin kalau tidak mau membuat sahabatmu terluka... Batin yoon hee

Love For Ooh Sehun 💕 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang