Aku merapihkan buku-buku yang berada diatas meja ku. Termasuk memasukannya ke dalam tas sekolahku. Ya, saat ini sudah tiba jam pulang sekolah. Kebetulan juga team detektif tidak ada jadwal kumpul hari ini. Setelah rapih, aku menaikan bangku ke atas meja. Itu memang rutinitas setiap hari untuk memudahkan petugas piket kelas. Aku berjalan perlahan menuju pintu kelas. Namun, langkahku terhenti ketika ada suara yang memanggilku.
"Pan, tunggu!" Aku berbalik badan.
"Kenapa, Nun?" tanyaku pada Aenun.
"Nanti malem lo ada acara ga?" tanyanya.
"Nggak ada deh,"
"Boleh anterin gua ke Gramedia nggak? Gua mau beli buku."
"Boleh, Nun. Nanti kabarin aja." Ucapku.
"Oke," senangnya.
"Nun," Panggil Ambon mendekati.
"Apa, Bon?" tanya Aenun.
"Nanti malem lo ada acara nggak?" tanya Ambon.
"Yah, gua udah janjian duluan sama Sopan, Bon. Maaf yah."
"Oh, yaudah gapapa. Balik sama siapa lo? Sama gua aja ya,"
"Gua udah dijemput, Bon."
"Oh, yaudah."
"Ayo kebawah! Gua duluan ya," ucap Aenun. Aku dan Ambon mengikuti dari belakang.
Sesampai dirumah, aku melepas sepatu dan berbaring di atas tempat tidurku. Iya, sungguh ini hari yang melelahkan. Sama seperti hari-hari biasanya. Dan sama juga seperti siang-siang yang terjadi. Aku meraih mimpi dengan mata tertutup.
Malam ini aku telah bersiap-siap untuk menjemput Aenun. Sesuai perjanjian tadi, aku harus mengantar Aenun untuk membeli buku ke Gramedia Mal Kelapa Gading yang terdekat. Sesampai di depan pintu gerbang rumah Aenun, aku mengabarinya.
"Nun,"
"P"
"P"
"P"
"Gua didepan,"
Tak lama chat ku dibaca olehnya.
"Tunggu," balasnya.
Pintu gerbang terbuka, Aenun muncul dari balik pintu gerbangnya.
"Udah lama?"
"Baru, kok. Ayo naik!"
Aku dan Aenun berangkat naik motorku. Kebetulan juga aku sudah dua kali sekelas dengannya. Jadi, Aenun tahu bagaimana sikapku, begitu pun sebaliknya. Oleh karena itu, Aenun tidak sungkan ataupun takut untuk meminta bantuanku. Dan aku pun, aku akan sangat terbuka untuk membantu. Apalagi sekarang Aenun telah menjadi anggota team detektif ku, ya aku harus siap jika memang harus dijadikan supir pribadinya.
"Pan, parkir disana aja!" tunjuk Aenun.
Setelah ku parkirkan motorku, aku berjalan dengan Aenun untuk memasuki Mal ini. Ya, langsung saja kami menuju Gramedia didalamnya. Kami berkeliling melihat-lihat koleksi buku yang dijual disini. Termasuk Aenun yang sedang memilah-milah buku berjenis novel.
"Pan, bagus-bagus ya bukunya." Ucap Aenun mengambil salah satu buku. Judulnya Dear Nathan. Itu buku yang sedang booming sekali dimata para remaja apalagi penggemar wattpad. Bahkan katanya buku itu mau diangkat ke layar lebar atau bioskop gitu. Keren deh!
"Iya, Nun. Bagus. Kapan ya buku gua bisa ada dijajaran buku-buku ini,"
"Kapan buku gua terbit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
5 DETEKTIF PE'A
Teen Fiction[completed] Rank #40 in #Detektif [24/05/2018] Rank #91 in #Detektif [08/06/2020] Rank #64 in #kasus [06/06/2020] Rank #53 in #kasus [08/06/2020] Detektif abal-abal, anggotanya memang kadang [PE'A] semua, apapun cara dilakukan untuk menyelesaikan be...