Suasana hati Guanlin sedang tidak bagus hari ini. Wajahnya memancarkan sinar yang mematikan, membuat teman teman dikelasnya merasa ciut hanya dengan melihatnya. Padahal itu sudah menjadi makanan sehari-hari mereka melihat tingkah dingin Guanlin. Hanya saja, kali ini auranya sangat berbeda. Guanlin lebih menyeramkan dari yang seperti biasanya.
Samuel yang baru saja datang langsung menghampiri bangkunya disebelah Guanlin dan langsung menepuk bahu Guanlin keras.
"Yo, Kwanlen! Wha-"
Samuel langsung bungkam saat melihat raut wajah Guanlin yang sangat menyeramkan. Tetapi itu tidak berlangsung lama, karena Samuel langsung memukul kepala Guanlin.
"Kenapa wajahmu seperti itu sih?!"
"Sial, itu sakit bodoh!" Ucap Guanlin sambil mengusap kepalanya yang baru saja dipukul Samuel.
"Aku tau wajahmu itu seperti balok es yang tidak akan pernah mencair, tapi-ARGH!"
Samuel yang sedang melepas tasnya langsung meringis ketika Guanlin balas memukul kepalanya.
"Sial, kalau aku tiba tiba bodoh bagaimana?!"
"Memang kapan kau pintar?"
Samuel hanya bisa mengelus dadanya melihat sikap temannya yang satu ini. Dia sudah kebal, kok.
"Sabar, Sam. Sabar. Orang sabar disayang Daehwi."
Guanlin yang mendengarnya hanya mendengus dan matanya langsung beralih ke luar jendela. Ia melihat banyak siswa yang baru saja datang. Dan diantara siswa-siswa itu ia melihat seseorang yang seperti kebingungan.
"Sepertinya ia anak baru." Ucap Guanlin dalam hati. Ia langsung teringat ucapan kakeknya kemarin yang mengatakan kalau calon-
"Sial, apa yang kupikirkan!"
Samuel tersentak ketika Guanlin tiba tiba berteriak. Ia yang sedang membalas pesan, langsung mengalihkan atensinya pada Guanlin.
Guanlin sepertinya baru tersadar, suara yang baru saja dikeluarkannya terlampau keras. Ia berdehem dan mencoba mengontrol ekspresinya kembali.
"Kau ini sebenarnya kenapa sih? Tidak mau cerita? Huh! Aku merasa tersakiti tidak dianggap olehmu."
Plak
"YAK LAI GUANLIN!"
Ya, Guanlin baru saja memukul kepala Samuel untuk yang kedua kalinya. Kita berdoa saja semoga kadar kebodohan Samuel tidak berkurang.
"Aku sabar:)" -kimsamuel.
☆☆☆
Guanlin sedang asyik menyantap makanannya ketika Daehwi -pacar Samuel- datang. Setiap istirahat memang seperti itu. Meja Guanlin yang awalnya hanya berisi Guanlin dan Samuel, perlahan akan terisi oleh Daehwi, Jihoon dan Woojin.
Guanlin, Samuel, dan Woojin dekat karena mereka merupakan tim basket inti. Hanya saja, Woojin berbeda kelas dengan Guanlin dan Samuel. Sementara Jihoon merupakan teman sekelas Daehwi yang 'katanya' sedang dekat dengan Woojin. Intinya, Guanlin hanya bisa menjadi nyamuk diantara mereka berempat. Tapi ya namanya Guanlin, dia mana peduli dengan hal hal seperti itu. Yang penting, perutnya kenyang.
"Kenapa kau datang sendiri? Yang lain mana?"
Daehwi yang baru saja duduk didekat Samuel langsung menatap Guanlin dan Samuel secara bergantian.
Guanlin yang menyadari tatapan Daehwi dengan senyum yang ia tidak tau artinya hanya bisa mengernyitkan dahinya.
"Ada apa? Kenapa wajahmu seperti itu, sayang? Apa ada sesuatu yang membuatmu bahagia?" Tanya Samuel sambil menatap Daehwi lekat. Guanlin yang sedikit -ingat, hanya sedikit- penasaran, ikut melihat Daehwi juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Marry You ~pandeep
RomanceSemua bercerita tentang Guanlin, Jinyoung, dan perjalanan cinta mereka yang terjalin karena sebuah perjodohan. ⚠ bxb ⚠ dilarang salah lapak ⚠ mpreg