Jinyoung akhirnya pamit duluan saat dia menyadari bel masuk akan berbunyi 15 menit lagi. Dia datang ke kelas Guanlin dengan membawa dua buah roti juga susu. Dia sengaja membeli dua karena ada Seonho juga disana. Meskipun Jinyoung sempat cemburu, tapi setidaknya ia sudah tau dari Samuel. Toh, Guanlin akhirnya akan menikah dengannya kan? Hehe
Saat Jinyoung sampai dikelas Guanlin, kelasnya masih kosong. Hanya ada Guanlin dan Seonho disana. Dengan Seonho yang sedang membereskan peralatan belajarnya. Sepertinya mereka sudah selesai.
Jinyoung langsung menyimpan dua roti dan susu itu diatas meja Guanlin. Dan Seonho terlihat sangat terkejut saat melihat Jinyoung sudah berada didepannya sambil tersenyum.
"Jangan bekerja terlalu keras, kau juga harus memperhatikan pola makanmu. Ambillah, aku membelikan itu untukmu." ucap Jinyoung pada Seonho yang masih terdiam sambil menatapnya. Sementara Guanlin sudah tersenyum sambil melihat Jinyoung yang berada dihadapannya yang sedang tersenyum sangat manis.
"M-Maaf sunbae, gara gara aku Guanlin sunbae--"
"Ei, tidak apa apa. Maafkan sikapku tadi ya, aku memang sedikit kekanakan hehe." Ujar Jinyoung sambil mengusap kepala belakangnya karena merasa malu pada Seonho.
Seonho ikut tersenyum melihat tingkah menggemaskan Jinyoung.
"Baiklah, aku akan menerimanya. Terimakasih Jinyoung sunbae, sepertinya Guanlin sunbae sangat beruntung bisa memiliki sunbae hehe"
"Kau bisa saja. Yasudah, dimakan ya." Jawab Jinyoung sambil tersipu malu.
Seonho mengangguk lalu mengambil roti serta susu dari Jinyoung dan beranjak berdiri.
"Kalau begitu terimakasih untuk makan siangnya sunbae, lain kali aku akan menraktir sunbae juga. Aku ke kelasku tidak apa apa kan?" pamit Seonho pada Jinyoung dan Guanlin.
"Iya, semangat mengikuti olimpiadenya!" ujar Jinyoung menyemangati Seonho sambil mengepalkan tangannya dan diangkat ke atas.
"Hehe iya, terimakasih Jinyoung sunbae, Guanlin sunbae, aku pamit dulu."
"Eum!"
Seonho langsung membungkuk sedikit lalu keluar dari kelas Guanlin. Jinyoung melambaikan tangannya sambil terus tersenyum. Tak sadar jika Guanlin sedari tadi terus diam dan menatapnya sambil tersenyum juga.
Saat menyadarinya, Jinyoung langsung kembali menatap Guanlin dan memukul tangannya pelan.
"Kenapa kau malah diam terus. Wajahmu juga, kenapasih..." cicit Jinyoung
Guanlin tertawa dan mengusap kepala Jinyoung, "Terimakasih sayang."
Tanpa memperhatikan raut wajah Jinyoung yang sudah memerah dengan detak jantungnya yang berdetak tak karuan, Guanlin mulai memakan roti dan susu pemberian Jinyoung.
"Eum, aku baru tau." ucap Guanlin tiba tiba.
"A-Apa?"
"Ternyata roti ini terasa lebih manis jika kau yang membawanya."
Jinyoung yang tidak tahan dengan gombalan receh Guanlin langsung memukul tangan Guanlin kembali.
"Terus saja menggombal!"
"Aku serius, sayang."
"Lebih baik cepat habiskan makananmu. Sebentar lagi bel, pasti anak anak kelasmu akan segera datang." tanpa sadar Jinyoung sedikit melengkungkan bibirnya ke bawah, karena waktunya dengan Guanlin siang ini hanya sebentar. Padahal dia akan bertemu dengan Guanlin setiap hari.
"Sedih karena waktu kita hanya sebentar?" goda Guanlin sambil memakan rotinya yang tinggal setengah. Sambil sesekali ia menyeruput susunya.
"A-Apa apaan..."
"Ternyata benar."
"Apa? Tidak!"
"Memangnya apa?"
"Aku tidak sedih!"
"Aku tidak mengatakan itu."
"Lalu apa?"
"Aku hanya mengatakan ternyata benar saja."
"Apanya yang benar?"
"Aku benar mencintaimuu~?" goda Guanlin sambil menatap Jinyoung dengan senyum miringnya. Membuat Jinyoung langsung terdiam. Dan setelahnya, suara tawa Guanlin langsung menyeruak diruangan yang hanya ada mereka berdua itu.
"Ish dasar perayu!"
Guanlin hanya terkekeh pelan karena ia kembali mengunyah sisa rotinya yang tinggal sedikit. Setelahnya, ia menghabiskan susunya.
"Guan, sebentar lagi bel masuk. Aku ke kelas ya? Tidak enak jika nanti teman temanmu datang dan aku masih disini." izin Jinyoung saat ia baru saja melihat jam yang melingkar di tangannya.
"Mau kuantar?"
Jinyoung terkekeh sebentar sebelum menjawab, "Tidak usah. Aku bukan anak kecil tau." lalu setelahnya ia bangkit dan mengambil sampah Guanlin.
Guanlin ikut bangkit dan memegang kedua tangan Jinyoung sebelum pergi.
"Sebentar"
Guanlin langsung menarik Jinyoung pelan dan melingkarkan satu tangannya di pinggang Jinyoung dan satunya lagi dibelakang kepala Jinyoung. Memeluknya dan mendengar detak jantung Jinyoung yang berdetak kencang sama sepertinya.
"G-Guan... kalo ada yang datang bagaimana?"
"Sebentar saja, aku merindukanmu."
Jinyoung sedikit tertawa dan mulai membalas pelukan Guanlin dengan sedikit berjinjit dan meletakkan kepala kecilnya pada bahu Guanlin.
"Padahal kita bertemu setiap saat, Guan."
"Tapi kau juga merindukanku, kan."
"Percaya diri sekali."
Keduanya lalu tertawa dan semakin mengeratkan pelukan mereka.
"Sayang..." Jinyoung semakin mengeratkan pelukannya saat Guanlin memanggilnya begitu. Jujur, Jinyoung masih sangat malu jika Guanlin menggombalinya ataupun bersikap manis padanya. Karena itu tidak baik untuk jantungnya.
"Hmm?"
"Sepulang sekolah nanti, jangan terkejut ya?"
"Kenapa memangnya?" Jinyoung sedikit melonggarkan pelukannya dan mengangkat kepalanya untuk melihat Guanlin, membuat Guanlin sedikit menunduk dan menatap Jinyoung juga.
"Lihat saja nanti."
Jinyoung mengerucutkan bibirnya, untuk apa memberitahu kalau hanya membuat penasaran. Tanpa menyadari kalau tatapan Guanlin sudah beralih pada bibirnya.
Cup
Semuanya terlalu tiba tiba saat bibir Guanlin langsung menyapa bibirnya. Jinyoung awalnya terkejut, tetapi kemudian ia menutup matanya mengikuti alur ciuman Guanlin.
Tanpa menyadari teman teman kelas Guanlin sudah memekik dari luar kelas.
TBC
DOUBLE UPDATE NI SENENG GAK WKWK
Tapi pendek chapter nya hehe, aku mau pergi soalnya besok masi uas. Belum belajar sama sekali huahahaha /tidak patut dicontoh/
Aku lupa bilang, karena bentar lagi puasa aku mau ngucapin selamat berpuasa bagi yang menjalankan. Maafkan author bobrok ini yang sudah membuat kesucian kalian terenggut:") .gggggg pokonya makasih banyak buat respon kalian selama ini, aku bener bener ngerasa dihargain tiap kali kalian komen disetiap work aku. Makasih banyak huhuu sini peyuk><
Inshaa Allah work ini bentar lagi end, tapi gatau juga deng. Aku biasanya labil orangnya:v tunggu aja ya^^
Jangan lupa vommentnya lagi okay, sampai jumpa nanti gaesss dadahh^^
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Marry You ~pandeep
RomanceSemua bercerita tentang Guanlin, Jinyoung, dan perjalanan cinta mereka yang terjalin karena sebuah perjodohan. ⚠ bxb ⚠ dilarang salah lapak ⚠ mpreg