Bonus Chapter pt. 5

855 136 28
                                    

Guanlin memandang Jinyoung heran. Sejak ia pulang dari kantor tadi, Jinyoung tak banyak bicara sama sekali.

"Kudengar tadi teman teman datang?"

Jinyoung menoleh pada Guanlin sebentar, "Iya." lalu menunduk lagi untuk melanjutkan makanannya.

Guanlin menghela nafas, ia menyimpan peralatan makannya membuat Jinyoung menoleh kembali.

"K-Kenapa?"

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu, sayang. Kau kenapa?"

Jinyoung mengalihkan pandangannya, "Tidak ada. Aku tidak apa apa."

"Yasudah. Aku akan mandi dulu."

Jinyoung menatap Guanlin tak percaya saat suaminya itu berdiri tanpa menghabiskan makanannya.

Jinyoung takut.

Ia ikut bangkit dari duduknya dan berlari kecil menghampiri Guanlin, lalu memegang kedua sisi bajunya dari belakang.

Guanlin berhenti. Merasakan kepala Jinyoung yang tersadar di punggungnya, meskipun sedikit terhalang oleh perut buncitnya.

"Jangan tinggalkan aku, Guanlin..." lirih Jinyoung pelan.

Sejujurnya Guanlin sangat lelah hari ini. Ia tidak ingin marah, maka dari itu ia ingin menjernihkan pikirannya dulu dengan mandi. Namun mendengar lirihan pelan istrinya, Guanlin langsung berbalik dan sedikit merundukan kepalanya.

"Guan..."

"Hm?"

"Apakah salah jika aku berpikir kau melakukan sesuatu diluar perjanjian pernikahan kita? Berhubung aku tak bisa memantau aktivitasmu diluar sana..."

Guanlin tersenyum. Ia memegang kedua tangan Jinyoung lalu mengecupnya satu persatu.

"Siapa yang membuatmu sampai bisa berpikir seperti itu?"

Jinyoung mendongak, "Kau tau bukan itu masalahnya Guanlin."

"Hey, listen." Guanlin memegang kedua bahu Jinyoung, "Itu wajar karena mungkin kau khawatir. Aku tak menyalahkanmu atau siapapun untuk berpikiran seperti itu. But, i'm not. Aku bukan orang seperti itu."

Benar, Guanlin bukan orang seperti itu. Ia seharusnya percaya pada suaminya.

"Serius...?"

Guanlin mengangguk. "Tentu saja. Untuk apa aku melirik yang lain kalau istriku saja sudah cukup membuatku bahagia? Lagipula, aku terlalu sibuk untuk memikirkan hal itu sayang. Cukup kau, aku, dan anak kita. Tidak akan ada yang lain, aku janji."

Pandangan Jinyoung melembut, sedetik kemudian ia langsung memeluk Guanlin. Guanlin balas memeluk istrinya dan mengecup pucuk kepalanya.

"Maaf..."

"Tidak apa apa. Aku senang kau langsung bertanya padaku dan tak berspekulasi aneh aneh."

Jinyoung tertawa senang, lalu sedikit mendorong tubuh Guanlin. "Sudah, aegi terjepit."

Guanlin terkekeh lalu mengecup bibir Jinyoung sekilas. Ia berjongkok dan mengelus perut Jinyoung yang semakin berisi, lalu mengecupnya. Sementara Jinyoung mengusap rambutnya dari atas.

"Aegi-ya jaga Bunda selama Ayah bekerja, eum? Cepatlah hadir, agar Bunda tidak kesepian. Ayah menyayangimu."

"Aegi juga menyayangimu Ayah~" balas Jinyoung dengan suara anak kecil yang dibuat buat.

Guanlin mendongak lalu tersenyum.

"Tidak memanggil Daddy lagi?"

"Mesum!"

✔ Marry You ~pandeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang