Jinyoung terbangun dan melihat Guanlin sudah tidak ada ditempatnya. Melihat jam, Jinyoung berpikir mungkin Guanlin sudah berangkat.
Tetapi sepertinya tidak, saat penciumannya merasakan aroma yang sangat wangi dari arah dapur.
Jinyoung menyibak selimutnya lalu berjalan keluar dari kamarnya, mengikuti aroma itu.
Benar saja, Guanlin sedang berkutat di dapur.
Jinyoung tersenyum lalu mendekati Guanlin. Ia tersenyum saat melihat Guanlin sedang menyiapkan sarapan untuk mereka.
Guanlin sedikit tersentak ketika Jinyoung sudah berdiri disampingnya.
"Hey, kau sudah bangun?"
"Eum." jawab Jinyoung lalu beringsut mendekati Guanlin.
Memeluknya dari samping, membuat Guanlin mengangkat satu tangannya dan melingkarkannya pada tubuh Jinyoung. Membuat Jinyoung seolah tenggelam dalam satu tangan Guanlin.
Cup
Kecupan selamat pagi Guanlin berikan pada pucuk kepala Jinyoung yang sedang menyamankan dirinya pada dada bidangnya.
"Masih mengantuk, hm?"
"Tidak. Aku ingin segera makan ini." jawab Jinyoung sambil menunjuk masakan Guanlin, membuat Guanlin terkekeh gemas.
"Tunggu sebentar lagi, ya."
Jinyoung mengangguk membuat Guanlin terkekeh geli karena kepala Jinyoung yang menggesek tubuh bagian depannya.
"Geli, sayang."
"Hehehe" bukannya berhenti, Jinyoung semakin jahil menggesekan kepalanya pada dada Guanlin sambil tertawa.
Guanlin menggelinjang sambil ikut tertawa dan mencoba untuk menghentikan pergerakan Jinyoung.
Ia menempatkan kedua tangannya pada pinggang Jinyoung dan mendorongnya pelan ke belakang. Membuat Jinyoung berada di dalam kukungannya sekarang.
"Hey, sudah. Lebih baik kau memberiku morning kiss sekarang, sayang."
"Tidak mau~" jawab Jinyoung dengan nada yang dibuat buat.
"Yasudah, aku akan mengambilnya sendiri."
"No! Kau akan menggosongkan makanannya nanti, Guanlin~" cegah Jinyoung sambil mendorong pelan mulut Guanlin.
"Baiklah, baiklah." Guanlin mengalah dan kembali melanjutkan kegiatan memasaknya.
"Hehehe jangan marah." rayu Jinyoung lalu kembali memeluk Guanlin dari samping.
Terkekeh gemas, Guanlin mengusak rambut Jinyoung. "Bagaimana bisa aku marah padamu, sayang."
"Ck, gombal. Hari ini tidak ada jadwal?"
Guanlin menggeleng. "Tidak. Tapi aku harus ke kantor."
"Apa seniormu memperlakukanmu dengan baik?"
Guanlin terlihat berpikir sebentar, "Ya seperti itulah... Aku senang, setidaknya aku diperlakukan seperti semestinya."
"Jadi mereka tidak tau kalau kau cucu kakek?"
"Eum."
"Rasanya sulit ya?"
"Apa?"
"Yang kau jalani saat ini. Kau harus kuliah sambil bekerja, itu pasti melelahkan."
"Sebentar, sayang." Guanlin melepaskan tangan Jinyoung sebentar saat dirasa makanannya sudah matang.
Jinyoung membantu Guanlin menyiapkan makanannya dan menatanya di atas meja.
"Kau tau? Seberat apapun yang aku jalani sekarang, jika aku senang melakukannya aku tak merasa lelah sama sekali. Rasa semangatku selalu bertambah karena kau motivasi terbesarku."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Marry You ~pandeep
RomanceSemua bercerita tentang Guanlin, Jinyoung, dan perjalanan cinta mereka yang terjalin karena sebuah perjodohan. ⚠ bxb ⚠ dilarang salah lapak ⚠ mpreg