"Kamu tidak akan pernah bisa lepas dariku Y/N."
Nasibmu berubah sejak malam itu. Malam yang membuatmu trauma seumur hidupmu.
Kamu terpaksa harus menikah dengan Jungkook. Karena, mau bagaimana lagi? Kamu mengandung anaknya diperutmu.
⚠️ [Depresi dan...
a mood disorder marked especially by sadness, inactivity, feelings of dejection and hopelessness, and sometimes suicidal tendencies.
╚═════════.★.╝
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Note: ( B/F )= Best Friend
Your POV✦✽.°',
Dua hari setelah hari dimana kakakku mengecewakanku, aku pulang ke negara asalku, Indonesia. Selama perjalanan, aku memakai mantel hitam yang sangat kubenci. Aku menjadi jijik sendiri saat mengenakannya.
Aku terpaksa memakainya, karena aku kedinginan. Aku tidak memiliki jaket ataupun mantel yang lain. Aku merasa canggung, aku ingin membuang mantel ini jauh-jauh!
Aku tiba di bandara Soekarno-Hatta dengan hati yang sedih. Aku tidak akan pernah mendapatkan keadilan. Aku ingin dia dihukum atas perbuatannya kepadaku. Tetapi, kelihatannya, aku tidakakan pernah mendapatkan kesempatan itu.
Tapi, Aku tetap percaya kalau karma itu ada, dan Tuhan tidak akan diam melihatku mendapat perlakuan tidak adil seperti ini.
Aku masuk ke dalam mobil yang kakakku titipkan di bandara. Aku memasang sabuk pengaman, lalu mendengarkan lagu sedih di hp kakakku selagi dia menyetir mobil menuju rumah.
Aku mulai menyukai lagu sedih sekarang. Lagu-lagu itu menenangkanku. Aku mengingat bagaimana orang itu membanting hpku. Hpku hancur berkeping-keping. Itu membuatku bergidik.
Hari sudah malam. Angin bertiup kencang disertai dengan hujan yang lebat. Air mulai menggenangi jalanan. Kakakku mengalami kesulitan dalam mengendarai mobil. Biar! Aku tidak mengurusinya lagi. Aku masih sakit hati mengingat jawabannya. Masa, adik sendiri dianggap hina.
Aku tertidur lelap di dalam mobil. Sudah lama aku tidak tidur senyenyak ini. Hujan membuatku ingin terus tidur.
Aku terbang ke negeri mimpi. Aku melihat di sekelilingku, semuanya putih. Tidak ada siapapun disekitarku. Aku heran, mengapa aku bisa disini?
Aku tiba-tiba merasakan hawa panas dari belakangku. Rasanya nyaman sekali. Tetapi, aku juga merasa ada sesuatu yang janggal. Seperti aku sudah pernah merasakannya.
Aku melihat tangan yang melingkar di pinggangku. Aku membeku seketika.
Tidak, ini tidak mungkin.
Aku memutar badanku menghadap ke-
"Aaaaaaahh"
Aku berteriak sangat kencang. Aku memandang wajah lelaki brengsek itu dan senyumannya yang lembut. Kenapa dia pura-pura polos? Aku langsung memberontak.
