wrath
/raTH/
noun
extreme anger (chiefly used for humorous or rhetorical effect).
[ ⚠️Warning harsh words ]
Pemandangan yang mengerikan terjadi di dalam rumah itu. Seluruh pelayan berdiri membentuk setengah lingkaran dengan kepala menghadap ke lantai. Mereka takut melihat tuan ( L/n ) yang sedang menatap mereka dengan keji dan melontarkan kata-kata kasar.
Wajah Tuan ( L/n ) memerah. Sekarang, hatinya telah dipenuhi oleh amarah. Ia menyalahkan semua pelayan dan mengancam tidak akan memberi mereka gaji.
Di dalam suasana yang terpuruk ini, tuan ( L/n ) masih saja merasa puas melihat wajah para pelayan yang ketakutan. Dia menganggap dirinya paling hebat dan berkuasa atas mereka.
Tetapi ada satu pelayan yang keras kepala. Dia memandang tuan ( L/n ) tanpa perasaan takut, bahkan menantangnya. Seketika itu juga tuan ( L/n ) menjadi sangat marah. Dia menghampiri pelayan berambut pendek itu lalu menamparnya dengan keras sampai pelayan itu terjatuh.
"Dasar pembantu kurang ajar! Sudah diberi gaji tetapi masih tidak berterima kasih!"
Sekarang suasana menjadi sangat hening. Para pelayan semakin takut dan menahan tangisannya. Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka dan Jungkook masuk ke dalam ruangan dengan postur gagah dan wajah tanpa ekspresi.
Sebelum Jungkook sempat berbicara, Tuan ( L/n ) memaksakan senyuman dan menyembunyikan rasa takutnya.
" M-maaf untuk ketidaknyamanan anda, T-tuan Jeon. S-saya tadi mendisiplinkan para pelayan,"
"Aku tidak peduli. Dimana pengantinku?"
"I-itu.. begini masalahnya tuan Jeon, kemarin dia kabur dari rumah, k-kelihatan-"
"Dia kabur?!"
Mata Jungkook dipenuhi keinginan untuk membunuh. Dia menatap tuan ( L/n ) dengan sadis. Badan tuan ( L/n ) bergemetar ketakutan, dengan cepat dia membungkuk di hadapan Jungkook.
͢ ͢ ͢ ͢ ͢ ͢ ͢ ͢ ͢
Your POV
Berada di rumah ( B/f ) membuatku merasa aman dan tenang. Tidak ada yang akan menemukanku disini. Besok aku sudah tidak ada disini lagi. Aku akan meninggalkan negara ini, menuju hidup baru yang lebih baik.
Beberapa hari ini aku selalu mendapat mimpi buruk. Dadaku selalu sesak karena perasaan yang tidak mengenakkan. Tetapi aku akan tetap kuat demi anakku.
Ding.. dong...
"Iya tunggu sebentar,"
Ini aneh sekali. ( B/f ) jarang sekali menerima tamu. Jadi, siapakah yang datang?
Aku membuka pintu. Dan tenyata, si brengsek itu ada di depan rumah.
Hah, buat apa dia datang kemari?
"Kita bertemu lagi ( Y/n ),"
Aku ngeri melihat senyuman sinisnya. Aku ingin kabur dari pria ini! Aku berusaha untuk menenangkan pikiran dan mengambil nafas dalam-dalam.
"Untuk apa kamu kesini?!"
"Oh, kamu tidak tahu? Ayahmu telah menjualmu kepadaku. Meskipun awalnya aku tidak setuju karena harganya tidak seimbang dengan bendanya,"
Aku melihat lelaki brengsek dihadapanku dengan penuh kebencian. Tanganku gemetar karena aku ingin menamparnya. Aku ingin menyakitinya lebih dari apa yang sudah kurasakan. Aku ingin menghajarnya.
Tidak,
membunuhnya.
Aku mengangkat tanganku untuk menamparnya.
Plakk
Suara keras tamparan terdengar dan membekas di pipi pria itu. Meninggalkan bekas yang mulai memerah. Aku merasa sangat lega setelah menamparnya.
"Apa yang kamu lakukan, sl*t?"
Oh gawat! dia tampak marah. Aku mencoba untuk kabur. Tetapi dia dengan cepat menangkap kedua tanganku dan membenturkan badanku ke tembok putih.
Senyuman menyeringai tampak di wajahnya dan itu membuatku takut setengah mati. Aku akan mati hari ini!
Dia akan membunuhku!"Aku tidak tahu kenapa aku bisa berselera melihatmu malam itu. Kamu sangat jelek dan gendut seperti babi,"
Amarah muncul kembali dari dalam diriku. Beraninya dia mengejekku seperti itu!
"Kamu monster! Dari awal aku sudah jijik melihatmu. Aku tidak sudi menikah denganmu!"
Sepatuku menginjak kakinya dan orang brengsek itu berteriak kesakitan. Kata-kata umpatan apa saja yang telah keluar dari mulutnya? Apakah segitu saja sudah sakit?
Aku segera berlari ke dalam rumah. Aku berusaha menemukan tempat persembunyian. Aku harus segera pergi dari si brengsek ini.
"Gadis sialan! Lihat saja nanti kalau aku berhasil menangkapmu, kamu akan merasakan akibatnya!"
Dengan cepat aku berlari menaiki tangga. Mencari kamar ( B/f ) lalu masuk kedalamnya. Aku mengunci pintunya dan mengeluarkan hp dari saku celanaku. Berikutnya, aku menghubungi nomor polisi '112' dan menunggu sampai ada orang yang menjawabnya.
"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?"
"To-tolong, ada pria yang ingin menculikku, dia sekarang menaikki tangga menuju kamar. Dia akan membunuhku! Aku sangat takut!"
"Bu tenangkan dirimu, sekarang ambil nafas secara perlahan lalu buang,"
Aku mengikuti perintahnya dan perasaanku mulai membaik.
"Nah, sekarang tolong sebutkan nama dan alamat anda,"
" ( Y/n ) ( L/n ), Perumahan Vicinity Permai blok C nomer 6. K-kumohon cepatlah datang,"
Aku mendengar wanita itu mengulang kembali perkataanku kepada polisi lain.
"Baik bu tetaplah disana, kami akan menyelamatkanmu. Apakah pintu kamar sudah dikunci?"
"Sudah, dia sekarang mencoba untuk mendobrak pintunya. Aku sangat takut. Tolong cepatlah,"
"Baik, sekarang ambilah benda tajam atau apapun yang bisa digunakan untuk melawan dan sembunyilah ke dalam toilet kemudian kunci pintunya."
Aku menemukan botol kaca di atas meja belajar lalu membawanya ke dalam toilet dan menguncinya.
Di luar kamar, Jungkook menghantam pintu dan mengancamku. Aku sangat takut. Siapapun tolong aku!
"( Y/n ) cepat buka pintunya, atau kamu akan menyesal!"
Tbc
Hai~
Maaf telat updet
Lagi buntu ide
Terus, si wen itu lagi stress. Asal kalian tau. Meskipun agak telat, kita itu berdua hidup di Surabaya. Yah kalian tau kan masalah teroris?Yaudah.
Yah meskipun agak telat.
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang merayakan.Terus.
Jangan lupa vomment ya
Author seneng yang liat itu udah 30+K tapi, kenapa yang ngevote cuma 1/10 nya doang? Jadi, tolong vomment ya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive & Protective Husband ❖Jungkook x reader
Fanfiction"Kamu tidak akan pernah bisa lepas dariku Y/N." Nasibmu berubah sejak malam itu. Malam yang membuatmu trauma seumur hidupmu. Kamu terpaksa harus menikah dengan Jungkook. Karena, mau bagaimana lagi? Kamu mengandung anaknya diperutmu. ⚠️ [Depresi dan...