"Kamu tidak akan pernah bisa lepas dariku Y/N."
Nasibmu berubah sejak malam itu. Malam yang membuatmu trauma seumur hidupmu.
Kamu terpaksa harus menikah dengan Jungkook. Karena, mau bagaimana lagi? Kamu mengandung anaknya diperutmu.
⚠️ [Depresi dan...
a feeling of worry, nervousness, or unease, typically about an imminent event or something with an uncertain outcome.
⌎⊱⊶⊷⊶⊷⊶⊷⊶⊷⇲⊰⌏
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
∘₊✧──────✧₊∘ ⓨⓞⓤⓡ ⓟⓞⓥ
∘₊✧──────✧₊∘
Ini menakutkan!
Aku masih tidak terbiasa dengan keadaan ini.
Hamil...
Aku merasa seperti membawa hal yang tabu di dalam perutku.
Sejak hari itu, aku terus mengurung diri di kamar.
Aku berbaring di atas kasurku, merenungi nasibku.
Aku tidak tahu harus bagaimana.
Ini sangat rumit.
Meskipun keluargaku tahu, mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Menyedihkan...
Mereka mengatakan jika aku harus berusaha menerima semua kenyataan pahit ini.
"Pilihan ada di tanganmu, ini adalah hidupmu. Kamu sudah dewasa sekarang. Terserah bagaimana kamu mau menanggapi masalah ini. Dengan aborsi atau melanjutkan sampai melahirkan."
Itulah yang dikatakan keluargaku. Aku tahu itu benar, tapi... aku masih bingung.
Sampai di tahap ini, apakah aku memerlukan aborsi? Apa aku menyiksa diriku sendiri? Apakah aku harus meminum bermacam-macam pil? Aku bertanya pada diriku sendiri.
Yah, aku tahu bahwa aborsi itu sama saja dengan dosa. Itu sama saja dengan membunuh janin ini. Tetapi yang kukandung ini adalah anak yang haram...
Tetapi jika aku berkata tidak, bagaimana kalau aku stress dan menjadi gila. Membesarkan bayi pemerkosaku sendiri. Itu adalah pekerjaan yang sangat berat.
Namun, jika aku bilang ya, aku akan menyimpan rasa bersalah dan depresi seumur hidupku. But at least the problem (the baby) will be gone, right?
Hahaha....
Sebenarnya, ini sudah 2 minggu sejak aku pulang ke rumah, aku tidak berani datang ke kampus. Karena aku tahu, semua orang pasti akan menggosip tentangku.
Dan aku takut...
Aku malu.
Aku takut ketahuan.
Perutku semakin membesar.
Suster itu bilang ke ibuku bahwa ternyata aku sudah hamil 2 bulan.
Waktu itu, aku pulang ke rumah dan disambut dengan hangat oleh keluargaku. Kenyataannya, hubungan antar keluargaku semakin erat.
Akhir-akhir ini, aku melihat orang tuaku berduaan terus. Kita juga bahkan makan-makan sekeluarga di restoran, mengingat hubungan keluarga yang dulu.
Itu membuatku berpikir,
Kehamilanku ini membawa
berkah
atau
kutukan?
Tbc
▬▬ι══════════════ι▬▬ AN
Hallo, aku tahu chapter ini sedikit... Aku tidak bisa menemukan waktu untuk sedih. Jujur, aku akhir-akhir ini sering lihat video BTS, jadinya lupa...
hehehe😅
Tapi habis gini kan masuk sekolah, aku pasti stress ( apalagi ada ujian praktek + UN + Ujian sekolah gaje ) '_' aku bisa mendalami peran lagi 😀
Babaii.. see you next week/ this week kalo sempat.
