"Kamu tidak akan pernah bisa lepas dariku Y/N."
Nasibmu berubah sejak malam itu. Malam yang membuatmu trauma seumur hidupmu.
Kamu terpaksa harus menikah dengan Jungkook. Karena, mau bagaimana lagi? Kamu mengandung anaknya diperutmu.
⚠️ [Depresi dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
╭─━━━━━━━━━━━━─╮
Libel
a piece of writing that says bad, false, and harmful things about a person, or the legal claim you make when you accuse someone in court of writing such things about you.
╰─━━━━━━━━━━━━─╯ edited.
Your POV
"( Y/n ) cepat buka pintunya! kalau tidak aku dobrak dalam hitungan 1, 2, 3!"
Jungkook mulai menghantamkan tubuhnya ke pintu. Setiap dobrakan berhasil membuat jantungku panik.
Aku meringkuk di ujung ruangan. Tanganku menutup kedua telingaku dan mataku berair. Aku bisa merasakan gigiku bergemetar karena takut. Tolonglah aku ya Tuhan, aku harus bagaimana?
Wee woo wee woo
Aku dapat mendengar sirine dari luar. Itu pasti mobil polisi. Secara perlahan-lahan aku melangkah ke jendela lalu mengintip empat polisi masuk kedalam rumah.
Perasaan lega memenuhi dadaku. Dan untuk pertama kalinya aku menangis bahagia. Aku harap agar orang brengsek itu segera ditangkap.
Jungkook POV
"Angkat tangan! Anda saya tangkap!"
Segerombolan polisi datang kearahku dengan membawa senjata api. Mereka menatapku dengan tajam.
Huh, berani sekali wanita itu. Dia memojokku dengan polisi. Dasar keparat! Kau pikir aku takut?
"Tunggu dulu pak. Anda tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi."
Aku mengangkat kedua tanganku ke depan dadaku. Berusaha untuk membela diri. Tapi,
Tanganku
sudah
terborgol.
Pada posisi ini percuma saja aku melawan. Seluruh usahaku pasti terbuang sia-sia. Aku harus berhati-hati.
Keempat polisi menyeretku dengan paksa keluar dari rumah. Aku kembali menatap mereka dengan wajah tidak bersalah.
Salah satu dari keempat polisi yang memiliki tubuh kekar menghampiriku. Wajahnya tampak marah.
"Anda pikir saya percaya dengan perkataan anda?!" Serunya lalu meludah ke tanah.
"Jika anda tidak percaya, anda bisa membuka surat yang berada di saku jas saya," jelasku dengan suara menantang.
Polisi itu kemudian merogoh isi jasku dan menemukan surat bewarna putih didalamnya. Dia membuka surat itu dengan kasar.
Huahahahaha. Dasar ( Y/n ). Kau pikir polisi bisa menyelesaikan semuanya? Kamu salah. Sebelum aku pergi ke rumah temanmu ini, aku membawa surat pernikahan palsu untuk berjaga-jaga.
