Renjana POV
Sebenarnya salah rasanya jika harus menutup paksa lembar kenangan tentang Saga.
Karena kalau aku boleh mengakui, memang sebenarnya bukan salahnya juga kalau pada akhirnya ia lebih memilih Adelia daripada aku.
Tetapi entah kenapa, rasanya aku masih belum begitu bisa mengakui hal tersebut.
Padahal pertemuan terakhirku dengan Saga terjadi sudah hampir tiga tahun yang lalu.
Dan semenjak pindah ke Jogja, tak sekalipun aku tahu lagi serupa apa kabarnya.Aku tahu, aku akan terkesan kekanakan dengan pergi menghindari laki-laki itu, lengkap dengan membuang seluruh cerita kami.
Tetapi apa aku bisa sesanggup itu menghadapi sebuah perasaan yang bertepuk sebelah tangan?
Sebuah kekalahan telak yang membuatku seolah sedang dikejar-kejar pembunuh bayaran.
Lari dari satu kantor ke kantor lain. Pindah dari Malang, ke kota lain sebelum pada akhirnya aku memilih menetap di Jogja.
Menutup segala akses media sosial yang sekiranya memungkinkan Saga untuk bisa melihat aktivitas online-ku.
Sebuah usaha yang bisa dibilang percuma karena bahkan Saga tak sadar kalau aku sudah memblokir semua media sosialnya.Sebuah kebodohan paling nyata, mengutip kata Aya, kakakku.
Kabar terakhir tentang Saga yang kutahu adalah tentang kepindahannya ke Surabaya, hal yang membuatku mendadak resign dari majalah yang kurang lebih enam bulan menjadi tempat persembunyianku.
Tempatku berlari dari segala macam ingatan tentang Saga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segara Renjana (hapus sebagian karena proses penerbitan)
ChickLitHai hai maaf untuk Sagara Renjana harus sudah dihapus sebagian karena proses penerbitan. Untuk yang sudah baca terima kasih, ya. Untuk info PO akan aku cantumkan di part akhir ya. Terima kasih 🙂🙂🙂