2.

1.3K 65 0
                                    

Matahari sudah mulai terbenam,semilir angin pun terasa sangat dingin di tubuh alvira,apalagi ia sedang tidak menggunakan jaket.

Alvira menunggu angkot di halte yang tak lumayan jauh dari sekolahnya.
Sudah hampir 30 menit ia menunggu angkot lewat,tetapi hasilnya nihil.

Alvira menatap gelisah jam tangannya yang sudah menunjukan pukul setengah 6. Ia,mengusap wajahnya dengan raut kegelisahan.

Dan angin semakin kencang,suasanya juga semakin gelap. Dan benar saja,hujan turun dengan derasnyaa.

Tubuh alvira menggigil hebat,wajahnya pucat,ia sangat terlihat lemah karena memang alvira alergi dingin dan tidak bisa terkena hujan apalagi udara dingin. Lalu tiba-tiba ada sebuah motor menghampirinya.

"Ga pulang?." Tanya renal yang memang ia sudah melihat alvira di halte itu sejak 30 menit yang lalu.

"Nunggu angkot."

"Naik ke mobil gc."

"Ehm..gaa..gaus...."

Dan bruk! Tubuh alvira telah tersungkur di tanah.

Renal yang panik langsung keluar dari mobilnya dan segera menolong alvira, tubuh alvira sudah basah semua dan kotor. Dengan cepat renal segera membawa alvira masuk ke mobilnya.

Badan alvira sangat dingin dan wajahnya sangat pucat. Untung saja renal mempunyai selimut cadangan yang ia selalu bawa di mobilnya.

Sesaat itu renal segera menjalankan mobilnya, namun semenit kemudian ia baru ingat kalo ia tidak tahu alamat rumah alvira.

Renal sudah beberapa kali membangunkan alvira dan menggoyang goyangkan badan alvira agar ia bangun namun alvira memang sangat lemah sehingga ia tidak sadarkan diri.

Dengan segala keberanian renal, ia membuka tas alvira dan mengambil handphone alvira. Di lockscreen handphone alvira tertera sekali beberapa panggilan tak terjawab yang salah satunya dari kontak yang alvira beri nama 'Mama👸'

Renal memutuskan untuk menelfon kontak itu dengan segala pertimbangan dan pemikiran 10 kali namun akhirnya ia memberanikan diri menelfon kontak itu.

"Ka lagi dimana? Ko belum pulang sampe jam segini."

"Maaf tante, ini renal temen alvira."

"Eh? Alviranya mana? Ko handphone nya bisa di kamu?."

"Alvira pingsan di halte, ini saya mau anterin pulang."

"Yaa ampun ko bisa? Yaudah cepet bawa pulang ya."

"Bentar tante."

"Kenapa?."

"Alamat rumah alvira dimana?."

"Oh di jalan perum mangga 2. Cepet ya nak."

Lah itu kan alamat rumah gua juga? -batin renal

"Iya tante."

Dengan kecepatan penuh renal memacu mobilnya agar segera sampai dirumah alvira. Ternyata memang benar jika renal suka melihat alvira pulang ke arah rumahnya karena memang rumah mereka satu komplek dan hanya beda blok.

Renal sudah disambut dengan mama alvira dan adik alvira dengan raut kecemasan di depan rumah alvira. Saat sudah sampai, renal dengan segera membawa alvira ke kamarnya disusul oleh mama alvira dan adiknya yang membawa tas alvira.

Saat dikamar alvira, mama alvira segera turun untuk mengambil teh hangat untuk menghangatkan badan alvira setelahnya menggantikan pakaian alvira yang sudah basah dan kotor itu.

Setelah itu mama alvira dan adiknya turun dan sekarang hanya ada renal dan alvira di kamar alvira hanya berdua, berdua!, BERDUA!

Renal hanya duduk terdiam di pinggir kasur alvira sambil memandangi alvira yang sedang terkapar lemah. Diam diam renal sedikit menunjukan senyumnya saat melihat alvira sambil berkata,

Cantik











Vote💜

the jutek girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang