10.

797 56 17
                                    

"Renal diem lu, gua ada perlu pengen ngomong."

Ngapain dia? Batin renal.

Renal dengan cepat memberhentikan langkahnya, dan segera menghadap ke alvira.

"Mama gue titip salam ke nyokap lo."

"Udah?." Tanya renal dengan sebelah alis terangkat.

"Iyalah."Jawab alvira dengan nada ketusnya.

"Nyokap lo juga dapet salam."

"Dari?."

"Dari gua."

"Titip salam apa lo?."

"Bilangin ke nyokap lo. Anak juteknya kambuh lagi, bikin gemes."

Anying. Batin alvira.

"Bodo amat." Jawab alvira dengan muka agak memerah, ia segera masuk ke kelasnya.

Di dalam kelas, alvira sudah disambut dengan pasangan salsa dan dimas yang terlihat agak menjijikan.

"Lo ngapain si berdua? Masih pagi ya allah." Tanya alvira kesal dengan kedua sahabatnya ini.

"Yeh, jomblo diem aja dah lu. Ini tuh rutinitas orang yang pacaran yak begini." Jawab dimas dengan nada songongnya.

"Lah onoh, si intan sama steven ga kayak lu bedua." Jawab alvira dengan muka sambil mengarah ke arah intan,steven,dan renal yang sedang berbincang di depan koridor kelas.

"La lah, kapan mereka pacaran anjir? mereka mah cuman sebastian al. Sebatas teman tanpa kepastian. Tau yak, kapan si steven mau resmiin coba." jawab salsa dengan nada sok taunya itu.

"Apaan si kamu. Udah ini suapin aku dulu, gimana si kamu dari tadi malah ngobrol. Iseng aja nih bu ketua." ucap dimas dengan ngototnya ke alvira dan salsa.

"Ya udah, gua keluar aja deh. Ga mau ganggu." ucap alvira sambil meletakan tasnya di bangku alvira dan pergi keluar kelas.

》RUANG OSIS.

Menjadi destinasi alvira. Entah mengapa, ruang osis masih menjadi favouritenya jika ia ingin menyendiri.

Alvira berjalan dengan santainya, karena alvira memang berangkat awal jadinya ia masih mempunyai waktu lumayan banyak di sekolah. Saat sampai di depan ruang osis, pintu agak terbua sedikit. Dan terlihat bayangan sesosok orang, alvira tak peduli mungkin itu hanya anak osis lainnya juga. Kan tak ada salahnya.

Saat ia memasuki ruang osis, ternyata itu renal. Alvira bingung, sejak kapan renal suka berada di ruang osis. Akhirnya, alvira memutuskan untuk tetap masuk ke ruang osis.

"Eh al, sejak kapan?." Tanya renal

"Baru."

Setelahnya, tak ada percakapan lagi diantara mereka. Sepi, sunyi, senyap tak ada suatu suara yang berarti.

"Al, maafin gua. Gua bisa jelasin." Ucap renal secara tiba tiba.

Alvira diam mematung, tak tau harus menjawab apa. Sebenernya, ia ingin saja memaafkan renal karena sesungguhnya alvira tak nyaman bila begini terus dengan renal.

"Iya." Dan hanya kata itu yang keluar dari mulut alvira. Entahlah, apa yang ia pikirkan.

"Iya gimana maksudnya?." Tanya renal yang tak mengerti.

"Gua maafin."

"Serius al? Makasi ya al."

"Iya. Udah ah, gua mau ke kelas. Bentar lagi bel masuk."

"Bareng ya al. Ga enak kan jalan sendiri sendiri."

"Serah lo deh."

Iyaa, mereka jalan berdua untuk ke kelas masing masing. Di sepanjang jalan banyak sekali siswa siswi yang membicarakan mereka.

"Yah anjir, udah baikan."
"Lah, kok jalan berdua."
"Renal beneran ngajak ribut."

Alay? Memang mereka seperti itu.

Saat sudah sampai kelas XI ipa 3, renal dan alvira berhenti sejenak. Renal mengamati alvira sampai ia masuk dan duduk di kursinya.

"Eh, al." Panggil renal ketika alvira mau masuk ke kelasnya.

"Iya? Kenapa?." Jawab alvira

"Hm, engga. Itu, nanti kalo belajar yang bener. Jangan mikirin gua mulu. Gua ga kemana mana kok."

"Dih, najis. Pd banget si lu kadal aer."

"Hahaha, iya yauda semut afrika."








Welcome back 😩
Tambah ga ngerti gue sama cerita ini.
Noh udah baikan noh, puas kan yak.
Yaudah lah yak, maap bru update😜
Kemarin pts coii

Vote aje udee💝
Thnk you 1,4 k reader

the jutek girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang