13.

723 54 8
                                    

Hari terus berganti, dan selalu saja kejadian tentang kertas itu selalu terjadi di setiap harinya. Tapi, kertas itu setiap harinya selalu bertuliskan angka dengan berkurang 1.

Entahlah, renal tak terlalu memperdulikannya. Tadi ia mendapat kertas itu di jok belakang motornya saat ia ingin pulang sekolah. Angka yang terdapat disitu adalah 1.

Mungkin, besok gua bakal tau semuanya. Batin renal.

Renal memilih untuk mampir ke rumah sobatnya yaitu dimas. Namun, saat ia tiba di rumah dimas, terdapat banyak motor disana. Dan iya, motor itu milik dimas dan steven.

Renal memilih untuk segera masuk saja.
Renal masuk tanpa mengucapkan salam dan apapun. Ia segera duduk di kursi tamu sebelah steven dam dimas yang sedang asik bermain ps.

"Buset dah lu, dingin si dingin. Tapi, masuk ucap salam kek atau hai gitu. Kek maling tau ga si lu." Protes dimas dengan mulut super duper bawelnya.

"Cot ah." Jawab renal singkat.

"Apaan? Bekicot? Ga ada ren. Lu ga liat, ini gua sama dimas lagi main ps. Diem diem aja deh lu ya." Tanya steven dengan tak ada raut bersalah.

"Maksud renal bacot coi. Lu budek atau gimana si ven?." Protes dimas.

"Yeeh, yaudah santai aja dong." Balas steven.

"Woi, besok kalian harus selalu disamping gua." Ucap renal tiba tiba.

"Lah lah, mau ngapain dah lu. Sibuk kita." Jawab dimas.

"Ga usah comment. Udah gua balik." Ucap renal.

"Yah elah, dateng gitu doang. Rusuh lu ah." Protes steven.

Renal segera pergi meninggalkan rumah dimas. Ia sudah bosan, dan lebih memilih untuk bermain basket di halaman rumahnya.

"Yah dim, gimana dong. Gagal nih." Tanya steven kepada dimas.

"Ga tenang, beres deh. Santai dulu." Jawab dimas dengan singkatnya










Maaf baru update. Pdhal sudah janji 2 hari sekali.

Part yang ini tanggapannya gimana? Gaje bget ya kan.
Maaf dikit bget ya, I am sick. And requires a lot of a break.

Moga suka lah yak💚
Makasih reader setia.
Voteandcomment💜

the jutek girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang