19.

600 40 1
                                    


"Iya lu alvira zamania moertz." Ucap steven dengan wajah semerah tomat dan keringat yang sudah bercucuran.

Semua orang yang ada di tempat diam tak mengeluarkan suara apapun masih sibuk bergelut dengan pikirannya masing masing.

Dimas? Sudah bengong ga jelas sambil sibuk mengucap "apa apaan si"

Salsa? Sibuk melihat kontak mata antara alvira dan intan.

Intan? Kecewa sedalam dalamnya dan tak menyangka bahwa sahabatnya sendiri yang dipilih oleh pujaan hatinya.

Renal? Masih terus mengumpat kata kata kasar dan menahan emosinya.

Alvira? Diam mematung sambil melirik intan dan renal secara bergantian.

"Anjir kok lu nembak alvira si? Gua sama renal beli balonnya ' S❤I' woi kan sayang ini." Ucap dimas dengan nada agak sedikit bercanda.

"Kok gua ga nyangka?." Timpa renal

"Jahat lu ven, gua benci!." Ucap intan sambil meninggalkan tempat itu dengan air mata yang sudah membasahi pipinya

"Ya gua sukanya sama alvira? Gimana dong?." Jawab steven santai

"Yaudah deh al jawab cepetan." Usul salsa

"Jawab al." Lanjut dimas

"Jawab semutnya gua." Ucap renal ( kalo kalian mau tau ekspresi renal pas ngomong ini tuh gini nih 😌)

"Gua ga bisa jawab." Jawab alvira

"Lah? Kenapa? Lu ga jadian kan sama renal?." Tanya steven

"Engga, ren anterin gua balik." Ucap alvira sambil menarik tangan renal

"Kok ga sama gua aja? Sekalian pdkt gitu?." Tanya steven

"Woi sahabat gua itu intan gimana pea." Tanya salsa

"Gua ga pernah suka sama dia, gua deketin dia cuma buat temen curhat." Jawab steven

"Anjir kejam lu." Timpa dimas sambil menarik tangan salsa


Saat diperjalanan menuju rumah alvira, renal dan alvira sama sama masih teringat kejadian tadi.

"Kenapa ga terima steven?." Tanya renal

"Ya kali gua nikung sahabat sendiri." Jawab alvira

"Yaudah kenapa tadi ga langsung nolak?." Tanya renal lagi

"Gua bingung bilangnya ga enak. Bantuin gua ya." Ucap alvira

"Yaudah nanti aja, makan dulu ya gua laper." Ucap renal

"Yaudah." Ucap alvira pasrah.


Mereka sudah sampai di sebuah gerai ternama. Mereka hanya memesan kentang goreng, burger, float, dan es krim ( pasti kalian tau dong ini dimana).

"Lama ilah gua bosen." Kesal alvira

"Sambil nunggu kita main ludo dulu yang kalah harus terima hukuman apa aja dari yang menang mau ga?" Ajak renal

"Boleh bole." Jawab alvira.

Mereka bermain ludo di ponsel renal sekitar 3 menit mereka bermain dan alvira yang memenangkannya

"Yess menang, gembel lu mah." Ucap alvira

"Yaudah apa hukumannya?."

"Bayarin makanan gua yang ini."

"Iya oke."

"Kok ga dateng dateng ya? Main lagi yu. Ajak alvira

"Yauda." Jawab renal

Akhirnya mereka bermain lagi dan kali ini permainan dimenangkan oleh renal

"Lu pake pelet ya biar menang?." Ucap alvira

"Bilang aja lu ga suka."

"Yaudah apa hukumannya."

"Nanti dulu deh kita makan dulu." Ucap renal karena memang makanan mereka sudah datang.

Mereka makan kurang lebih hanya 15 menit. Dan setelah selesai alvira izin ke toilet terlebih dahulu. Setelahnya alvira kembali lagi dan menanyakan hukumannya.

"Jadi apa hukuman gua?."

"Tapi lu harus terima ya?."

"Iya deh. Asal bayarin makanan gua."

"Hukuman lu."

"Apa? Lama lu."

"Jadi pacar gua kui."

"Hah? Serius?."








🍁🍁🍁🍁🍁
Haii teman teman kesayanganku!!
Mohon maaf lahir dan batin yaa *walaupun telat yauda la ya~

Btw makasih 6knya bebep bebep acu🌹💓❣

Vote terus ya wkwk

the jutek girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang