"Kenapa lo?" tanya Surya ketika melihat Ahyar sedang diam, melamun bertopang dagu."Nggak, gue lagi mikir." Jawab Ahyar.
"Mikir apaan lo, tumbern mikir di kelas, biasanya molor."
"Gue tadi dapet sms lagi dari nomor itu." kata Ahyar, matanya menatap papan tulis
"SMS gimana?" tanya Surya antusias.
"Dia tahu gue lagi nyari Nirma." kata Ahyar.
"Terus?"
"Ya kalo Nirma gak sekolah, terus gimana dia bisa tau kalo gue nyari dia?"
"Kan udah gue bilang, jangan dulu suudzon sama tuh anak polos."
"Iya gue tau, tau yang tiga hari ini gue gak dapet sms aneh dari nomor itu, dan dalam jumlah hari yang sama juga si Nirma gak masuk sekolah karena sakit. Gimana gue gak curiga sama dia?"
"Tapi nyatanya gak terbukti, kan?"
"Nah yang gue aneh lagi, biasanya nomor itu sms gue tiap malem lewat jam delapan, dan sekarang tiba-tiba sms gue siang bolong." Ujar Ahyar.
"Hmm.. " Surya bergumam.
"Bisa aja ada orang lain yang ngebantu dia." Kiran datang, lalu menggeser sebuah bangku lalu duduk didepan kedua temannya.
Ahyar hendak menjawab, tapi ponselnya keburu bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story in a Short Message
Short StoryMin, 07/05/2017 20.01 📩 +6282127941906 Aku iri pada gelap, denganmu ia menghabiskan sisa malam. Semantara aku, hanya bisa diam. + Pesan teks SIM 1 Kirim SIM 2 Kirim --- Pada awalnya Ahyar kira itu adalah sebuah pesan nyasar yang bukan ditun...