Mr. Right

Part 7

Seminggu ....

Seminggu berlalu dan Alexis tidak pernah bertemu Darrel lagi sejak hari di mana ia terbangun di apartemen lelaki itu.

Alexis sudah berusaha menghubungi Darrel, namun tak ada kabar dari lelaki itu.

Mungkin dia sibuk mencari Melanie.

Tentu saja, Darrel pasti sedang berusaha keras untuk menemukan Melanie.

"Alexis."

Alexis menoleh, memundurkan kursi kerjanya.

"Ada apa?"

"Zoe Kneiling menunggumu di ruang tamu," ujar Dahlia Pattinson.

Dahi Alexis mengerut, lalu wanita itu mengangguk.

"Wait a minute," ujarnya, Dahlia lalu melangkah meninggalkan anaknya.

***

"Mrs. Kneiling, apa kabar?" sapa Alexis kepada Zoe yang sedang duduk mengobrol dengan ibunya.

Zoe mengalihkan pandangannya pada Alexis, wanita itu tersenyum lebar.

"Hai, Alexis, sangat baik. Bagaimana denganmu?"

Alexis mengangguk. "Aku juga."

"Baiklah, kalau begitu aku akan meninggalkan kalian berdua karena ada sesuatu yang harus kuurus juga. Tak apa, bukan?" tanya Dahlia.

Zoe lalu mengangguk. "Tentu, Dahlia. Silakan."

"Terima kasih. Sampai jumpa, Zoe."

"Sampai jumpa."

Dan Dahlia meninggalkan Alexis dan Zoe berdua di ruang tamu.

Alexis beranjak duduk di samping Zoe. Masih dengan senyum lebarnya Zoe memperhatikan Alexis.

"Apa kau sering begadang, Alexis?"

Alexis mengerjap, dengan malu-malu ia mengangguk. Sejak kecil ia memang sering canggung jika bersama Zoe padahal wanita itu sangat baik dan hangat padanya.

Zoe mengernyitkan hidung kemudian menggeleng.

"Aku sarankan kurangi melakukan itu. Kantung matamu sudah lebar dan kau pasti sering minum kopi?"

Alexis meringis lalu mengangguk lagi. "Pekerjaanku sangat banyak. Aku tidak bisa bersantai."

Zoe terkekeh. "Tentu saja, kau pasti sangat menyukai pekerjaanmu, bukan?"

Alexis mengulum senyumnya.

Zoe tersenyum lebar, wanita itu lalu mengelus bahu Alexis.

"Dengar Alexis, lakukan apa yang kau sukai. Jika kau mencintai pekerjaanmu sebagai photographer, maka bekerjalah dengan giat agar kau bisa membuktikan kepada orang tuamu bahwa kau bisa sukses dengan pilihan yang kau ambil. Namun, kesehatan tetaplah prioritas yang utama. Maka, selalu pastikan bahwa kau baik-baik saja. Oke?"

"Terima kasih banyak, Mrs. Kneiling. Kau sangat perhatian."

Zoe terkekeh, baginya Alexis tidak pernah berubah dari dulu. Masih seorang wanita manis yang tomboy.

"Em ... Mrs. Kneiling, jika boleh aku tahu sebenarnya ada hal apa hingga kau menemuiku?"

Zoe tergelak, ia hampir lupa dengan tujuannya datang kemari. Wanita itu kemudian mengubah ekspresinya menjadi serius. Ia menatap Alexis lekat.

"Sebenarnya ini mengenai Darrel."

Alexis terdiam, menunggu ucapan Zoe selanjutnya.

"Sudah beberapa hari ini dia tak pulang ke rumah, bahkan ke apartemennya. Aku khawatir dengan Darrel, dia selalu berada di kantor dan menghabiskan waktunya di sana. Aku bahkan tak tahu apakah dia makan dengan baik atau tidak karena ia tak mengizinkan siapa pun bertemu dengannya."