Page 15

3.9K 183 1
                                    

Paginya aku tersadar sudah di atas ranjang. Ku lihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

Astaghfirullah...aku telat bangun, suami ku belum ku siapkan sarapan dan pakaian kerjanya.

Langsung ku beranjak dari tempat tidurku. "maaf mas aku kesiangan" kataku. "he he ngapain kamu semalam tidur di lantai? Kecapekan ya..." tanya suamiku.

Aku tak berani berkata jujur, hanya ku jawab dengan senyum. Setelah sarapan suamiku langsung berpamitan turun kerja. Aku pun langsung mengerjakan tugasku sebagai ibu rumah tangga.

Beberapa hari kemudian, ketika suami kebetulan lagi libur kerja, kami buat acara masak bersama. Hari itu bangun pagi kami berdua langsung bersiap mau ke pasar.

Singkat cerita sepulang dari pasar, aku menyiapkan semua bahan-bahan untuk memasak. Belum sempat aku memulai memasak, serasa kepalaku pusing dan tiba-tiba aku terjatuh di dapur.

Suami ku yang mendengar suara ribut didapur langsung mendatangi aku. Ketika ku tersadar aku sudah berada diatas ranjang tempat tidurku.

Dan ada suamiku dan mas rik. "kenapa aku mas?" tanyaku bingung.

"Kamu dari pagi tidak sadarkan diri, seperti orang kesurupan, makanya ku telpon mas rik supaya ke rumah" kata suamiku.

Ku lihat jam dinding sudah pukul 11 malam. Aku tak berani ajak bicara mas rik.

Ketika dia keluar dari kamarku, baru aku berani bicara sesuatu kepada suamiku.

Bahwa selama ini aku belum sembuh, dan ketika aku tidak sadar, aku melihat semua yang dilakukan mas rik terhadap aku dan suamiku serta rumahku.

Suamiku agak terkejut, terdiam sejenak. Entah apa yang dipikirkannya. Akhirnya suamiku menyuruhku istirahat aja, biar dia yang menemani mas rik di luar.

Jadi hari itu semalaman mas rik, berjaga-jaga dirumahku sambil menyiram air sekeliling rumah. Sampai subuh baru beliau pulang dari rumahku.

Akhirnya aku bisa bernapas lega. Karena sejak mas rik pulang, tak ada lagi gangguan dari makhluk astral.

Sedikit banyak aku mulai memahami penyebab penyakit ku ini, mungkin karena doa-doaku telah dijawab oleh-Nya. Sehingga ditunjukkan satu persatu masalahku. Suamiku pun perlahan mulai terbuka pikirannya.

Keesokan hari dan hari-hari berikutnya aku dan suami kembali mencari peruqiah yang bener-bener syar'I.

Sejak saat itu aku dan suami tidak lagi mau memakai jasa mas Rik. Namun orang itu tetap berusaha dengan cara menghubungi kami hampir tiap hari menanyakan tentang keadaanku.

Aku dan suami berusaha menolak secara halus, mungkin mas rik mulai merasa. Entahlah. 

Ruqiah Membawa PetakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang