Page 10

4.2K 215 3
                                    

Akhirnya aku telah tiba dirumah. Temanku yang mengantar tadi tidak jadi mampir karena melihat diriku yang kelelahan. "aku pulang ya ris, ntar klo ada info, ku WA ke ikam" pamit temanku. "ya mir, terima kasih banyaklah...".

Kubuka pintu rumah, "Astaghfirullah...lho kok sudah pulang mas" aku menegur suamiku yang melangkah menuju belakang.

Dia tidak menjawab dan terus melangkah menuju belakang. Aku langsung mengunci pintu rumah. Ku coba susul suamiku ke belakang.

Lho mana suamiku tadi? Dalam hatiku.

Dengan sekejap kambali bulu badanku merinding. Kucari sambil memanggil manggil nama suamiku.

Tidak ada sahutan sama sekali. Wah benar benar ga beres nih, dalam hatiku.

Kembali aku ke ruang depan, ke kamar mandi, ke kamar tidur, tidak ku temukan. Tidak lama terdengar suara orang ketukan pintu dan mengucap salam.

"Assalammualaikum, de...ini mas pulang". Deg deg deg...jantungku rasanya berdebar dengan cepat.

Rasanya aku mengenal suara itu, ya itu kan suara suamiku. Lantas...

Segera ku bukakan pintu. "waalaikumsalam, mas...maaf mas lambat buka pintunya" sambil tersenyum agar tidak terlihat nervous ku.

Suamiku memang biasa kalau siang pulang ke rumah istirahat. Tapi hari ini terasa beda. Dia datang tidak dengan wajah yang menyenangkan. Aku tak berani banyak bertanya.

Malamnya baru ku berani cerita dengan suami. Itupun setelah dia yang mulai menanyakan hasil ruqiah tadi pagi.

Aku ceritakan semua yang kualami dan semua hasilnya. Suamiku yang mendengar curhatan ku, langsung memberi semangat, "jangan putus asa, mungkin Allah masih mengujimu" kata suamiku.

Aku yang awalnya tidak semangat dalam cerita, langsung antusias mendengar support dari suamiku.

Tidak salah Allah mengirim dia, dalam hatiku sambil tersenyum. Setelah itu aku ceritakan juga kejadian siang tadi sebelum dia pulang. Bekernyit dahi suamiku mendengar cerita tentang sosok yang kulihat mirip dia.

Suamiku lalu bertanya apa aku sering melihat sosok yang mirip dia, aku jawab tidak, karena baru hari ini aku lihat sosok itu. Terlihat kecemasan di wajah suamiku. "Ya udah besok mas tanyakan ke teman-teman mas, orang yang bisa ruqiah ke rumah". Aku hanya tersenyum melihat semangatnya suamiku. 

Ruqiah Membawa PetakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang