Cieee masih nungguin update biar udah lama ditinggalin cieee. Cieeee (゜▽゜;)
Silahkan siapkan batu dan juga golok karena ternyata cerita ini udah kagak apdet bertahun-tahun anjer ngakak bet gue tolooonggg
Maaf banget ya beberapa tahun ini hidup w kek dibawa naik rollercoaster gitu guys gils seru bat dah ampe puyeng gitu mau lanjut idup apa kagak
btw ini aku lanjutin deh iya yaampun jangan timpuk aku ya pls? (╯︵╰,)
btw aku sayang banget sama kalian, kalian masih tetep baca cerita ini walaupun cerita ini jelek banget menurutku
TERIMAKASIH BANYAK, SEBISA MUNGKIN CERITA INI AKAN AKU LANJUT DAN AKU SELESAIKAN YAAA
btw jangan marah pls kalo cara penulisan w agak beda dikit karena ya pipol change gitu ya oke? oke.
•••••
Tuk tuk tuk
Suara ketukan pensil di depan mejanya membuat Yoongi mengangkat kepala dari tumpukan kertas yang sedang Ia tanda tangani.
Ia tersenyum ketika menyadari siapa yang mengetuk mejanya. Dengan perlahan Ia melepas kacamata yang Ia pakai, lalu tersenyum kearah Jimin yang sedang memperhatikannya dengan ekspresi polos khas miliknya.
"Ada apa sayang?" Yoongi mengusak rambut Jimin sambil tersenyum memperhatikan wajah pemuda di depannya.
Hyung! Ddimini bosan!
Yoongi terkekeh pelan, Ia meninggalkan berkasnya lalu membawa Jimin ke pangkuannya.
"Iya iya, hyung paham sayang. Memangnya mau kemana, hm?" Tangannya terangkat memainkan rambut coklat milik Jimin, tersenyum manis sambil memperhatikan wajah laki-laki itu
Mau jalan-jalan saja sama hyung!
"Hmmm jalan-jalan ya?" Jari-jarinya yang melekat di rambut Jimin kini berpindah untuk melingkar di pinggang lelaki yang lebih kecil. "Memang mau jalan-jalan kemana? Mau belanja lagi? Bukannya Jiminnie lebih suka online shopping?" Yoongi bertanya sambil terkekeh, membuat Jimin sedikit mendengus.
Iya! Tapi Jiminnie juga butuh udara segar!
"Udara segar kan sudah ada di kebun belakang, sayang. Memangnya belum cukup?" Yoongi bertanya sambil terkekeh geli, membuat Jimin mengerucutkan bibirnya.
Hyung, I swear to God, kalau sekali lagi bercanda seperti itu aku akan minta bibi Kim untuk menemaniku pergi keluar. Tanpamu.
Yoongi tersenyum tipis lalu memeluk erat pinggang Jimin, lelaki itu menggesekkan pipinya dengan pipi gembil milik Jimin.
"Aweeee my baby is sulky~~~" Ia menggoda lalu menciumi pipi gembil Jimin. "Oke, oke. Ayo keluar? Sekalian cari makan malam di luar, bagaimana? Suka?"
Jimin tersenyum lebar, lelaki itu menepukkan kedua tangannya dengan semangat.
Suka! SANGAT SUKA!
•••
Dor! HHEHEHEHHEHEHEHHE
Sapa yang kangen? Gaada ya? Hehehe maaf banget loh aku baru balik lagi, kangen sih nulis disini tapi ya kegiatan di real life ku beberapa tahun ini hectic banget tolong dimaklumi T——T
ANYWAY! TERIMAKASIH BANYAK UNTUK KALIAN YANG MASIH MEMBACA DAN MENINGGALKAN JEJAK T—T aku sangat sangat sangat sangat sangat seneng kalo bacain komen kalian hehehe.
Anyway, aku update sedikit dulu ya, masih dalam masa sibuk soalnya hehehhee.
Byebye, I LLLLLOOOOVEEEE YYOOOUUUU GGGGUUUYYYYSSSSS
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGA(r) DADDY ↔ Yoon.Min
FanfikceApa yang seharusnya ayahmu lakukan ketika keluarga kecilmu mengalami kebangkrutan? Mempertahankan keluarga kecilnya atau- Menjual satu-satunya putra yang Ia punya? Yang selalu Ia anggap sebagai "kesalahan" dalam hidupnya?