Termasuk Berkorban Untuk Kamu
🌸🌸
Kenapa kamu memilih kata terserah disaat aku ingin mendengarkan penjelasan?
🌸🌸
Jantungku terus memompa lebih cepat dari yang biasanya. Aku gelisah. Hal yang kukira tidak mungkin menjadi mungkin. Hal yang kukira tidak akan terjadi menjadi terjadi. Penyebabnya cuma satu, yaitu kamu. Satu hal sederhana yang kamu buat bisa membuat aku seperti ini.
Kamu menyayangiku.
Mengingat kejadian itu rasanya aku masih merasakan euforia-nya. Antara bingung dan senang bercampur satu. Ternyata harapan ini tidak palsu. Semua bukan sekedar semu. Aku.. tersipu.
Ada rasa yang kulupakan yaitu takut. Berkali-kali berkata bahwa aku sangat tidak ingin kejadian dulu terulang. Ditinggalkan tanpa kepastian yang menyebabkan luka tersebut tergores sangat dalam. Aku takut kalau memberi kesempatan padamu semakin terbuka lebar peluang kamu untuk menyakiti diriku.
Kamu membalasnya dengan penuh yakin. Tidak mengucap janji seperti kebanyakan tapi sebisa mungkin berusaha supaya tidak terjadi. Lagi, aku masih tidak percaya. Aku terus mendesak jawaban dari kamu yang bisa membuat pertahananku roboh seutuhnya. Aku tidak perlu memegang erat lagi benteng itu karena sudah ada kamu didalamnya. Kita bisa membuat benteng yang baru, yang kokoh, dan yang lebih baik nantinya.
Mungkin kamu gemas dengan tingkahku yang terus saja membuat semuanya menjadi rumit. Kamu berpikir bahwa aku tidak percaya, bahwa aku masih belum yakin. Jadi kamu berkata terserah membuat aku merasa bersalah karena sudah menyusahkanmu.
Di kasur yang terhimpit dua bocah laki-laki, aku terus mendengar debaran yang masih sangat cepat. Memejamkan mata menikmati sensasi yang dirasakan lalu menghembuskannya perlahan.
Aku menyayangimu juga.
🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
LAMPAU (ldr) || √
NonfiksiBeberapa kisah masih tersimpan di dalam resah yang akan kuceritakan padamu. Karena kamu adalah tokoh utama dalam ceritaku. Kamu, yang sudah pergi tapi dalam diam selalu kudoakan setiap hari. catatan ini khusus tentang kamu.