Himera dan Nicholas berdiri di gedung pencakar langit tertinggi di daratan Alfagorn. Mereka melihat ke langit. Beberapa helikopter melewati mereka dan menuju markas yang telah dilacak oleh mata-mata Bluesky.
Helikopter berbeda warna itu terbang dengan formasi yang di bentuk oleh mata-mata Alfagorn. Helikopter merah adalah mata-mata Alfagorn dan yang biru mata-mata Bluesky.
"Aku baru melihat pemandangan langka ini, rasanya aku sedang bermimpi" kata Mourent.
"Mimpi yang menjadi kenyataan, kita tidak boleh hanya diam disini, ayo" kata Himera.
♡♥♡♥♡♥♡
Lizy mengintip lewat lubang kunci. Di bawah ada beberapa penjaga yang pastinya suruhan Shin. Dia ingin sekali keluar dari ruangan itu.
Lizy melihat kearah jendela. Dia pun membuka jendela. Dia melihat kebawah. Cukup tinggi. Namun dia memberanikan diri untuk menginjak sekat bangunan tersebut. Dia pun memerosotkan dirinya ke tumpukan karung berisikan pasir.
Lizy segera berlari menuju pelabuhan Gadania perbatasan antara Alfagorn dengan Bluesky. Dia melihat sebuah kapal menuju kesana tertulis nama di badan kapal Pemerintahan Bluesky .
Lizy sangat senang. Dia mengibas-ngibaskan kedua tangannya. Kapal itu menghampirinya namun sebuah benda bulat berwarna silver dilempar ke arah kapal itu dan....
Gluaaaarrhggggggssshhh
Ternyata itu bom dan kapal itu pun hancur terbakar diiringi teriakan dari awak kapal. Lizy yang berdiri cukup dekat dengan kapal terlempar karena ledakan itu.
Shin menghampiri Lizy. "Mau kabur sayang? " Shin mencengkram lengan Lizy dan menyeretnya ke markas. "Aku tidak akan kasar jika kau menurut" kata Shin. "Untuk apa aku menurut padamu jika pada akhirnya aku mati juga! " teriak Lizy.
"Memangnya siapa yang akan membunuhmu? " tanya Shin. "Siapa lagi kalau bukan kau!! " bentak Lizy. "Aku tidak akan membunuhmu, aku akan menikahimu" kata Shin. "Apa!! Itu sama saja membunuhku!! Sialan!! " teriak Lizy.
"Tentu tidak, duduk!! " Shin mendorong Lizy ke kursi. Lizy meringis kesakitan. "Alfred pasti akan datang kemari!! Dan dia akan menghajarmu mata garis! " bentak Lizy. "Jadi kau masih mengharapkan pria sialan itu hah! Kau sudah menyakitinya kan, dan aku memang sipit, tapi setelah kita menikah, akan ku buat banyak anak dari rahimmu dengan wajah mirip aku! " bentak Shin.
"Menjijikan!! " teriak Lizy. "Aku sudah membuat rencana dari awal agar kau menyakiti pria barat itu. Aku bukan mau membantumu, tapi aku mau mendapatkan mu" kata Shin.
"Ja.. Jadi selama ini, kau membantuku untuk keuntunganmu sendiri?! " bentak Lizy. "Ya, dan sekarang Alfred tidak akan pernah menolongmu karena dia sudah melepaskanmu kan! " kata Shin. Lizy menunduk dan itu memang benar secara perasaan tapi tidak secara hukum. "Jangan sedih, kau tidak mencintainya kan? " tanya Shin.
"Aku mencintainya aku mencintai Alfred suamiku! Aku mencintai Alfred Miura Rodriguez! " bentak Lizy.
Shin menautkan alisnya. "Jangan ada pria yang kau cintai selain aku! " bentak Shin. "Aku tidak mencintaimu, aku hanya menganggapmu teman! Itu pun dulu! " bentak Lizy.
"Beraninya kau! Tapi tetap saja, tidak akan ada yang menyelamatkanmu! " tawa Shin terdengar menakutkan. "Itu salah " suara baritone itu? Lizy dan Shin menoleh. Ternyata Alfred.
Lizy tidak percaya Alfred akan menolongnya. Shin terkejut "Ke.. Kenapa kau bisa sampai kesini?! Bukankah orang -orang ku.. "
"Mereka mati! Di tangan ku! " potong Alfred sambil memperlihatkan kedua tangannya yang berdarah. Lizy mengalihkan pandangannya karena merasa mual melihat itu.
Shin sangat marah dan terjadilah perkelahian. Lizy mengendap kemudian membawa balok kayu.
"Aaaa!!! " Alfred berteriak keras saat Shin menusuk perut Alfred dengan belati. "Alfred " gumam Lizy. Tak berpikir lama, Lizy segera memukul kepala Shin dengan balok kayu yang dia pegang sampai balok tersebut patah. Shin tersungkur.
"Alfred!! " Lizy memeluk Alfred yang bersimbah darah. "Li.. Lizy apa kkau khawatir? " tanya Alfred terbata. "Sangat.. Sangat khawatir.. " desis Lizy pelan. "Apa benar yang tadi ku dengar? Kkau me..mencintaiku? " tanya Alfred. Lizy mengangguk.
"Se.. Sejak kapan? " tanya Alfred. "Sejak kau benar-benar memperlakukanku dengan baik selayaknya kau suamiku dan aku istrimu, aku.. Hiks hiks" Lizy menangis. "Kau perlu dokter, aku akan mencari bantuan" kata Lizy panik.
"Tidak, dengarkan aku dulu.. Aku benar-benar mencintaimu Lizy, jadi kuharap jika aku mati, carilah pria yang lebih baik dariku.. "
Shin masih memegang kepalanya yang berdengung akibat pukulan Lizy. Dia tampak muak melihat drama didepan matanya.
".. Jangan salah mencari pasa.. " kata-kata Alfred tidak dilanjutkan karena Lizy membungakam mulutnya dengan bibir hangat Lizy. Ciuman yang cukup lama, kemudian Lizy melepaskan ciumannya. "Aku akan segera kembali " kata Lizy kemudian berlalu.
Lizy keluar dari marlas Shin. Dia tersenyum melihat banyak kapal biru dan merah di pelabuhan. Yang biru milik Bluesky dan yang merah milik Alfagorn.
Lizy berlari kearah kapal biru. "Seseorang!! Aku membutuhkan seorang dokter! Tolong!! Suamiku terluka di markas penjahat itu! " kata Lizy.
Shin tertawa melihat ketidakberdayaan Alfred. Shin menyeret tubuhnya menghampiri Alfred. "Drama menyedihkan itu adalah kata-kata terakhirmu, jika aku tidak bisa mendapatkan Lizy, kau juga!! " kata Shin kemudian mengeluarkan 2 bola kecil berwarna silver.
"Kita akan mati bersama, bom elektron ini mampu meledakkan 1 benua namun yang 2 ini hanya mampu meledakkan 1 gunung.. Jadi bersiaplah.. Jika ku lempar benda ini dan menyentuh objek lain, maka dia akan meledak" kata Shin. Alfred menautkan alisnya.
Lizy dan palang merah sedang berlari menuju ke markas itu.
Shin melemparkan 2 bola itu ke langit-langit maras dan keduanya mengenai lagit-langit markas dan...
Glagggghhhhhhssgghhhh
Lizy membulatkan matanya saat melihat markas itu meledak dan api membakar bangunan itu.
"No!! Alfred!!! " teriak Lizy. Lizy berlari ke markas yang sudah terbakar itu. Tapi kedua tangannya dicekal. Lizy menoleh ternyata Himera dan Nicholas.
"Tidak, biar aku saja" kata Nicholas. Himera memeluk putrinya itu berusaha menenangkan perasaannya. Menyalurkan kehangatan seorang ibu lewat pelukannya.
"Pak presiden, anda tidak perlu masuk, biar kami saja" kata salah satu pemadam kebakaran. Tapi Nicholas tidak peduli. Dia menerobos api yang membara itu dan memasuki markas tersebut.
Beberapa menit kemudian, Nicholas selamat berhasil keluar dengan membawa tubuh Alfred. Lizy berlari dan memeluk Alfred tidak peduli rasa panas yang membakar kulit mulusnya lewat tubuh tak berdaya Alfred di pelukannya.
"Alfred!! Wake up Alfred!! Dont leave me!! " teriak Lizy. Himera menangis melihat keadaan putri kandungnya dan putra angkatnya.
Nicholas menghela napas berat. Dia terlihat sedih dan tidak mengira kalau Lizy akan mudah memaafkan Alfred.
Para petugas yang hadir terharu dan ada juga yang menangis. Mereka bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Lizy.
Lizy meratapi kesedihannya.
♡♥♡♥♡♥♡
Dont forget vote and comment
By
Ucu Irna Marhamah
Wa 085524677955
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfagorn and Bluesky
Romance20+ Perselisihan 2 bangsa berbeda yaitu Alfagorn (bangsa yang memiliki ciri fisik seperti orang Chinese/Asia) dan Bluesky (bangsa yang memiliki ciri fisik seperti orang kaukasoid) yang menyebabkan munculnya peraturan yang menyatakan tidak boleh ada...