Terlihat seorang pria yang usianya sekitar kepala empat tengah menghisap rokok cerutunya. Dia duduk disofa sambil kedua kakinya tertumpu pada meja pendek dihadapannya. Dia terlihat nyaman dengan posisinya bukan duduknya tapi posisinya sebagai presiden Bluesky.
Mansionnya begitu besar dan mewah. Tema Eropa klasik memenuhi seluruh ruangan.
Masuklah orang kepercayaannya sambil agak membungkuk, dia pun berbicara "Tn. Mourent, kami sudah memberikan mereka pelajaran"
"Baguslah, mereka tidak akan macam-macam lagi dinegara yang bukan tanah airnya. Hmm dimana putriku Alex? " jawab sang presiden yang diakhiri pertanyaan.
"Nn. Mourent masih dikamarnya, Emelly yang memberitahuku"
"Apa dia tidak sekolah? "
"Entahlah Tn. Biasanya Nn. Akan memanggilku dan memintaku untuk mengantarnya kesekolah"
"Panggil Emelly kesini"
"Baik Tn. "
Alex pun berlalu ke dapur. Beberapa menit kemudian, seorang wanita paruh baya memasuki ruangan dimana sang presiden bersantai. Dibelakangnya Alex menyusul.
Wanita itu agak membungkuk. "Saya disini Tn"
"Emilly, kenapa Lizy belum bangun? " tanya sang presiden.
"Emm.. Karena Nn. Bilang dia.. " wanita itu tidak melanjutkan kata-katanya.
"Katakan, kau tidak perlu takut" kata Mourent.
"Nn. Bilang tidak akan bangun jika bukan Tn. Mourent yang membangunkannya"
Pria itu tersenyum mendengar jawaban pelayannya.
"Baiklah Emelly kau boleh kembali"
Wanita itu pun berlalu.
"Putriku sudah dewasa, tapi dia masih manja" kata Mourent.
"Anda memang orang tua yang baik Tn. " kata Alex.
"Aku membesarkannya sendirian Alex, agar dia tidak dalam bahaya. Jika saja dia dan ibunya bertemu, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri "
"Jangan bilang begitu Tn. Nick Mourent, kami kaki tangan anda akan melindungi Nn. Mourent sekuat tenaga" kata Alex.
"Terimakasih Alex, kau memang kepercayaanku.. Kau boleh pergi"
Dengan agak membungkuk, Alex berlalu meninggalkan
Mourent sendiri.Mourent pun mematikan cerutunya kemudian beranjak dari duduknya menuju tangga dan menaikinya.
Dia pun sampai dilantai 2 mansionnya dan tersenyum melihat pintu kamar berwarna pink penuh dengan coretan berbeda dengan ruangan lain di mansion tersebut.
Dipintunya terdapat tulisan. "Ayah tampanku yang menyebalkan selalu melupakanku namanya Nicholas Jordan Mourent sang diktator dan reaksioner. Jika kalian bertemu dengannya, jangan sapa dia atau dia menembak kalian. Ditulis oleh Elizabeth Geraldine Mourent yang merupakan tawanan di mansion ini"
Mourent tersenyum melihat tulisan itu. Dia pun membuka pintu kamar itu tanpa mengetuknya.
Dia melihat pergerakan dibawah selimut dikasur berukuran queensize itu.
Mourent duduk ditepi ranjang sambil menarik selimut itu dengan lembut. Terlihat gadis cantik tertidur dengan tenang.
Perlahan Mourent membelai kepala sang gadis.
"Aku tahu kau pura-pura tertidur sayangku"
Perlahan mata gadis itu terbuka menampakkan shappire nya yang mirip dengan Mourent.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alfagorn and Bluesky
Roman d'amour20+ Perselisihan 2 bangsa berbeda yaitu Alfagorn (bangsa yang memiliki ciri fisik seperti orang Chinese/Asia) dan Bluesky (bangsa yang memiliki ciri fisik seperti orang kaukasoid) yang menyebabkan munculnya peraturan yang menyatakan tidak boleh ada...