Kenyataan

1.2K 53 1
                                        

Kini tubuh Lizy sudah telanjang begitu pun Alfred yang menatap Lizy penuh hasrat. Tubuh Lizy dipenuhi tanda kepemilikan Alfred.

"Hhh, kau sangat cantik.. Aku ingin"

"Lepaskan aku sialan!! " Lizy berhasil menampar Alfred kemudian berusaha lari, tapi kakinya ditarik Alfred.

Alfred sangat marah dan mendorong Lizy ke ranjang kemudian memasukkan kejantanannya yang sangat besar dengan paksa.

"Aaaaaaaa!!!!!!!! " teriak Lizy saat sesuatu yang besar melesak kedalam liangnya dengan keras.

Alfred terkejut setelah merasa liang senggama Lizy begitu kecil dan meremas kejantanannya.

Alfred terkejut melihat darah disekitar kejantanannya. Itu darahnya Lizy.

Lizy melemas dan terkulai. Alfred merasa nikmat yang luar biasa. Dia belum pernah mendapat kenikmatan sebesar ini.

Alfred pun menggerakkan pinggulnya membuat Lizy meringis kesakitan dan menangis tersedu.

"Ke.. Ke.. Kenapa kau berbohong.. Kkau bilang kau sudah tidak perawan.. Hhh"

Lizy tidak menjawab dan dia pun tak sadarkan diri. Alfred membenamkan kejantanannya kedalam rahim Lizy dan menyemburkan benihnya.

"Li.. Li..  Bangun Lizy "

Alfred melihat darah bercampur cairan putihnya mengalir membasahi sprei.

"Lizy maafkan aku" untuk pertama kalinya dia merasa bersalah karena menyetubuhi seorang gadis. Dia belum pernah bersetubuh dengan perawan sebelumnya.

Sementara itu, Alex dan Mourent memasuki area universitas.

Alex menemukan buku diary Lizy dari bawah meja.

"Tn. Lihat ini"

Mourent pun membuka buku itu dan membacanya.

"Malam ini aku bertemu ibuku, dia sangat cantik.. Aku ingin menemuinya.. Temanku sekelasku Alfred mengajakku menemuinya karena dia anak angkat ibuku.. Aku sangat senang.. Aku baru tahu dia seorang presiden juga seperti ayahku.. Orang tuaku memang hebat.. Aku cinta ayah dan ibuku.. "

Ellizabeth Geraldine

"Shit, dia pasti menemuinya"

"Bagaimana Tn? "

"Kita ke mansion presiden "

"Baiklah "

Di mansion Alfagorn

Lee terduduk di kursi diruang tengah. "Eliza.. Dia sudah tiada.. Hhh" Lee mendesah tidak karuan.

Alfred memasuki ruangan dimana Lee berada. "Bibi"

Lee menoleh. "Ada apa Al? "

"Dia.. Dia pingsan"

"Lalu? "

"Apa benar dia putrimu? "

"Bukan.. Putriku sudah meninggal sejak bayi"

"Jika dia benar-benar putrimu bagaimana? "

"Jangan konyol"

Terdengar suara perkelahian diluar. Lee dan Alfred saling pandang.

Alfagorn and BlueskyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang