Lima tahun kemudian....
Siang itu, di sebuah bandara, seorang wanita cantik bertubuh tinggi dan ramping, berjalan menuju pintu keluar bandara sambil menyeret koper yang berada di tangan kirinya.
Ia berjalan dengan langkah yang anggun. Dari balik kaca mata hitam yang bertengger manis di hidungnya, ia melihat jika ada banyak pria yang langsung menoleh ketika melihat ia lewat. Seulas senyum miring terukir di bibirnya. Dasar! Semua pria di dunia ini sama saja. Hanya melihat wanita dari bentuk tubuh dan juga wajah. Miris sekali!
"Selamat datang kembali, Nona Lisa." Seorang pengawal berpakaian serba hitam langsung menyapanya ketika ia sudah berada di luar bandara.
"Terima kasih, Carlos. Bagaimana kabarmu?"
Carlos mengangguk sopan. "Saya baik-baik saja, Nona."
Lisa tersenyum tipis. "Baguslah kalau begitu," tanpa berkata lagi, Lisa langsung masuk begitu saja ke dalam mobilnya. Dan selagi menunggu Carlos memasukkan kopernya ke bagasi mobil, Lisa memilih untuk memainkan ponselnya.
Tak lama kemudian, Carlos menyusul masuk ke dalam mobil. Pria berumur sekitar 32 tahun itu perlahan mulai menjalankan mobilnya. Sesekali matanya menatap majikannya—yang saat ini tengah memainkan ponsel— melalui kaca spion di atas kepalanya.
Kemudian, matanya tanpa sengaja melihat ekspresi sedih yang muncul dari wajah majikannya itu.
"Nona baik-baik saja?"
Lisa buru-buru mengerjapkan matanya dan langsung menyimpan ponselnya ke dalam tas. "Aku baik-baik saja, Carlos." Ia balas menatap Carlos dari kaca dan tersenyum tipis.
Setelah itu, Lisa memilih untuk memandang keluar jendela. Memandangi gedung-gedung yang menjulang tinggi sambil bertopang dagu. Hah! Lima tahun berlalu, banyak sekali yang berubah dari kota kelahirannya itu. Ia bahkan tak sadar jika sudah selama itu pergi.
Saat lampu merah, Lisa menatap ke arah salah satu restoran yang berada di kiri jalan. Tiba-tiba pikirannya kembali melayang ke lima tahun yang lalu. Saat pertemuan pertamanya dengan pria itu.
Ah tidak! Kau tidak boleh memikirkannya Lisa! Ia menggeleng-gelengkan kepalanya agar tersadar dan tidak lagi memikirkan tentang pria itu. Dia tidak pantas untuk di pikirkan!
Ya, sama sekali tidak pantas!
💕💕💕
Sampai di kediaman kedua orang tuanya, Lisa langsung segera turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah, ia langsung disambut oleh pelukan hangat Ibunya yang ternyata sudah menunggunya dari tadi.
"Akhirnya kau pulang juga, Sayang. Mama benar-benar merindukanmu," Ucap Megan sambil memeluk erat anak perempuannya itu.
"Aku juga sangat merindukan Mama." Lisa balas memeluk Ibunya itu. Ia kemudian mengurai pelukannya. "Papa dan Jason di mana, Ma?"
"Mereka ada di taman belakang. Sedang bermain catur,"
"Mama tidak memberitahu Papa dan Jason 'kan, jika aku akan pulang?"
Megan menggeleng. "Tidak, mereka tidak tahu jika kau akan pulang."
Senyum Lisa bertambah lebar. "Baguslah. Kalau begitu, aku ke belakang dulu, Ma. Memberi kejutan pada Papa dan Jason,"
Dengan langkah riang, Lisa langsung berjalan menuju taman belakang rumahnya. Wanita itu kemudian sedikit mengintip untuk melihat Papa dan Kakaknya yang sedang bermain catur. Dan saat tahu jika kedua orang itu tengah serius, Lisa langsung berjalan cepat dan memeluk leher Papanya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The One
عاطفيةSetiap hubungan pasti ada cerita pedih mau pun senang dibaliknya, tergantung dengan bagaimana cara kalian menyikapinya. Dan ketika cinta mulai diuji, sanggupkah kalian melewati ujian itu? Bahkan disaat paling sakit sekalipun?