Pagi hari ketika hendak keluar dari rumah untuk berlari pagi, Lisa dibuat bingung saat penjaga rumah memberikan sebuket bunga tulip yang terlihat begitu indah. Dengan penuh kebingungan, Lisa menatap bunya itu sekaligus mencari tahu apakah ada petunjuk mengenai si pengirim bunga itu.
Namun sayangnya Lisa tidak menemukan petunjuk apa pun. Akhirnya Lisa menyuruh salah satu pengawal untuk membawa bunga itu ke dalam, sementara ia sendiri memilih untuk melanjutkan niatnya untuk lari pagi.
Hampir setengah jam ia berlari, nafas Lisa mulai terasa terengah-engah. Ini mungkin terjadi karena ia yang sudah jarang berolahraga. Jadi untuk itulah Lisa memilih beristirahat sejenak di sebuah taman yang tidak jauh dari sana. Ia duduk di sebuah kursi panjang sambil menyusuri keadaan sekitarnya yang ternyata dalam keadaan sepi.
Ketika tengah menatap ke sekitar, Lisa dibuat terkejut saat seorang pria bertatto dan bertubuh besar tiba-tiba saja berdiri di depannya dengan senyum miring. Dari tubuh pria itu, Lisa bisa mencium bau alkohol yang begitu kuat. Hal itu tentu saja membuat Lisa merasa takut dan langsung berdiri menjauh.
"Mau ke mana?" pria itu tiba-tiba mencekal lengan Lisa dan menariknya mendekat.
"Lepas! Kau mau apa?" Lisa berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri, tapi ia tak berdaya karena tenaga pria itu lebih kuat. Tapi meski begitu, Lisa sama sekali tidak menyerah meski ia tahu tenaganya tidak sebanding.
"Ayolah, cantik. Jangan memberontak seperti itu. Aku tidak akan menyakitimu, kita hanya akan bersenang-senang." ucap pria itu lalu menarik Lisa menjauh dari sana.
Lisa pun semakin memberontak. "Lepaskan aku!"
Pria itu lantas berdecak kesal dan hendak menarik Lisa lagi, tapi belum sempat itu terjadi, sebuah pukulan sudah lebih dulu mengenai wajahnya. Sontak saja hal itu membuatnya tersungkur lantaran tidak siap.
Lisa yang melihat itu hanya bisa menahan nafasnya. Ia kemudian beralih menatap Sean yang berdiri di hadapannya dengan nafas yang memburu.
"Brengsek!" dengan keadaan yang belum sepenuhnya sadar, pria itu kembali berdiri dan hendak membalas pukulan dari orang di hadapannya itu. Tapi lagi-lagi ia tersungkur karena kali ini sebuah tendangan mengenai dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The One
RomansaSetiap hubungan pasti ada cerita pedih mau pun senang dibaliknya, tergantung dengan bagaimana cara kalian menyikapinya. Dan ketika cinta mulai diuji, sanggupkah kalian melewati ujian itu? Bahkan disaat paling sakit sekalipun?