"Ini aneh! Bahkan saat makan pun kamu tak fokus. Sesuatu mengganggumu, Mikaila?" Kali ini Joshua menatapnya khawatir lagi, Hazel jadi ikut-ikutan memberi sorot mata yang sama.Ahh ... Mikaila paling tidak kuat diberi tatapan seperti itu!
Apa aku cerita saja? Tapi apa benar aku kurang fokus karena cowok itu? Kan konyol! Nanti Kak Joshua dan Hazel malah menertawakanku.
"Katanya tadi pagi kamu juga nabrak tiang listrik, ya?" Hazel tampak menunjuk bagian dahinya dan Joshua menyingkap poni Mikaila.
"Hehehe ... iya, aku ceroboh, sih! Tapi sudah aku pakaikan obat, kok." Mikaila menepis tangan Joshua pelan, menggantikannya dengan tangan kirinya. Sedang tangan kanannya menunjuk salonpas persegi yang agak tersamarkan dengan warna kulitnya yang juga putih.
"Itu terlihat sakit, kau sungguh baik-baik saja?" Ekspresi Joshua murni menunjukkan kekhawatiran.
"Aku baik-baik saja, tadi aku memikirkan soal kerjaanku yang belum juga selesai. Aku tak sadar tiang listrik itu tiba-tiba sudah berdiri di depanku." Mikaila mengibas-ngibaskan tangannya sambil tersenyum lebar.
Namun dua rekannya ini masih menatapnya curiga. "Kau yakin??" tanya mereka serempak.
"Err ... kuharap."
Pada akhirnya pun, Mikaila tak menceritakan apa-apa. Dia masih tidak yakin fenomena tidak fokusnya terjadi akibat kejadian itu. Tidak, ini tidak mungkin. Dia bahkan tak mengenal lelaki tersebut. Tak mungkin seseorang yang Mikaila bahkan tak tahu namanya akan memberikan pengaruh yang cukup besar seperti sekarang, kan?
Iya ... kan?
Sesaat kemudian senyum lembut pria itu muncul di pikiran Mikaila tanpa bisa ia tolak.
Aku kenapa...? Pergi dari pikiranku! Kau membuat jantungku berdetak kencang tak wajar! Aku tak mau sakit jantung....
.
.
Pasti sakit nabrak tiang listrik ( ._.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Focus! [COMPLETED]
Historia CortaApa seseorang yang tak dikenal bisa membuatmu kehilangan fokus? Apa senyuman orang yang baru pertama kali kita temui bisa selengket itu di pikiran kita? "Pergilah dari kepalaku!!" © Salma Naru 2017