"Hyung,"
"Aku tanya sekali lagi, apa kau mencintainya?"
Jungkook termangu dalam posisinya di depan pintu, menunda kepergian untuk menyelamatkan Taehyung. Terjebak dalam pertanyaan yang sederhana. Jungkook bisa saja berbohong tapi seumur hidup, dia tidak akan pernah bisa menipu seorang Kim Namjoon.
"Taehyung itu berbeda dengan target-targetku yang lain, dia selalu menarik perhatianku bahkan saat diam sekalipun."
Namjoon mendengus pelan, Jungkook memang terlalu jujur untuk mengakui, terlalu polos soal asmara. Itu wajar karena dia belum pernah mengalaminya.
Jungkook belum pernah jatuh cinta.
.
.
.
Usai menerima panggilan dari nomor tak dikenal itu, Seunghyun segera bersiap diri. Si penelfon hanya memintanya untuk bertemu di pelabuhan tanpa memberikan detil lokasi yang spesifik. Menurutnya lokasi pelabuhan terdekat berada di dekat Incheon.
Dan Seunghyun baru menyadari kalau si penculik tidak meminta tebusan dalam bentuk apapun. Dia tidak punya uang banyak, tetapi dia akan membawa seluruh uang tunai yang dimilikinya sebagai jaminan.
"Tidak mungkin itu Jiyong kan?" gumamnya pada sendiri. Suara penelepon jelas berbeda, Seunghyun bisa memastikan itu. Meskipun sudah bertahun-tahun tidak bertatap muka atau mendengar suaranya, Seunghyun sangat mengenal suara Jiyong yang memiliki ciri khas unik, yang pasti semua orang pun akan mudah mengenalinya. Tapi suara penelepon ini sedikit serak, dan Jiyong tidak pernah sekalipun memanggilnya dengan embel-embel -ssi.
Seunghyun sudah sangat siap meskipun dia begitu takut untuk menghadapi malam ini. Tak ketinggalan dia pun membawa sejumlah senjata api di dalam mobilnya untuk melawan jika ada kesempatan.
Mustang keluaran tahun 1969 itu menembus jalanan kota yang mulai dibasahi gerimis. Tapi itu tidak membuat Seunghyun untuk mengurangi kecepatan mobilnya. Di tengah perjalanan sebuah ducati hitam melaju, berikut dengan pengendaranya yang mengenakan jaket khas tentara United States dan berusaha menyamakan kecepatan dengan mobilnya. Seunghyun menyadari itu dan semakin menambah kecepatan namun si pengendara motor tidak mau kalah. Masih terus mensejajarkan posisinya tanpa membalapnya.
Sang pengendara membuka helm hitamnya, dengan cepat Seunghyun membuka kaca jendela setelah mengetahui wajah Jungkook dibalik kaca helm itu. Belum sempat bertanya, Jungkook sudah memerintahkan Seunghyun.
"Ikuti aku!"
Ducati hitam Jungkook pun melaju kencang, melampaui batas kecepatan sebelumnya. Seunghyun tidak berpikir panjang dan memilih untuk mengikuti Jungkook dari belakang. Padahal dia ingin protes karena lelaki itu pasti terlibat dalam penculikan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Men
FanfictionSemuanya berawal dari Taehyung yang menjadi saksi pembunuhan. • spy!au • KookV • GD-TOP • Seunghyun centric ⚠️WARNING⚠️ Mention of violence, drugs, smoking and sexual light content (eq. kissing), death chara (maybe). © de uthie Start: November 21th...