chapter 1

8.6K 820 55
                                    

Yeee double update!!!

Btw judulnya ganti ya.

Enjoy!

Jungkook berdiri di depan kelas mengamati puluhan pasang mata yang mengagumi parasnya dan langsung menjadi pusat perhatian. Disampingnya, seorang dosen berumur paruh baya sibuk berceloteh memperkenalkan dirinya sebagai mahasiswa dari program pertukaran pelajar.

"Kau bisa duduk di belakang sana, dekat Choi Taehyung."

"Taehyung-ssi tunjukkan dirimu!"

Lelaki bernama Choi Taehyung itu berdiri sesuai dengan apa yang diminta dosen agar Jungkook tidak kesulitan menemukannya mengingat masih ada beberapa kursi kosong di belakang. Netra kelam Jungkook bertatapan dengan manik almond itu. Cukup lama sampai akhirnya Taehyung gugup dan lebih dulu melepas kontak mata.

Oh, begitu mudahnya Jungkook menjalani misi pertama. Dia tidak perlu repot-repot menyingkirkan orang lain karena kursi di belakang Taehyung kosong.

Jungkook berjalan menuju kursi dengan mata yang terus memperhatikan gerak-gerik Taehyung. Lelaki itu sedari tadi hanya diam dan menundukkan kepala, dengan tangan kirinya yang terus menorehkan tinta di atas buku tulis, menggambarkan beberapa doodles disana.

Sadar bahwa dirinya diperhatikan, Taehyung pun memilih untuk tetap diam di tempat duduknya, mencari kesibukan sendiri untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Dari belakang, Jungkook mengamati punggung Taehyung yang cukup lebar. Terhitung sudah 45 menit kelas berlangsung tetapi lelaki itu sama sekali tidak melakukan pergerakan apapun, hanya bernafas. Selebihnya tetap menunduk dan tangannya mencorat-coret sesuatu yang Jungkook yakini tidak penting di atas kertasnya. Sesekali dia mengasak tengkuk belakangnya seperti orang yang merinding. Jemarinya yang ramping menelusup di antara surai cokelat eboninya yang nampak halus seperti rambut anak perempuan. Ujung-ujungnya jadi sedikit mencuat karena terus-terusan digaruk dengan jari-jarinya.

Pukul sebelas lebih empat puluh menit, kelas berakhir. Sebelum benar-benar dinyatakan bubar, dosen yang bersangkutan menyuruh seluruh mahasiswa untuk tetap diam di tempat. Wanita itu belum sepenuhnya selesai memberikan aturan dalam mengikuti perkuliahan di kelasnya.

"Ibu tidak akan mengadakan ujian apapun untuk mata kuliah ini."

"Horeeeeee!!!!" Mereka bersorak sorai dan mengklaim telah bebas ujian akhir untuk satu mata kuliah. Well, setidaknya mengurangi beban beberapa SKS.

"Tapi kalian harus mengerjakan karya tulis ilmiah sebagai proyek akhir. Nilainya akan masuk sebagai nilai pengganti ujian. Satu kelompok terdiri dari 2 orang. Ibu akan tentukan dari letak kursi yang sedang kalian duduki."

Beberapa anak ada yang mengeluh kecewa karena tidak mendapat teman sepermainannya untuk mengerjakan tugas akhir bersama. Di sisi lain ada yang cukup senang karena mendapat rekan yang dikenal pintar. Salah satunya yang paling senang adalah Jungkook.















"Kelompok terakhir, Taehyung dengan Jungkook."








Bagaimana dia tidak senang?

Jungkook satu kelompok dengan Taehyung. Seolah takdir memang telah menentukan jalan bagi Jungkook untuk mendekatinya. Tentu ini akan semakin mempermudah Jungkook dalam menjalankan misi.

Berbeda dengan Taehyung yang sama sekali tidak merespon.

"Jadi kita mau memilih tema apa?"

Jungkook yang memulai bertanya, tanpa basa-basi karena ini adalah kesempatan emas. Taehyung hanya menatapnya sekilas lalu membereskan buku dan alat tulisnya.

Dangerous MenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang