Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah Jungkook berpisah dengan Seunghyun untuk mencari ruangan dimana mereka menyembunyikan Taehyung, Jungkook menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Namun dalam pencariannya dia sama sekali tidak menemukan ruangan penyekapan Taehyung.
Selama itu, Jungkook tak lupa untuk menonaktifkan seluruh kamera CCTV yang terpasang di setiap sudut ruang. Jungkook belum pernah mengunjungi bangunan tua ini. Markas Kwon Jiyong memang ada banyak. Bahkan beberapa kasino yang tersebar di penjuru Seoul nyatanya hanya sebuah kedok untuk menutupi markas aslinya.
Dor
Jungkook mendengar suara tembakan yang tak lain berasal dari Seunghyun. Mendengar bunyi bising itu sontak membuat beberapa penjaga keluar. Namun Jungkook buru-buru meringkusnya. Dengan terpaksa dia membunuh antek-antek rendahan milik Jiyong.
"Dasar Pak tua! Kenapa dia tidak menggunakan peredam?" Gerutu Jungkook kesal.
Jungkook hampir ingin menyusul Seunghyun. Namun kalau Taehyung sampai melihatnya, kedatangannya bersama Seunghyun tentu akan mengundang banyak pertanyaan. Jadi dia mengurungkan niat dan memilih untuk mengawasi Seunghyun dari kejauhan.
Jungkook dapat melihat bagaimana Seunghyun memapah Taehyung. Selama itu pula fokusnya hanya kepada Taehyung yang setengah tak sadarkan diri. Jungkook benar-benar menahan egonya untuk tidak langsung menghampiri Taehyung. Dia membiarkan Seunghyun keluar sambil menjaga keadaan sekitar.
Selepas kepergian Seunghyun, mobil Jiyong baru memasuki kawasan bangunan tua tersebut. Jungkook menarik nafas lega, pasalnya timing penyelamatan tepat dan mereka tidak bertemu pada hari itu.
Tapi setelahnya Jungkook tidak tahu bahwa apa yang dilakukannya akan berdampak kepada dirinya, juga berdampak terhadap Seunghyun sendiri.
Kini pria bermarga Choi itu sibuk menggeledah gudang yang berada di dalam kamarnya. Agaknya tidak tepat disebut gudang karena ruangan kecil itu tertata sangat apik. Di dalamnya terdapat kumpulan senjata yang kebanyakan adalah pistol semi otomatis. Seunghyun menarik keluar seluruh senjata miliknya dan memasukkan satu persatu ke dalam duffle bag. Memastikan seluruh keperluannya lengkap, termasuk peluru dan senjata tajam.
Sebelum benar-benar pergi dia mengambil beberapa pakaian lagi di kamar Taehyung. Kamar itu jadi berantakan karena dia tergesa-gesa mengambil barang. Pria itu tak sengaja menemukan ada penyadap kecil yang terpasang di dekat lemari milik Taehyung. Kembali geram saat mendapati benda microchip serupa yang diletakkan di beberapa sudut ruang yang pasti luput dari penglihatan Taehyung. Seunghyun menduga semua ini pasti ulah Jungkook.
"Brengsek!"
Meja belajar Taehyung digebrak dengan satu kepalan tangannya sampai beberapa alat tulis yang tergeletak di atasnya sempat melayang dalam waktu nol koma sekian detik. Jadi selama ini Jungkook memang benar telah mengawasi keluarganya?
Terlambat baginya untuk menyadari memang. Menyesal? Sudah pasti dia amat menyesal, apalagi Jungkook berhubungan dengan Kwon Jiyong.
Seunghyun memang sempat mencurigai kedatangan Jungkook sebagai tetangga baru. Tak ada satupun dari orang-orang yang kenal dengannya, begitu pula dengan Namjoon. Omong-omong tentang pria bersurai violet gelap itu, Seunghyun sudah menaruh rasa curiga di pertemuan pertama mereka di rumah sakit. Jika dilihat, Namjoon terlalu muda untuk ukuran seorang ayah yang menjabat sebagai diplomat. Tetapi mungkin saja dia memang awet muda seperti Jiyong. Pria itu pun tidak malu menunjukkan ketertarikannya tentang Taehyung di depan Seunghyun selaku ayahnya sendiri. Semuanya sudah jelas, Namjoon dan Jungkook tidak berhubungan darah. Mereka hanya orang-orang utusan Jiyong.