Hujan masih setia mengguyur kota Bandung se dari pagi sampai sore tak henti-henti rintik air hujan berhenti. Udara dingin menjalar ke seluruh tubuh, mata kuliah hari ini telah usai waktunya untuk pulang.
"Ra di jemput sama Ayah lo?" tanya Vania
"Enggak Van gue naik Gocar, tapi dari tadi ga dapet-dapet, dapet sih tapi malah dicancel tuh." Ucap Zahra sembari melihat layar hpnya
"Yaudah bareng gue aja, gue bawa mobil tadi"
"Gitu dong dari tadi, ngapai gue susah-susah nyari Gocar hahahaha" ucap Zahra sambil menyikut Vania
"ah elo mah"
Sepanjang perjalanan pulang kemacetan melanda kota Bandung, sudah makanan sehari-hari pada jam sibuk ini ditambah lagi hujan, satu paket yang komplit sekali.
"Ra gue laper" eluh Vania
"Anjir, lo tadi udah abis satu mangkok bakso gilak sekarang mau makan lagi ni anak. Emang dasar lo cacingan ya" ucap Zahra
"Eh sembarangan lu kalau ngomong, mana ada gue cacingan, tadi itu cuma buat ganjel perut aja" elak Vania
"hahahaha emang dasarnya perut lo perut karet ga ada kenyang-kenyangnya" gelak tawa Zahra memenuhi mobil
"udah ah makan dirumah gue aja, bunda gue masak" ujar Zahra
"Boleh nih?" tanya Vania
"Elah lo kayak ga pernah makan ke rumah gue aja"
"wkwkwk kan basa-basi dulu lah Ra, itung-itung juga ngirit gue" ucap Vania sembari cekikikan.
Lantunan lagu terdengar sendu mengikuti suara rintik hujan, perasaan seakan terhanyut seolah terbuai oleh suara hujan dan suara lantunan lagu yang tengah memenuhi mobil milik Vania.
"Ra lo tadi inget ga tiga cowok yang di Kantin tadi?" tanya Vania
"Enggak tuh"
"Masa lo ga tau sih, Devan tadi ngeliatin lo mulu njir sampek ga ngedip matanya" kata Vania
"Devan sapa sih"
"Elah lo mana tau yang begituan. Lo mah taunya cowok-cowok alim kek bang Azka noh baru lo tau. " ujar Vania
Zahra terkekeh mendengar celotehan sahabatnya itu.
"Udah ah lebay lu, ya masa nglihatin gue sampek ga ngedip ada-ada aja lo Van"
"Di kasih tau malah ngeyel nih anak, gue liat sendiri anjir. Keknya dia naksir lo deh, atiati Ra dia playboy" ujar Vania
"Bodoamat gue Van, kayak lo gatau gue aja"
"Iya juga sih" kata Vania
Setelah melewati kemacetan seperti ibukota, kini mereka sampai di komplek perumahan Zahra. Sebenarnya jarak antara kampus dengan rumah Zahra tak begitu jauh kisaran 15menit pejalanan. Tetapi dikarenakan kemacetan yang melanda perjalanan jadi terhambat sudah.
Sesampainya dirumah Zahra...
"Assalamu'alaikum," ucap mereka berdua kompak.
Tak lama kemudian ada seorang wanita cantik paruh baya yang menyambut kedatangan mereka berdua.
"Wa'alaikummusalam, eh ada Vania juga" ucap bunda Zahra
"hehehe iya tan," jawab Vania
"Masuk dulu yuk." ujar Bunda
"Sekalian bun nganterin Zahra, tadi susah banget dapet Gocar" sahut Zahra
"Untung ada Vania, makasih ya Van." ujar Bunda Zahra
"Sama-sama tante"
"Makan dulu yuk, tante udah siapin makan."
"Iya tan, perut Vania juga udah laper nih" kata Vania sambil terkekeh.
-Selamat membaca-

KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Debar Aku Belajar (Revisi)
SpiritualMungkin sekarang kita ditakdirkan untuk menjadi teman. Dan akan selalu seperti itu. Tapi Allah maha membolak balikan hati manusia. Hatimu, perasaanmu, masa depanmu siapa yang tahu? Hanya Dialah yang Maha Mengetahui. Karena aku tahu perasaan tidak bi...