Lagi-lagi Ali mencari kesempatan untuk menemui sang pujaan hatinya.
"Assalamualaikum Zahra." ucap Ali
"Wa'alaikumussalam." jawabnya
"lagi apa Ra? Baca novel ya." Ali merutuki ucapannya sendiri yang amat konyol, jelas-jelas Zahra sedang membaca novel tetapi yang namanya modus basa-basi ya bagaimana lagi.
"iya, memang ada apa bang?" tanya Zahra.
"Lo mah selalu kayak gitu, emang harus ada apa-apa gitu kalau ketemu sama lo."
"Kalau abang gak punya urusan, terus ngapain abang menemui Zahra? " tanyanya
"ehm... Weekend nanti lo ada acara nggak?" tanya Ali
"hmmm... Kayaknya enggak deh" ucap Zahra
"memang kenapa bang?" tanya Zahra lagi."Gue mau ajak lo ke toko buku weekend nanti. Lo bisa nggak temenin gue? " ajak Ali
"Harus aku?"
"Iya Zahra, mau ya." bujuk Ali
"Kenapa kok abang minta temani Zahra? Kan ada bang Adnan, bang Reno, bang Azka juga."
"Ya gue maunya ditemenin sama lo. Bantu gue nyari buku " ucap Ali
"Buku apa? " tanya Zahra
"Buku buat latihan UN."
"oh." ucap Zahra
"Lo mau kan temenin gue" ucap Ali memastikan
"Lebih baik abang tanya dulu sama Ayah. Kalau di izinin aku mau." ucap Zahra
"Yaudah deh kalau gitu nanti gue minta izin sama Ayah lo. Gue balik ke kelas dulu ya Ra."
***
Di sisi lain ada orang yang dari tadi memperhatikan Zahra yang tengah sibuk memilih buku yang akan dibacanya. Namun tiba-tiba ada suara yang mengejutkannya.
"Bang Azka suka sama Zahra ya?" tanya Vania yang sedari tadi memperhatikan tingkah Azka.
"Kamu ini ngomong apa'an si Van?" Tanya Azka mengelak.
"Udah deh bang Vania tau kok perasaan abang gimana".
"Memangnya kamu tahu dari mana perasaan abang?" tanya Azka dengan mengangkat kedua alisnya.
"Ya tau aja. Dan aku setuju kok kalau abang sama Zahra.. " lanjut Vania sementara Azka semakin salah tingkah dibuatnya.
"Udah deh... ? Lanjutin tuh bacanya kasihan bukunya kamu anggurin" Azka mencoba mengalihkan pembicaraan.
Namun, bagi Vania tidaklah mempan. Karena gadis ini ingin sekali sahabatnya bersama Azka daripada terus menyesali perasaannya terhadap Zahwa atau lebih buruknya lagi jika sahabatnya bersama dengan Ali yang memang sudah tidak bisa diragukan lagi tingkat ke playboy'an nya.
"Udahlah bang gak usah mengelak, dari cara abang menatap Zahra udah kelihatan beda. Ayolah bang usaha dong. Sebelum ada orang yang mendahului. Pokoknya Vania dukung abang. Vania ada di pihak abang." ucap Vania
Azka menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Sudahlah Van. Biar abang serahkan semuanya pada Allah. Dan sekarang juga masih belum waktunya untuk bahas masalah ginian, abang percaya kalau jodoh itu nggak akan kemana. Kalau memang Zahra ditakdirkan untuk menjadi milik abang, walaupun dia sekarang bersama orang lain pasti tempat berlabuh, tujuan akhirnya pasti ke abang." ucap Azka"Iya sih, Vania juga percaya kalau jodoh gak akan kemana. Tapi kalau kita cuma berdoa tanpa usaha kan cuma sia-sia aja, maka dari itu abang harus usaha dan berdoa. Karena bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak." Ucap Vania
"Jodoh itu rahasia Allah. Aku percaya satu hal jodoh itu nggak akan kemana. Sejauh apapun kita sesulit apapun rintangannya, kalau dia memang ditakdirkan untuk kita pasti dengan mudah Allah akan menyatukan. Lah beda lagi kalau dia memang bukan ditakdirkan untuk kita sedekat apapun kita, sesayang apapun kita, selama apapun hubungan kita pasti dengan mudah Allah akan jauhkan. Sesuatu yang ditakdirkan untukmu pasti akan kembali pada kamu. Sejauh apapun kaki melangkah kalau dia tahu rumahnya dia pasti bakal pulang. Jadi kesimpulanannya tinggal kita berdoa sama Allah kalau dia memang jodoh kita minta didekatkan kalau enggak, ya otomatis Allah akan jauhkan dan menggantinya dengan yang lebih baik." ucap Azka lalu berjalan pergi meninggalkan Vania.
"Selalu menunjukkan pesonanya" ucap Vania dalam hati.
Jika kau mencintai seseorang sebelum menikah, tidaklah ada yang halal kecuali doa. Cinta itu adalah doa, maka doakanlah orang yang kau cinta.
"Dan adakah yang lebih romantis, dari perasaan yang diselipkan dalam do'a yang tersembunyi?"
Tentu tidak ada, rencana Allah itu sungguh indah. Sebut namanya dalam doamu insyaaAllah kau akan bersamanya, jika tidak kau akan bersama dengan orang yang selalu menyebut namamu dalam doanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Debar Aku Belajar (Revisi)
EspiritualMungkin sekarang kita ditakdirkan untuk menjadi teman. Dan akan selalu seperti itu. Tapi Allah maha membolak balikan hati manusia. Hatimu, perasaanmu, masa depanmu siapa yang tahu? Hanya Dialah yang Maha Mengetahui. Karena aku tahu perasaan tidak bi...