Jodoh ?!

2.9K 117 1
                                    

"Mar, sini!" Kak aisha memanggilku sembari menuangkan teh ke beberapa gelas di atas nampan.

"Ada apa kak?"

"Kamu tolong bawain ini ke ruang tamu ya!"

"Emang ada siapa kak?" tanyaku penasaran melihat gelas yang lebih dari dua.

"Ada teman-temannya Mas Salman".

"Berapa orang?"

"Udah sana kamu bawa dulu, ntar kakak kasih tau".

Aku meraih nampan lalu melangkah menuju ruang tamu.

*dugh.. tiba" hatiku berdegup lebih cepat, disana terlihat tiga orang asing dengan pakaian seperti kak salman. Aku segera menundukan pandangan.

"Syukron ya Mar" ucap kak salman.

Aku hanya mengangguk dan segera meninggalkan ruang tamu, tak sempat ku lihat wajah-wajah yang ada disana. Hanya saja sekilas aku menangkap wajah putih berjenggot, aku tak terlalu memperdulikan itu.

Terdengar suara tawa lucu khadija, aku segera menghampirinya.

"Kak, mereka dari mana?" Ku gendong khadija yang baru saja bangun, sedangkan kak aisha sibuk membuat susu untuk khadija.

"Mereka teman-teman mas salman yang baru pulang ziarah dari Madura. Ganteng-ganteng kan mar?" Cetusnya sembari tersenyum.

"Ganteng itu relatif kak. Dimata Allah Semuanya sama" sahutku.

"Yaa mungkin saja ada yang kamu suka mar, mas salman bilang mereka masih lajang loh.. ada juga yang baru ditinggal istrinya meninggal".

Aku mendengus kesal , "Apaan sih kak, aku masih kuliah".

"Memangnya kenapa, sebentar lagi umurmu 20 tahun. Cepet nikah! Lebih cepat lebih baik" Bisiknya jail.

"Ih kak! Aku__"

Tring.. tring..
fatima's calling

Kak Aisha tertawa karena berhasil menggodaku lagi, lagi dan lagi.. mungkin sudah menjadi hobby nya membuatku kesal.

"Assalamua'laikum, ada apa fat?"

"Wa'alaikumussalam, novel yang kamu beli, udah dibaca belum.?"

"Baru setengah, kenapa?"

"Nonton yuu! Filmnya udah tayang. Aku tunggu disini, GPL! Assalamu'alaikum"".

Tut..tut..

Kebiasaan kan, diskusi sepihak ini mah!

                                                     ♡

"Assalamua'laikum, eh ada tamu rupanya". Ibu datang menenteng sayuran yang ia beli di pasar. Salman bangkit membantu ibu menyimpan sayuran ke dapur.

"Waa'laikumussalam" mereka tersenyum.

"Ini kok pada bawa tas, dari mana?" Tanya ibu.

"Pulang ziarah dari madura bu" jawab faisal, lelaki tampan berjenggot.

"Anak istrinya tidak diajak?"

Mereka tersenyum dan saling menatap satu sama lain, ibu heran dibuatnya.

"Mereka belum menikah bu" sahut salman.

Ibu mengangguk lalu menatap mereka satu persatu, tersenyum.
"Salman sudah mau punya anak kedua loh" goda ibu.

"Irsyad sebentar lagi menikah bu" tunjuk salman pada lelaki manis di depannya.

"Oyaa? Kapan?"

"Insyaallah minggu depan. Minta do'anya bu" tuturnya lembut.

"Semoga segalanya lancar dan diberkahi Allah ya.. Kalian semua masih mondok di al-falah?"

"Alhamdulillah masih" jawab faisal.

"Cuma, sekarang status mereka jadi pengurus bu" jelas salman membuat ibu tersenyum bahagia.

"Tadinya saya mau lamar aisha bu, tapi keduluan sama salman" cetus faisal jenaka, semua tertawa.

"Jodoh memang rahasia Allah ya nak, semoga kalian cepat menemukan jodoh yang terbaik dari Allah dunia akhirat".

"Aamiin.. cuma bilal yang belum punya calon bu"  irsyad menyikut bilal yang sedari tadi hanya tersenyum dan diam mendengarkan.

"Tidak apa-apa, insyaallah semua akan indah pada waktunya" jawab ibu tersenyum.

                                                    ♡
"Mashaallah.. betapa beratnya dipoligami". fatima tak henti menangis, ia melepas kacamata nya.

"Tak tanggung fat, Allah menjanjikan surga untuk para istri yang bersabar" kami tenggelam dalam film surga yang tak dirindukan bahkan setelah film berakhir, fatima masih sesegukan.

"Aku bisa merasakan bagaimana sulit dan sakitnya menjadi mba arini mar, kamu mau dipoligami?"

"Hm? Untuk meraih surga-Nya, bukan poligami satu-satunya jalan, fat" sepertinya aku tak sekuat itu..

"Oiya mar, tadi pagi arya nembak aku"

"Lagi? Terus?"

Fatima menggeleng lemas "dia bukan santri.." sesalnya.

"Mashaallah fat, arya memang bukan santri. Tapi dia nyantri loh.. banyak juga kan santri yang kelakuannya gak nyantri, mending mana? Fat, aku memang mengagumi santri. Melihat style-nya saja sudah bikin adem, tapi itu sebatas mengagumi tidak lebih, impian tak untuk jadi harapan. Karena aku sadar aku ini siapa"

"Iya sih, tapi gak tau deh aku pengennya santri. Nah kalau arya suka sama kamu gimana?"

"Ya gak apa-apa. Alhamdulillah, apalagi langsung diajak serius, jarang loh fat ada laki-laki seperti itu. Tapi arya sukanya sama kamu kan"

Fatima cemberut, raut wajahnya terlihat bingung.

                                                       ♡

Bagian tiga, rasanya nulis udah panjang bangeet padahal baru sedikit.

Memburu Cinta Santri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang