Kak Aisha

2.1K 81 2
                                    

"Astagfirullah, kak aishaa!" Aku berteriak ketika melihat banyak darah yang mengalir di kakinya, pecahan gelas dan piring berantakan dimana-mana.

Kak aisha merintih kesakitan, ibu cemas memanggil kak rama dan kak sinta, "Yaallah, Aisha kenapa bu?" Kak rama berlari dan segera membopong aisha yang semakin mengaduh.

"cepat bawa kerumah sakit!" Ibu menjerit, khadija menangis, aku berlari berusaha menenangkannya.

"Kamu jaga khadija dirumah, ibu akan pergi bersama rama dan sinta" ibu terisak, aku mengangguk tak dapat berkata apa-apa.

Khadija terus menangis, "umi..umi!"

Aku lupa memberitau kak salman. segera kuraih telepon dan menghubunginya, tapi tidak aktif! Beberapa kali ku coba, masih tidak aktif. Aku semakin bingung, "semoga kak aisha baik-baik saja yaallah"

Baru saja kemarin mendapat kabar bahagia dari kak sinta yang dinyatakan positif hamil 3 minggu, dan sekarang? Yaallah, aku tak kuasa membayangkan bagaimana kak aisha terjatuh dengan perut besarnya.

"Assalamua'laikum" itu suara kak salman, aku segera menghampirinya.

"Wa'alaikumussalam, kak! Kak aisha dirumah sakit" sahutku terbata-bata, aku masih bergetar. Merasa takut

Wajah lelahnya berubah menjadi khawatir mengingat usia kandungan kak aisha yang sudah menginjak 6 bulan,
"Astagfirullah! Kenapa mar?"

"Terjatuh didapur"

"Allahu akbar.." kak salman hendak pergi, tapi khadija menarik tangan kak salman dan terus menangis "abi..abi.."

Kak salman mencium kening khadija, membelai kepalanya penuh kasih sayang, "kamu disini dulu ya sama tante. Abi mau menemani umi dulu" khadija tetap menangis, aku berusaha menenangkannya.

Ku ajak khadija kerumah fatima, ia menggendong khadija.
Bu ratih datang membawa dua gelas air dan makanan. Ia membelai lembut kepala khadija, "bagaimana keadaan aisha?"

"Belum ada kabar bu".

"Kamu tenang ya mar, insyaallah kak aisha baik-baik saja" hibur fatima, Aku mengangguk walau rasa takut masih sangat menyelimuti pikiranku.

16.45

"Bagaimana keadaan istri saya dok?"

"istri anda mengalami keguguran, kami akan segera melakukan tindakan untuk mengangkat janin dalam perutnya. Kalau tidak, kondisi istri anda akan semakin memburuk",

Salman menatap sendu wajah istrinya yang sedang tak sadarkan diri, ia menangis mengingat betapa bahagianya aisha saat mengetahui bahwa khadija akan memiliki adik, dokter menepuk pundak salman, menguatkannya.
"Mari, kami harus mendapat persetujuan anda sebagai suami dari ibu aisha" Salman mengikuti langkah dokter dengan gontai.
Ibu menangis, menatap nanar dari luar ruang ICU. Sinta pun terisak, rama mencoba menenangkannya.

19.23

Kak rama dan kak sinta pulang paling awal, mereka terlihat terburu-buru.

Kak sinta terlihat lelah, wajahnya pucat. Aku memberinya minum, "bagaimana keadaan kak aisha sekarang, kak ?"

"Aisha keguguran mar, dokter akan mengoperasinya untuk mengangkat janin dalam perutnya." Kak sinta menangis, aku sangat terkejut mendengarnya, tubuhku terasa lemas.

Kak rama datang membawa koper besar, ia langsung memakaikan jaket pada kak sinta.
"Kakak mau kemana?"

"Kakak harus pulang ke bekasi mar, atasan kakak menyuruh kakak untuk segera ke kantor. Ada proyek penting yang harus diselesaikan" ucapnya tergesa-gesa.

Memburu Cinta Santri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang