chapter 4

67 7 4
                                    

Attala pov

Semenjak gilsha menyatakan cintanya aku pun tak bisa pungkiri juga bahwa aku memang mencintainya dan aku akan mencari kuliah bersamanya. Aku pun dengan yakin menggayuh sepedaku menuju rumah gilsha. Sesampai disana aku bertemu dengan ayahnya.

" gilsha ada om " tanya attala lalu mencium punggung tangannya.

" ada, nanti om panggilin ya "

Lalu aku di persilahkan masuk dan duduk di ruang tamu. Rumah ini tidak terlalu besar tapi tertata rapi, tidak jarang aku melihat foto gilsha dan ayahnya, aku berhenti di foto gilsha bersama ayah dan ibunya. Gilsha pun datang menemui ku.

" kamu kenapa datang kerumah nanti papa kamu marah lagi kalau tau anaknya main kerumah yang menggelapkan uang perusahaan papa kamu "

Gilsha berusaha menyidir aku tapi aku tidak mau kalah. Aku pun memberi tau bahwa papaku tidak ada di rumah, beliau sedang ada urusan di luar negri.

" kamu marah aku datang kesini, gak boleh ya dateng kerumah pacar sendiri " ucapku.

" boleh, tapi ada syaratnya "

" apa " tanyaku.

Gilsha berusaha untuk memikir apa syaratnya, aku pun tertawa melihat reaksinya. Lalu ia bilang aku harus bawa bunga atau coklat. Aku pun lupa membawa sebuket bunga yang memang sudah ku beli dan itu ada di kamarku.

" aku cuma bercanda "

Ia tertawa saat aku sedang memikirkan lupa membawakan ia bunga. Lalu kita pun pergi mencari kuliah yang cocok untuk kita berdua.

" pegangan ya " ucapku.

Lalu aku menggayuhnya menuju tempat pertama yang ingin kita kunjungi, kampus nusantara. Aku sesekali melihat gilsha di belakang, ia memeluk pinggang ku dengan sangat erat.

Sampai di kampus, ia melihat banyak mahasiswa dan tak jarang juga banyak yang memakai almamater. Aku dan gilsha pun menuju ruang yayasan kampus.

" permisi pak saya dan teman saya mau mendaftar menjadi mahasiswa di kampus ini "

Ucapku dan sepertinya lelaki bertubuh besar itu mengenaliku dan menyebut namaku. Aku dan gilsha pun kaget mendengar namanya.

" attala " panggilnya.

Aku pun menganggukan kepalaku.

" kamu tidak mengenali saya "

Lalu aku menyiritkan alisku, dan mengangkat kedua bahuku.

" saya itu papanya cinta, pacar kamu dulu " ucapnya dan aku langsung menatap gilsha.

" mantan om " elakku yang mengerti sekarang gilsha sedang cemberut menatapku.

" iya itulah pokoknya, gimana kabar papamu sekarang " tanya'nya.

" baik om, sekarang papa sedang tugas di luar negeri " jawabku.

" tadi kamu bilang apa mau kuliah disini "

Aku menatap gilsha yang sedari tadi cemberut. Aku pun memutuskan tidak akan kuliah di tempat itu, karena aku tau gilsha akan marah besar padaku.

~~~~

" kamu kenapa gak bilang kalau yang punya yayasan ini adalah papa mantan pacar kamu " omelnya dan aku pasrah kalau memang ia marah padaku.

" aku mana tau sih, kan aku baru kesini sama kamu " ucapku untuk memastikannya agar tak terlalu cemburu.

" terus cinta itu mantan kamu yang ke berapa " tanya gilsha, aku seperti di intograsi.

" mantan pertama " jawabku jujur.

" berarti dia itu cinta pertama
kamu "

Aku langsung menariknya ke dalam dekapanku agar ia bisa tenang dan tidak cemburu. Aku pun memberi taunya bahwa kita semua memiliki masa lalu.

" cinta itu masa lalu aku, semua orang juga punya masa lalu punya cinta pertama, tapi sekarang aku udah gak punya perasaan lagi sama cinta, dan sekarang masa depanku yaitu kamu, aku akan berjuang untuk kita supaya papa aku dan ayah kamu itu bisa berbaikan "

Ucapku meyakinkan gilsha yang cemburu. Setelah gilsha itu sudah tak marah lagi aku pun melanjutkan perjalanannya. Sampai di kampus selanjutnya aku dan gilsha bertemu dengan galih.

" yailah males banget gue harus ketemu pasangan paling hits "

" lo kesini ngapain " tanyaku.

" yaelah lo gak liat gue kesini daftar kuliah lah, lama - lama lo oon nih kelamaan jadi cupu sih lo " ledeknya yang berani mengataiku cupu.

" songong lo " umpatku.

" eh ada si tuan putri " ujarnya menyadari bahwa ada gilsha di sampingku.

Gilsha hanya melemparkan senyumnya yang manis pada galih.

" aduh lama - lama gue diabetes liat senyum tuan putri " ucapnya lebay.

" lebay lo, udah yuk sha kita tinggalin nih si raja gombal " ucapku lalu menarik tangan gilsha pergi dari hadapan galih.

Lalu aku menuju ruang kepala yayasan. Aku dan gilsha duduk di hadapan kepala yayasan.

" permisi pak saya kesini ingin mendaftar menjadi mahasiswa di kampus ini pak " ucap

" silahkan isi nama lengkap kalian disini " lelaki bertubuh gendut itu pun memberikan selembar kertas formulir.

Lalu aku dan gilsha menuruti perintah lelaki itu, aku dan gilsha pun telah selesai mengisi formulirnya.

" oke lalu kalian bisa membayar biaya formulir dan pendaftaran via atm dan ini nomer rekeningnya "

Ucapnya dan lalu aku dan gilsha pergi dari kampus ini. Aku mengajak gilsha pergi menuju danau yang terletak tak jauh dari kampus tadi.

Hai readers...

Gimana ceritanya maaf ya kurang bagus dan kurang banyak...

Jangan lupa vomment dan like ya, satu vote kalian sangat berarti bagi author..

Happy reading.

 

AttalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang