chapter 10

30 6 6
                                    


Hari ini gilsha akan check up ke dokter yang memang sudah menjadi temannya. Gilsha pun sudah rapih dan bercermin memberi sedikit polesan pelembab dan lip balm di bibirnya.

" ghea kakak berangkat ya " pamitku pada adik satu - satunya yang ku punya.

Gilsha berjalan keluar untuk menyalakan mesin motornya tapi ada sosok cowok yang baru - baru ini mengisi fikiran ku dan hatiku.

Attala namanya dan kata dokter itu pun ia pacarnya gilsha dengannya sudah pacaran dari mulai masuk SMA. Dan aku pun melihat bayang - bayangnya di kepala ku setiapku mengingatnya kepala ku sakit.

" hey aku lulus dan aku akan secepatnya melamar kamu, doain aku sukses dan bisa menyatukan ayahmu dan papaku " ucapnya sambil memegang toga kelulusannya.

Gilsha teringat saat ia mengucapkan ini dahulu saat ia masih menjadi pacarnya, tapi itu membuat gilsha tambah pusing.

Brukk

Gilsha pingsan dan kepalanya terbentur tembok yang ada di belakangnya. Attala pun membawa gilsha ke rumah sakit tempat ia biasa di rawat.

" maaf ya aku selalu buat kamu pingsan dan drop " ucap attala.

Sesampai dirumah sakit attala memparkirkan mobilnya, lalu membopong gilsha sampai ruangan dokter.

" dok tolong pacar saya "

" kenapa dia tha " tanya rifan.

" tadi dia pingsan dan lagi - lagi gue gak tau, kalau gue buat dia pingsan " jawab attala.

Rifan pun mencoba menenangkan attala bahwa bukan dia yang membuat gilsha jadi seperti ini. Rifan mencoba memeriksa gilsha dan memang ia pingsan tapi ini tidak terlalu bahaya.

Attala duduk di pinggir ranjang gilsha, gilsha pun masih belum sadarkan diri dari tadi. 3 menit berlalu gilsha pun bangun dari pingsannya.

" attala " panggilnya.

Attala pun bangun dari tidurnya dan masih di samping gilsha.

" ya "

" makasih ya lo udah setia sama gue ya walaupun gue belum ingat persis kenangan - kenangan kita dulu, tapi gue minta lo jangan pernah ninggalin gue dan jangan putusin gue ya, dan gak tau kenapa gue sayang sama lo dan gue gak bisa berpaling "

Ucapan gilsha berhasil membuat attala senyum - senyum gak jelas, attala sangat senang walaupun gilsha tak ingat persis tapi itu sudah cukup untuknya.

" kamu gak usah ragu aku slalu ada disamping kamu, kalau kamu butuh aku kamu tinggal telfon aku aja, aku slalu menjaga kamu dari siapapun dan aku disini untuk kamu "

Attala melihat pipi gilsha yang merah karena ucapannya yang baru saja ia katakan.

Attala pun membawa gilsha pulang ke rumah tapi gilsha ingin ke pantai. Attala pun menuruti perkataan pacarnya ini dan akhirnya attala memutar balik mobilnya menuju anyer.

" kamu kenapa tiba - tiba minta ke pantai " tanya attala yang sedang duduk di flamingo.

" entah " ia mengangkat bahunya.

Attala pun menyiritkan dahinya mengingat kejadian di bali, dan mungkin gilsha kangen pada masa itu atau kangen pada pantai.

~~~~

Hari ini attala sedang bersama galih, rian, winda, gilsha dan naila sedang berada di sebuah kebun rekreasi di bandung.

Mereka triple date, ya hari ini adalah hari spesial bagi attala karena ia bisa kumpul bersama 5 sahabatnya. Masing - masing entah kemana hanya di tinggalkan gilsha dan attala.

" sha kamu gpp, atau mau istirahat di mobil " tanya attala khawatir terhadap gilsha.

" gpp tha aku cuma mual aja karena tadi mobilnya goyang - goyang " jawabnya yang
memeggang perutnya.

" yaudah nanti biar aku aja yang bawa mobilnya, kamu mau minum " attala menawarkan minum dan gilsha pun mengangguk.

Setelah gilsha minum obat akhirnya ia bisa bermain kembali dan attala pun membawa tas gilsha yang isinya adalah obat - obatannya.

Gilsha dan attala berhenti di sebuah bukit yang memang disitu di pakai untuk syuting flim, attala pun tau gilsha sudah capek berjalan ia akhirnya menyewa sepeda.

Sementara winda dan galih duduk di kursi dekat dengan bukit hijau yang lebat dan pemandangan disini cukup bagus dan indah. Galih pun mulai memainkan tangannya winda.

" hm.. aku minta maaf ya " ujar galih yang salah tingkah.

" untuk "

" untuk semuanya dari mulai aku ngejek kamu terus aku marah sama kamu dan.... " ucapan galih pun menggantung membuat winda semakin penasaran.

" dan apa " tanya winda.

Galih pun mengecup pipi winda sekilas dan itu membuat pipi winda menjadi merah. Dan galih memainkan tangan winda lagi, galih pun kangen dengan pacarnya ini lama tak bertemu dengannya hanya dengar dari attala saja waktu itu.

Sedangkan rian dan naila sedang asyik bermain ayunan dan tangan naila pun di genggamnya.

Attala tak sengaja bertemu dengan sahabatnya sedang merayu cewenya hingga ia sampai rela duduk di bawah tangan kanannya memegang tangan ceweknya attala pun sedikit tertawa melihat sahabatnya yang suka lebay ini.

" ekhm.. "

Mereka berdua pun menoleh.

" kenapa ada lo sih kalau gue slalu berdua sama winda "

Kesal galih yang membuat attala tertawa geli.

" gak boleh berduaan nanti ketiganya setan lho "

" ya lo setannya yang selalu gangu gue, liat aja gue gangguin lo sama gilsha " ucapnya tak terima.

" udah ah jangan berantem " gilsha memcoba melerai.

" cowo lo duluan yang cari masalah sama gue tuan putri " galih pun masih memanggil gilsha tuan putri.

Attala melihat winda dan sepertinya winda cemburu. Attala pun membawa gilsha dari sini, ia mengerti akan keadaan yang tak enak.

Dan betul winda langsung mengamuk sama galih karena ia memanggil gilsha tuan putri sedangkan dirinya tidak. Attala pun tak masalah jika galih memanggil gilsha dengan sebutan tuan putri karena baginya itu tidak penting hanya sekedar panggilan.

Hai readers.

Akhirnya selesai juga di chapter 10 ini semoga kalian semua suka dengan ceritaku ini, walaupun banyak yang gak jelas sih alur ceritanya...

Jangan lupa vomment dan like ya, satu vote kalian sangat berarti bagi author..

Happy reading.

AttalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang