chapter 9

33 6 5
                                    

Attala pov

Hari ini aku akan di jodohkan dengan anak sahabat papaku, aku menolak karena hatiku masih di isi oleh gilsha.

" attala ayo cepet sedikit dong jalannya nanti mama kena omel papa tau sendiri papamu itu orangnya temprament " ujar mamaku yang duduk di depan mobil.

" ma, aku masih cinta sama gilsha aku sayang sama dia selama ini di hati aku gak ada yang berubah cuma ada buat gilsha " ucapku memohon agar perjodohan ini di batalkan.

" mama juga mengharapkan kamu dengan gilsha tapi apa daya mama cuma bisa nurutin apa kemauan papa kamu, mama pernah bicara sama papa tentang kamu dan gilsha tapi papa kamu bilang ' itu hanya cinta monyet remaja ' ya mama bisa apa " jelas mama.

Aku pun sampai di sebuah gedung yang amat mewah dan berkilauan emas. Aku dan mama masuk menuju gedung itu dan keruang aula bawah yang luas.

" nah ini dia anakku " ujar papa yang bangga mepamerkan aku pada teman - teman waktu masa kuliahnya dulu.

Ini adalah reuni papa sekaligus menjodohkan aku dengan salah satu temannya yang ada disini. Aku pun merasa bosan dan akhirnya aku keluar dari aula itu.

" hai attala " sapa perempuan cantik yang memakai gaun putih selutut dengan rambut di biarkan terurai.

" maaf aku gak kenal " ujarku memang aku tak mengenalinya.

" gue winda "

" w....whhat " aku tak percaya kalau wanita cantik di hadapanku ini adalah winda sahabat gilsha, dan mau apa ia kesini.

" yakin lo winda apa buktinya dan mau apa lo kesini " tanyaku yang memang penasaran.

" gue di suruh temenin bokap sih katanya dia mau reunian " jawabnya yang membuatku kaget.

" berarti bokap lo, kenal bokap gue dong " tanyaku lagi.

" mungkin "

" apa yang mau di jodohin sama gue itu winda ya " batinku

" tha lo kenapa melamun " tanya winda yang mengibas tangannya di depan muka ku.

" ah gak, gue mau cari angin dulu ya, lo masuk aja di luar dingin gak baik buat lo " jawabku dan menyuruhnya masuk ke dalam aula.

" yee angin di cari, masuk angin tau rasanya lo, yaudah gue masuk ya bye tha " ujarnya yang melambaikan tangannya padaku.

Aku pun membeli dua batang rokok dan aku duduk di belakang aula, aku mulai menghisap rokok yang tadi memang sudah ku beli di warung. Aku merokok jika ada masalah saja atau lagi stres, dan aku bukan perokok berat seperti rian yang tiap jam merokok.

Aku membeli permen biar papa tidak tau jika aku merokok. Aku pun kembali ke aula dimana nanti aku akan di jodohkan dengan anak sahabatnya itu.

" attala habis dari mana kamu " tanya papa sedikit ngebentak aku.

" thala abis dari luar cari angin " jawabku.

" kenalin nih sahabat papa namanya om gunarto dia punya saham juga terluas di indonesia kerenkan " ucap papa dan membuatku muak dengan basa - basinya.

" iya " hanya itu yang ku lontarkan sebenarnya aku ingin keluar dari sini kalau bukan mama yang memohon padaku aku gak akan sudi ke tempat ini.

" mana anakmu gun " tanya papa pada sahabatnya itu.

" ini anakku namanya winda "

Aku sontak kaget dan benar dugaanku ternyata winda yang akan di jodohkan denganku. Aku dan winda pun berjabat tangan sengaja aku pura - pura tak kenal dengannya.

" cantik ya " puji papaku.

" attala bukannya kalian satu sekolah dulu " tanya om gunarto.

" iya om cuma beda kelas " jawabku.

" wah ternyata dulu anak papa udah kenal toh " ujar papaku.

Mereka pun membiarkan aku dengan winda berdua dan papaku dan om gunarto pergi untuk berbincang hari lamaran dan pernikahanku dengan winda.

" tha sorry gue gak tau kalau yang di jodohin sama gue ternyata lo " ucapnya meminta maaf.

" gak apa, tapi sorry gue gak bisa nikah sama lo, gue masih mengharap gilsha bisa ingat gue dan gue akan menikah dengannya "

" yakin lo akan tetap bersama gilsha kalau lo harus lihat ini " winda pun menunjukan sebuah kertas undangan dan disitu tertulis nama gilsha dan dokter yang bersamanya itu.

Aku pun kaget melihat ini sudah 3 tahun aku menunggunya agar ia bisa ingat aku lagi.

~~~~

2 bulan berlalu attala masih tidak percaya jika gilsha yang ingin menikah dengan dokter itu. Hari ini attala bersiap - siap dengan tuxedo yang attala kenakan untuk acara wisuda dan 4 tahun sudah attala belajar di jurusan tehnik produksi, yang ia inginkan dan alhamdulilah attala sudah menyelesaikan tugas akhir.

" alhamdulilah kak attala akhirnya mendapat gelar sarjana semoga aku bisa ya mah " ujar rinata.

" harus dong " dewi pun memeluk anak bungsunya itu.

Papanya tak hadir saat attala sidang ke lulusannya, karena beliau ada panggilan di jepang karena urusan sahamnya. Attala pun tak masalah yang terpenting adalah mamanya datang bersama rinata.

Begitu semua selesai attala menghampiri mama dan adiknya.

" selamat ya kamu sudah wisuda dan mendapat gelar sarjana " ucap mama.

" ia mah makasih udah semangatin attala dari sma sampai menjadi sarjana mama emang the best deh " attala pun memeluk mamanya.

" sama - sama "

Rinata pun ikut memeluk kakak satu - satunya itu.

Lalu attala melihat galih sedang di peluk oleh winda ya memang kedua mahluk itu saling mencintai, tapi gensi keduanya sama - sama besar. Attala pun menghampiri mereka.

Kalau kemaren ia hanya akting di depan ayahnya dan papanya attala.

" ekhm... " attala pun berdeham.

Galih dan winda pun sama - sama menoleh.

" yee ganggu aja lo tha " cibir galih.

" haha... cie, siapa ya yang kemarin bilang, ' ngapain gue balik lagi sama cewek yang udah selingkuhin gue ' aduh siapa yang kemarin ngomong itu ya " sindir attala.

" brengsek lo tha, jangan ngomong gitu dong " galih memukul lengan attala.

" haha.. sory gue sengaja, btw selamat ya lo juga udah wisuda "

" kita abadikan yuk dua jagoan gue udah wisuda " ucapnya.

" maksud kamu dua jagoan itu aku sama attala gitu, emang attala siapa kamu " tanya galih.

" calon tunangan " goda winda.

" jadi.... "

" haha.... " tawa attala yang puas melihat wajah galih pucat.

" bercanda biy " jawab winda di selangi tawanya.

Mereka bertiga akhirnya berfoto ria, ya itulah sahabat sejati selalu ada disaat kita suka dan duka bukan sahabat namanya kalau ia menjelekan kalian di depan orang banyak. Rian pun mendatangi tempat wisuda mereka dan memberi selamat kepada galih dan juga attala yang sudah mendapat gelar sarjana.

Hai readers..

Yeay akhirnya udah sampai di chapter 9, maunya author sih panjang sampai attala menikah dengan gilsha, eh belum tentu sama gilsha author masih harus cari pengalaman lagi...

Jangan lupa vomment dan like ya, satu vote kalian sangat berarti bagi author..

Happy reading.

AttalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang