Chapter 18

12 1 0
                                    

pagi ini attala sudah rapih dengan mobilnya menuju kantor adam karena adam sedang sakit jadi dia yang mengantikan ayahnya, dan kini ia baru saja sampai di kantor dan disapa oleh karyawan kantornya.

ia sangat gugup berdekatan dengan nindya yang berada di sebelahnya sekarang, karena sedang menyiapkan bahan untuk meeting dengan investor asing, kini jantungnya kembali berdebar dan ia salah tingkah di depannya.

'' pak attala ini saya sudah menyelesaikan proposalnya, sekarang saya boleh istirahat '' ucap hanin.

'' a..ah iya ka.. mu boleh pergi.. '' balas attala dengan gugup.

ia berfikir bahwa jika berdekatan dengan nindya tidak baik untuk jantungnya, karena ia tak sanggup untuk menahan rasa yang ada di dalam hatinya, sekarang ini café dan di temani oleh rian

'' lo napa bro '' tanya rian.

'' kenapa gue jadi culun banget sama cinta ya gue rasa nindya itu gak baik buat jantung gue '' tutur attala.

rian tertawa geli mendengar kata kata yang keluar dari mulutnya. melihat tingkah rian ia langung memukul lengannya.

'' sorry gue lucu aja denger kata kata itu haha kayak anak umur 17 tahun yang baru ngenal arti kata cinta, padahal umur lo udah 25 dan lo ngerti apa kata cinta apa semudah itu lo lupa dengan cinta lo sama gilsha ya walaupun lo udah move on sih '' ucap rian.

'' ya begitu deh karena gue kan udah sekian lama gak merasakan jatuh cinta lagi, lo taukan terakhir kali gue sama gilsha '' ujar attala.

'' ya juga sih, lo terakhir hubungan sama gilsha ''

AttalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang