chapter 12

29 5 5
                                    

Attala pov

Aku bangun dari kamarku dan aku mencium bau masakan, dengan cepat aku turun kebawah. Aku masih menggunakan boxer hitam dan kaus dalam, ya aku selalu nyaman menggunakan itu jika tidur.

" aaaa... " teriak cewek yang menatapku lalu menutup mata dengan kedua tangannya, aku pun sontak kaget juga kenapa ada wanita di rumahku.

Aku tinggal di rumah yang di berikan papa karena aku sekarang tinggal singapura, aku mengambil alih perkerjaan papaku disini, bukan karena papaku tidak mau mengurusnya justru dia yang menyuruhku, dan sekaligus aku bisa melupakan gilsha yang 4 tahun ini masih menganggu fikiranku.

" ada apa ini " tanya hildan padaku.

Hildan adalah supir pribadiku yang disuruh papa untuk menjagaku, umur hildan denganku tak begitu jauh. Ia sudahku anggap sebagai saudara.

" di..di..a siapa kenapa harus ada cewek di rumahku " jawabku yang gugup melihat di melenggang pergi begitu saja.

" sorry dia adalah adikku, dia kuliah disini, mungkin tadi ku suruh dia bikin sarapan untuku " ucapnya dan aku bisa memahaminya.

Aku pun lapar suara perutku berbunyi sedari tadi, memang aku tak menyewa pembantu di apartemenku, aku bisa mengerjakan itu sendiri tanpa bantuan orang lain.

Aku pun kembali ke kamarku dan secepatnya berpakaian kantor. Aku turun lalu aku memasak sarapan seadanya. Aku sudah sampai di kantor dan semua pegawai pada menunduk patuh padaku.

" maaf pak attala ada telfon untuk anda " ujar serkertaris pribadiku.

Lalu aku mengambil telephon genggam milik kantor, dan menganggkatnya.

" woy sob apa kabar lo "

" baik, ada apa " tanyaku.

" hari minggu besok gue dan winda nikah lo mana gak dateng ada cewek kece yang gue ingin kenalin sama lo "

" iya.. iya nanti gue dateng, wait.. lo mau jodohin gue sama siapa lagi sih " tukasku.

" nanti lo tau, niat baik kali gue, biar lo move on dari gilsha, kasihan dia udah di atas sama yang maha kuasa "

" ya.. ya.. " jawabku.

" bye sob sampai hari minggu, jangan telat lho "

" bawel lo " umpatku.

Lalu ku tutup telfonku dengan galih. Hari pun mulai gelap dan aku pun pulang dari kantorku.

Sampai di rumah aku merendamkan kaki ku kedalam rendaman air hangat. Lalu aku melihat adik hildan sedang menyapu ruangan depan, aku tak menyuruhnya ia sendiri yang mengiginkannya. Ia cukup pintar dan mandiri, ia cantik.

Ku gubriskan fikiran itu aku tak mau memikirkan tentang wanita dulu, itu hanya membuatku pusing.

" maaf " aku sontak kaget tiba - tiba ia sudah ada di depanku.

" apa " tanyaku sedikit kasar.

" boleh aku tinggal disini " aku pun hampir jatuh karena permintaannya.

" gak boleh " jawabku jutek.

" please aku janji gak akan ganggu kamu dan aku akan masakin kamu terus nyapu, ngepel, pokoknya beres - beres rumah deh aku janji " dia memasang wajah puppy eyes dan aku pun tak bisa menolak permintannya.

" ya "

Ia pun langsung melonjak kegirangan dan senyum - senyum tak jelas. Tanpa sadar bibirku terangkat dan melihatkan seulas senyum kepadanya. Besok hari jum'at dan aku pun ingin berangkat sekarang, karena aku kangen pada rin dan mamaku.

" hildan gue mau pulang ke indo tolong handle semuanya " pintaku padanya.

" siap "

Aku pun sudah berpakaian rapi dan hendak membawakan koperku, tapi seseorang sudah mengangkatnya lebih dulu.

" thanks " ucapku.

" your welcome mr. attala " ia tersenyum kepadaku, dan aku membalasnya.

~~~~

Hari ini adalah pernikahan galih dan winda, dua sahabat attala yang selalu ada untuknya mendengarkan keluh kesahnya terutama tentang gilsha. Galih pun sudah rapih dengan tuxedo putih yang ia kenakan ia tampak tampan disitu, attala pun tak kalah juga tampan dengan galih ia memakai tuxedo warna hitam.

Acara akad pun di mulai, galih mengucapkan hanya 1 nafas dan itu sungguh luar biasa. Lalu winda pun turun, winda sangat cantik saat ini ia memakai kebaya putih.

Acara yang kedua, winda dan galih duduk di kursi pelaminan ia tampak tampan menggunakan jas warna biru dengan sedikit gemerlap di jasnya.

" tha sudah sana samperin mereka " ucap mama.

Attala pun mengangguk. Attala naik keatas pelaminan mengucapkan selamat pada galih dan winda.

" woy sohib gue " galih pun memeluk attala.

" selamat ya, semoga cepat punya baby dan galih cepat sadar kalau sudah punya istri, kadar lebayny di hilangin " ucap attala.

Galih dan winda pun tertawa. Sebenarnya masih banyak lagi yang ingin ia bicarakan pada kedua sahabatnya ini tapi pengunjung juga ingin bersalaman dengan kedua pengantin ini.

" tha cewek yang di ujung sana tuh, itu yang gue ingin kenalin sama lo " tukas galih.

attala pun berlalu dan menghampiri cewek itu yang sedang asyik bicara.

" hai "

" hai juga, lo attala ya " tanya dia lalu temannya meninggalkan attala dengannya.

" ya " jawab attala.

" jadi yang mau di kenalin sama aku itu kamu " ucapnya.

Attala pun mengangguk.

" cowok dingin kayak dia mau di kenalin ke gue, gak salah tuh galih " batin cewek itu.

Attala pun diam dan cewek itu juga diam, oh ya nama cewek itu adalah salshabila ia adalah sahabat galih sejak SMP.

Attala pun merebahkan tubuhnya di ranjangnya, attala pun tertidur pulas. Pagi hari attala jogging di sekitar komplek rumahnya.

" woy tha " panggil seseorang dari belakang.

Attala menoleh dan mendapati rian yang sedang berlari mengerjarnya.

" apa "

" lo kapan balik " tanya rian.

" hari jum'at kemarin, emang kenapa "

Rian menepuk dahinya sendiri.

" maksud gue lo kapan balik ke singapura " ucapnya.

" oh besok, kenapa "

" gue mau ajak lo jalan bareng boleh " tanya rian.

" sama siapa "

" galih, winda, gue dan lo, gimana, gak usah jauh - jauh ke bandung aja " jelasnya.

" hm.." jawab attala disertai anggukan.

Attala pun melanjutkan joggingnya bersama rian sahabatnya.

Hai readers..

Maaf ya kalau author suka terlambat update, soalnya author juga manusia yang punya segudang kerjaan, ya walaupun nganggur sih tapi author jadi harus membereskan rumah.

Sorry jadi curhat..

Jangan lupa vomment dan like ya, satu vote kalian sangat berarti bagi author..

Happy reading.

AttalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang