PROLOG

196 37 23
                                    






"Bukan gua yang gak bisa nerima lo.. Tapi takdir yang buat kita gak bisa bersama"


-Leon akbar sanjaya-






















***
Pagi yang cerah di hari minggu ini. Tiga orang gadis cantik sedang duduk di bangku taman, salah satunya adalah Hana aprilia, Yap! Gadis manis dengan sifat tomboy dan kedua sahabatnya yang tak kalah cantik darinya.Tata ayunda seorang gadis blasteran sunda Lampung dan Fadhila aurelia sahabat dekat Hana. Sama-sama pencinta oppa-oppa korea dan sama-sama jomblo tentunya.

"Aagghhhh!! gua masih ngantuk tau kagak sih,nanti kalo mata gua kaya panda gimana hiiihh!?"

Cerocos Tata yang sebal karana harus ikut lari pagi dengan Hana dan Fadhila. Yang lebih tepatnya di paksa ikut lari pagi. Tolong di catat di paksa dan itu bukan ke inginanya Ya. Yang seharusnya ia masih bersarang di kasur kesayangan.

"Dasar kebo!" Saut Hana seenaknya membuat Tata menatapnya sebal bagiamana tak sebal jika Hana pun seperti itu.

Ngacak bisa gak ya baknya? Demi sinchan gak gak di tayangin lagi tolong ngacak! Batin Tata dengan sebal.

Sih empupun tak mau tinggal diem,Oh tentu saja mulut toaknya tak akan kalah, karna kalah sebelum berjuang bukan Tata namanya.
Wajah emosinya terlihat jelas bahwa ia tak terima dengan ucapan sahabatnya itu.

"Lo jugak kebo kali han kalo udah tidur kagak tau jam! Sini gelut sinih berantem aja sini!"

Fadhila?  Ya ia sangat amat  sudah pusing,akhirnya mau tak mau iya harus turun tangan Ya ,ikut angkat bicara sebelum bener-bener terjadi perang dunia ke tiga. Jujur saja kupingnya sudah panas sekali mendengar celotehan dari sahabat-sahabat anehnya itu.

"UDAH, BERISIK TAU GAK! KALIAN TUH YA, UDAH SAMA-SAMA KEBO JADI GAK USAH RIBUT!!"

Hana dan Tata saling berpandangan tak terima dengan kata-kata Fadhila barusan. Di samakan dengan Tata? Oh no Lebih baik Hana lari lapangan 40 kali hatinya.
Bukan begitu kawan-kawan? Setuju kawan-kawan?.

"Ck gua sih ogeh di samain sama Hana, isss gak level lagian"

"Lo kira gua mau? di samaain sama lo, Hello di samain sama upil badak kaya lo? yang punya hobi cuman bisa nyontek?" Saut Hana tak mau kalah dengan ekspresi wajahnya yang di buat-buat jijik.

Wahh nyari ribut nih di remahan reginang! Pekik Hana di dalam Hati.

"Ehh kutu ulet, gua jugak ogah kali di samain sama siak! Abik teh mirip eonni abik sih LISA BP yang ada di korea etuh"sambung Tata dengan pede membuat Hana dan Fadhila enek bukan main.

"WOI STOPPP, BERISIK TAU GAK? SUMPAH DEH, INI TUH  PUSING PALA GUA DENGER KALIAN RUBUT MULUK!!" Teriak Fadhila pusing dengan kelakuan dua sahabatnya di depanya ini. Apa yang sebenarnya mereka makan tadi pagi? Dedek? Atau sentrat? Sampai mereka susah sekali diam.

Subahanallah dosa apa hamba ini yakk allah. Protes Fadhila tak kuat lagi.

"Aduhh!! kuping inces ternodai yak allah, eneng teh jangan teriak-teriak atuh neng!" ketus Tata sambil menutupi kupingnya, Ya!karana tak tahan dengan suara teriakan Fadhila yang berada tepat di sebelahnya.

Hebat sekali bukan suara sahabat Hana satu ini?

"Hehehehheh sorry " lirih Fadhila sambil melembutkan kembali suaranya.

"yaudah yuk, terusin lari lagi dari padah kalian ribut gak jelas muluk. Malu tau di liatin orang terus di kira gila!"ajak Fadhila sembari menyadarkan sahabat-sahabatnya.

SAVE ME IN YOUR MEMORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang