19.MAMAH.

63 10 20
                                    





****
Tin Tin

Suara nyaring klakson mobil membuat Hana berhenti seketika dari larinya yang tak tentu arah.

"WOI MAU MATI YA LO!"bentak seseorang saat Hana ingin menyebrang tanpa melihat ke arah jalan.

Hana? Gilak mau mati ya dia! Pikir seseorang yang di dalam mobil itu panik.

"Hana.."panggil orang itu saat melihat Hana berdiri mematung di pinggir jalan dengan wajah paniknya.

Hana pun langsung menoleh kesumber suara yang tak asing di telinganya.

"Andre..."ujur Hana lirih sambil menatap sahabat dekatnya itu,  yang kini sedang sibuk dengan sekolahnya. Ya! Andre, Hana dan Marcella sudah berteman dari SMP dan mereka adalah sahabat satu kelas,termasuk anak GGPCW namun mereka berbeda kelas dengan Hana.

"Lo mau ke kamana Han? lo gila ya, mau mati apa lo? kalo nyeberang tuh liat jalan Hana!. Gila lo apa udah gak mau ketemu sama suami lo? yang di korea itu sih Jungkook!"tanya Andre panik.

"Hiks mamah gua hiks"

"Mamah lo kenapa han? "

Wajah Andre menatap Hana panik saat Hana menyebut mamahnya. Andre sangat lah dekat dengan mamah Hana itu sebabnya ia akan ikut panik.

"Mamah masuk rumah saki? Heh! Lo gak bohong kan han? Dan Tangan lo kenapa han?"tanya Andre bingung serta panik.

"Gua hiks, gua gak bisa jelasin sekarang. Tolong gua hiks ayok anterin gua ke Rumah sakit"minta Hana memohon.

"Iya ,iya.. Lo jangan panik kaya gini jugak Han. Ayok masuk mobil gua kita ke rumah sakit sekarang"

Hana pun langsung memasuki mobil Andre. Mobil Andre melaju kencang ke arah Rumah sakit.
Sesampainya di Rumah sakit  Umum Hana langsung berlari memasuki ruangan mamahnya dengan semua kesedihanya.

"Pah mamah kenapa pah? Mamah gak papa kan? Mamah cuman ke capean kan pah?kasih tau hana pah."tanya Hana menggebu-gebu dengan kepanikannya.

Yak allah kuatkan Hamba untuk berdiri di hadapan anak-anak hamba. Batin pak Hantoko saat melihat kekacawan di wajah putrinya.

"Maafin papah han maa.."ucap pk Hantoko terbata,dengan ragu ia mengucapkan keadaan istrinya.

"Mamah kenapa pah? hiks pah kasih tau Hana!"bingung Hana saat ia melihat raut wajah papahnya.

"Mamah sakit Leukimia han. Maaf papah gak ngasih tau kalian mamah ngelarang papah. Mamah sakit ini udah lama dan sekarang mamah udah stadium akhir"lirih papah Hana dengan wajah sedihnya.

"Gaaakk,Gakkk mamah sehat pah ! gak hiks pah, papah pasti bohong kan? Gak usah bohong-bohong segalak deh pah. Gak lucu!"

"PAPAH JANGAN BOHONG SAMA HANA!. BILANG SAMA HANA INI BOHONG PAH!"teriak Hana sambil memukuli papahnya dengan semua kesedihan, Hana masih tidak percaya jika mamahnya sakit. Ya Sakit yang tidak main-main.

"Gakkkk, papah bohong hiks hiks pah. Hana mohon pah, bilang semua ini bohong hikss,Gakkk semua gak adil!"ujur Hana sambil berlutut di kaki papahnya dengan pasrah.

"Mamaaf"lirih pak Hantoji dengan semua rasa bersalahnya..

Andre pun langsung memeluk tubuh Hana yang terjatuh tak berdaya di lantai rumah sakit, jujur hati Andre sakit melihat sahabatnya menangis seperti ini. Ya! Di tambah lagi ia tahu seorang ibu angkatnya harus sakit seperti ini.

Mana ada sahabat yang akan tega melihat sahabatnya tak berdaya seperti ini?Hanya  orang bodoh bukan.

"Han percaya sama gua, mamah lo pasti sembuh,jangan kaya gini Han,jangan jadi cewek lemah kaya gini. Gua yakin, pasti tante April bakal sedih kalo lo kaya gini"

SAVE ME IN YOUR MEMORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang