31.Satu lagu.

65 12 8
                                    


"Ketika kamu jatuh, berusahalah jangan tetap di bawah. Karna jatuh bukan berarti kalah, itu hanya kamu harus bangkit dan kembali mencoba"

-Save me in your memory-


---•••---








































***
Leon akbar Sanjaya pov.

Lo percaya pada Cinta sejati? Gua percaya Cinta sejati walapun gua sendiri belum pernah ngerasain apa itu Cinta sejati, ya karna sampe sekarang gua belum ketemu siapa Cinta sejati gua. Dan juga Kita gak pernah tahu siapa Cinta sejati kita,  Bukan?.
Mukin saja ia orang yang berasal dari masalalu lo, orang yang lo kenal, atau mungkin orang terdekat lo. Semua itu kita gak akan tahu kecuali dia yang udah ngatur semuanya.

Satu nada yang berasal dari petikan jari gua ke gitar yang udah gua pegang.

Semua mata menatap gua dengan senyum mengembangnya,Senyum yang nutupin semua kesakitan yang mereka rasain.

Penyakit leukimia bukan penyakit yang mudah untuk di sembuhin. Tapi semua anak-anak itu selalu saja bisa masang senyum manis kesemua orang seakan merekalah yang paling kuat. Ya! Satu alasan gua ada di rumah sakit Jaya harapan.

Alasan gua saat melihat senyum mereka untuk ngelawan penyakit itu yang ngebuat gua selalu ngerasa kalo gua gak pernah sendirian.

Sorak gembira terdengar nyaring saat gua udah siap dengan satu lagu yang gua mau sembahin.

Dengan pelan gua menyanyikan satu lagu dari penyanyi terkenal.

(Tulus, manusia kuat) .

Kau bisa patahkan kakiku tapi tidak mimpi-mimpiku.
Kau bisa lumpuhkan tanganku tapi tidak mimpi-mimpiku.

Kau bisa merebut senyumku tapi sungguh tak akan lama.
Kau bisa merobek hatiku tapi aku tau obatnya.

Manusia-manusia kuat itu kita jiwa-jiwa yang kuat itu kita.
Manusia-manusia kuat itu kita jiwa-jiwa yang kuat itu kita.

Kau bisa hitamkan putihku kau tak akan gelapkan apapun
Kau bisa runtuhkan jalanku kan ku temukan jalan yang lain.

Manusia-manusia kuat itu kita jiwa-jiwa yang kuat itu kita. Manusia-manusia kuat itu kita jiwa-jiwa yang kuat itu kita.

Manusia-manusia kuat itu kita jiwa-jiwa kuat itu kita.
Manusia-manusia kuat itu kita jiwa-jiwa kuat itu kita.

Petikan akhir dari gitar yang gua pegang mendapat sorakan gembira dari beberapa anak-anak itu. Senyum bahagia mereka menatap gua seakan gua ini adalah malaikat pelindung mereka. Padahal gua juga butuh malaikat pelindung gua suatu saat nanti.

Dengan pelan gua bawa gitar gua kearah mereka, satu dari mereka menghampiri gua dengan senyum lebarnya yang ngebuat gigi ompongnya terlihat jeles.

"Kak Lenlen besok senin dateng lagi ya, Rere kangen sama kakak"ucap Refina dengan panggilan khususnya buat gua  tangan kecilnya  megegam erat tangan gua, seakan takut gua akan menghilang untuk selamnya.

SAVE ME IN YOUR MEMORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang